Guguran Lava Pijar Meluncur 3 km, Begini Kondisi Terkini Gunung Merapi
Senin (4/1) malam , Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Terjadi guguran lava yang terpantau dari kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk.
Hingga memasuki tahun 2021 ini, aktivitas Gunung Merapi masih aktif. Setelah sekian lama surut dari pemberitaan, pada Senin (4/1) malam, Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Terjadi guguran lava yang terpantau dari kamera CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk.
Dikutip dari siaran pers BPPTKG, video CCTV mode malam itu menampilkan pancaran sinar yang diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan itu didukung foto-foto kamera DLSR yang diambil dari pos pengamatan Kaliurang yang menunjukkan rona merah pada lokasi yang sama.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Bertepatan dengan munculnya pancaran sinar, jaringan seismik Gunung Merapi juga merekam adanya gempa guguran. Begini penjelasan BPPTKG:
Penjelasan BPPTKG
©2018 Merdeka.com
Kepala BPPTKG Badan Geologi, Hanik Humaida, menjelaskan, telah terjadi guguran yang terjadi pada Senin (4/1) pada pukul 19.50 WIB dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Sementara itu, pada pagi pukul 6.00 WIB hingga siang hari, di hari yang sama, tercatat jumlah guguran sebanyak 24 kali.
Guguran-guguran itu mengisi hulu-hulu sungai di sektor barat dan barat laut Gunung Merapi mulai dari Kali Putih, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Trising, dan Kali Apu. Jarak luncuran terjauh guguran itu mencapai 3 km, tepatnya di Kali Lamat. Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar lava 1997.
Deformasi di Gunung Merapi
©2020 Liputan6.com/Gholib
Tak hanya guguran, Hanik menerangkan deformasi yang terjadi di Merapi juga mengalami peningkatan. Jika sebelumnya deformasi di Merapi terus meningkat mulai dari 11 cm per hari, lalu 17 cm, 19 cm, pada Minggu (3/1) pukul 00.00 WIB, kemarin, deformasi yang terukur dari Pos Babadan rata-rata 21 cm per hari.
Berdasarkan hal tersebut, secara sesmisitas deformasi Merapi masih berada di tingkat yang tinggi dan kemungkinan akan terus meningkat. Hanik tak bisa memprediksi kapan deformasi ini akan berakhir.
“Kita mengikuti Merapi. Jadi Merapi modelnya bisa saja slowseperti sekarang, bisa juga cepat seperti tahun 2010. Ini adalah waktu yang lama, yang mungkin masyarakat tidak sabar ada di tempat pengungsian,” kata Hanik dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (5/1).
Imbauan pada Masyarakat
©2020 Liputan6.com/Gholib
Berkaitan dengan hal ini, Hanik mengimbau pada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan akan aktivitas Gunung Merapi. Dia berharap agar masyarakat tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat.
Dia juga berharap pihak terkait bisa selalu memberikan informasi tentang perkembangan Merapi bahwa sesungguhnya gunung ini masih berstatus siaga dengan aktivitas yang cukup tinggi di mana deformasi dan perubahan morfologi, baik di kawah maupun di lereng, masih terus terjadi.