Gelar Parade Budaya, Begini Cara Kreatif Organisasi Masyarakat di Jogja Peringati Hari Lingkungan Sedunia
Acara ini juga menjadi momen penyaluran aspirasi mereka atas kebijakan pemerintah yang tidak pro lingkungan
Acara ini juga menjadi momen penyaluran aspirasi mereka atas kebijakan pemerintah yang tidak pro lingkungan
Gelar Parade Budaya, Begini Cara Kreatif Organisasi Masyarakat di Jogja Peringati Hari Lingkungan Sedunia
Isu lingkungan menjadi salah satu isu yang paling hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Di Kota Yogyakarta dan sekitarnya, isu tersebut mengerucut pada permasalahan sampah yang tak kunjung selesai.
Selain itu masih ada isu lain seperti tambang pasir Gunung Merapi dan isu karst di Gunungkidul.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia? Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan momen penting yang dirayakan setiap tanggal 5 Juni untuk meningkatkan kesadaran global tentang perlindungan dan pelestarian lingkungan.
-
Siapa yang merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia? Perayaan ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan tindakan-tindakan yang telah kita lakukan terhadap bumi dan menginspirasi langkah-langkah nyata dalam menjaga keindahan alam serta kesehatan planet kita.
-
Apa yang terlihat di langit Yogyakarta pada tanggal 14 September 2023? Malam hari, tanggal 14 September 2023, sebuah objek bercahaya panjang terbang di langit Jogja. Penampakan ini terlihat di berbagai tempat. Cahaya panjang itu bergerak dari selatan ke utara.
-
Kapan Hari Bersyukur Sedunia diperingati? Hari Bersyukur Sedunia (World Gratitude Day) diperingati setiap tanggal 21 September.
-
Kenapa Hari Lingkungan Hidup Sedunia perlu dirayakan? Perayaan ini memberikan kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan tindakan-tindakan yang telah kita lakukan terhadap bumi dan menginspirasi langkah-langkah nyata dalam menjaga keindahan alam serta kesehatan planet kita.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
Berbagai isu serta permasalahan yang timbul itulah yang menjadi keresahan Jaringan Masyarakat Peduli Iklim (Jampiklim) Yogyakarta. Bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, mereka menggelar acara Parade Budaya di Gedung Agung pada Rabu, 5 Juni 2024 mulai pukul 15.00 WIB.
Selain isu-isu yang telah disebutkan di atas, acara ini juga menjadi momen penyaluran aspirasi mereka atas kebijakan pemerintah yang tidak pro lingkungan seperti UU Cipta Kerja, UU Pengadaan Tanah, Kebijakan PSN, dan yang terkini adalah Wilayah Ijin Usaha Pertambangan Khusus bagi ormas. Menurut mereka, jika dibiarkan aturan serta kebijakan tersebut dikhawatirkan akan semakin memperparah kerusakan lingkungan dan krisis iklim.
Dalam acara tersebut, mereka menggelar parade budaya yang diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan salah satunya adalah parade naik becak sebagai simbol untuk mengurangi emisi karbon dari energi fosil.
Selain itu mereka juga menggelar pameran poster dan lukisan yang berisi suara-suara perlawanan atas rezim yang eksploitatif terhadap bumi dan alam. Rangkaian kegiatan ini juga menjadi media perjumpaan bagi seluruh pencinta bumi agar tetap lestari dan terus beregenerasi.
Heronimus Heron selaku Koordinator Jampilklim mengatakan bahwa melalui parade budaya tersebut mereka mengajak masyarakat untuk bisa menjaga lingkungan. Menurutnya, kegiatan menjaga lingkungan bisa dilakukan oleh siapapun dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.
“Kreativitas kita adalah suara kita dalam mengawal berbagai macam kebijakan yang rakus dan eksploitatif yang tidak memikirkan dampaknya bagi kehidupan perempuan dan masa depan anak,” ujar Heronimus dikutip dari rilis acara pada Rabu (5/6).
- Gelar Kampanye Akbar, Pramono-Rano Ajak Warga Jakarta Riang Gembira
- Gelar Festival Pelangi Nusantara, Pj Walkot Tangerang: Kita Rayakan Keberagaman dan Tradisi
- Gelar Parade Alutsista di Monas, TNI: Anak-Anak Bisa Naik Tank sambil Dadah-Dadah Depan Presiden
- Meriahnya Parade Kebudayaan Indonesia di Jepang, Bikin Warganet Ikut Bangga
Lebih lanjut, Heronimus berharap acara tersebut dapat menjadi momentum bersama untuk saling mengingatkan dan saling bersinergi satu sama lain dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan prinsip-prinsip keadilan ekologi, keadilan iklim, dan keadilan perempuan.
“Kearifan lokal yang kita miliki adalah aset berharga dalam upaya pelestarian bumi dan alam semesta,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Jampiklim juga menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar melibatkan semua elemen masyarakat dalam pengambilan kebijakan negara, termasuk anak-anak, anak muda, perempuan, dan difabel.
Selain itu, mereka juga mendesak pemerintah untuk meningkatkan pendidikan kritis terkait lingkungan dan iklim yang dihubungkan dengan konteks persoalan lingkungan di daerah.