Habib Ja'far Cerita Sejarah Gelar Haji di Indonesia, Dibuat oleh Pemerintahan Belanda
Ternyata tak banyak yang tahu, gelar haji hanya disematkan pada jemaah Indonesia saja yang telah menyelesaikan ibadahnya. Menurut sejarah, program pemberian gelar itu dilakukan pada masa penjajahan Pemerintahan Belanda.
Beberapa waktu lalu Kerajaan Arab Saudi telah membuka pendaftaran haji periode tahun 2022 (1443 Hijriyah). Puluhan ribu calon haji dari Indonesia pun sudah diberangkatkan secara bertahap.
Dari sekian banyak calon haji, mereka sudah lama menantikan ibadah rukun islam yang ke-5 ini. Mereka mampu, baik secara biaya dan fisik untuk bisa meraih ibadah mabrur dan gelar haji akan tersematkan dalam namanya.
-
Siapa yang mengalahkan Habib Jafar pada babak ketiga dan keempat pertandingan tenis meja? Sayangnya, Onad berhasil mengalahkannya pada babak ketiga dan keempat.
-
Apa yang dimaksud dengan haji mabrur? Haji mabrur adalah ibadah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Di mana ibadah haji dilakukan dengan memperhatikan syarat, rukun, wajib, serta menghindari hal-hal yang dilarang. Sehingga ibadah haji yang dilakukan penuh dengan konsentrasi dan penghayatan. Di mana setiap umat muslim yang datang ke Tanah Suci dengan niat bersih dan tulus, memenuhi panggilan Allah untuk beribadah kepada satu-satunya Tuhan yang pantas disembah.
-
Kenapa Habib Jafar ikut serta dalam pertandingan TOSI 2? "Kalau gua diajakin Raffi langsung, Raffi cerita pengen ngembangin olahraga di Indonesia, pengen kasih kesadaran orang-orang penting olahraga, itu keren banget," aku Habib Jafar.
-
Kapan Habib Hasan Bin Ja'far Assegaf wafat? "Segenap Keluarga Besar Rabithah Alawiyah turut berduka cita atas wafatnya Habib Hasan bin Ja'far bin Umar Assegaf (Pimpinan Majelis Nurul Musthofa) pada hari Rabu, 13 Maret 2024," tulis akun @rabithah_alawiyah.
-
Bagaimana Habib Jafar menggambarkan alasannya mengikuti TOSI 2? Dengan jujur, Habib Jafar mengakui bahwa ia jarang melakukan olahraga dan menyatakan bahwa alasan ikut serta dalam TOSI 2 adalah karena niat baik yang ingin dicapai oleh Raffi Ahmad.
Ternyata tak banyak yang tahu, gelar haji ini hanya disematkan pada jemaah Indonesia saja yang telah menyelesaikan ibadahnya. Menurut sejarah, program pemberian gelar itu dilakukan pada masa penjajahan Pemerintahan Belanda.
Bikinan Belanda
Instagram - Habib Ja'far
Baru-baru ini, Habib Ja'far menceritakan bagaimana gelar haji itu ada. Hal itu diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya.
Habib Ja'far mengatakan bahwa gelar itu berasal dari Pemerintahan Belanda yang ingin mendeteksi para pribumi yang telah melakukan ibadah haji. Pejabat Belanda pada waktu itu mampu mendata seluruh pribumi yang telah pergi ke Tanah Suci.
"Itu sebenernya gelar haji itu bikinan Belanda. Itu Belanda bikin itu untuk mendeteksi, orang yang sudah sudah ke Makkah," ungkap Habib Ja'far.
"Jadi ibarat kata dengan gelar itu ketahuan nih siapa aja yang pernah ke Makkah karena bisa dideteksi terus," tambahnya.
Hanya Ada di Indonesia
Lebih lanjut, Habib Ja'far mengatakan bahwa penggunaan gelar itu hanya ada di Indonesia saja. Bahkan negara Arab Saudi pun tak ada gelar tersebut.
"Itu hanya di Indonesia, itu dulu digunakan Belanda untuk mengontrol dan melihat," kata Habib Ja'far.
"Karena mereka khawatir bisa membawa perubahan," imbuhnya.
Khawatir Membawa Perubahan
Alasan Pemerintahan Belanda mendeteksi pribumi yang sudah pergi haji karena para penjajah takut jika para haji itu membawa perubahan. Karena pada saat itu, keadaan sosial dan politik di Nusantara masih belum stabil.
"Mereka khawatir takutnya membawa perubahan pembebasan di masa penjajahan karena haji itu kan bertemu banyak orang, terjadi silaturahmi yang besar, perjalanan spiritual," ucapnya.
"Belanda khawatir ketika mereka pulang mereka berdampak kepada sosial dan politik," pungkasnya.