Ikan Wader di Alam Terancam Punah, Ini Penjelasan Pakar UGM
Pada zaman dulu, ikan wader mudah dijumpai di sungai. Bahkan di saluran-saluran irigasi kecil yang berada di pinggir sawah, ikan wader juga mudah diperoleh. Kini jangankan di saluran irigasi, pada habitatnya di alam saja ikan ini terancam punah. Berikut penjelasan pakar UGM.
Pada zaman dulu, ikan wader mudah dijumpai di sungai. Bahkan di saluran-saluran irigasi kecil yang berada di pinggir sawah, ikan wader juga mudah diperoleh. Kini jangankan di saluran irigasi, pada habitatnya di alam saja ikan ini terancam punah.
Kondisi ini menjadi perhatian Guru Besar Ilmu Manajemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Djumanto. Ia menyebut keberadaan ikan wader (Rasbora lateristriata) terancam kepunahannya.
-
Apa bukti kepunahan Ikan Pari Jawa? Hilangnya ikan pari Jawa, kerabat kecil ikan pari, merupakan kepunahan ikan laut pertama akibat ulah manusia.
-
Bagaimana Ikan Pari Jawa punah? Tim melakukan pemodelan baru yang mencakup semua informasi yang tersedia tentang spesies yang mengungkapkan bahwa Ikan Stingaree Jawa telah punah.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Ikan Pari Jawa? Ciri ikan ini adalah cakram sirip dada berbentuk lonjong yang lebih panjang dari lebarnya. Serta ekor dengan sirip punggung di depan tulang penyengat dan sirip ekornya. Tubuh bagian atasnya berwarna cokelat dengan bitnik-bintik yang lebih gelap dan lebih terang.
-
Apa saja jenis sisik ikan? Jenis-jenis sisik ikan dapat diklasifikasikan menjadi lima berdasarkan bentuk dan bahan pembentuknya, yaitu placoid, cosmoid, ganoid, cycloid, dan ctenoid.
-
Kapan Ikan Pari Jawa terakhir kali tercatat? Spesies ikan pari Jawa yang sangat langka dan hanya pernah tercatat satu kali pada akhir tahun 1800-an, telah dinyatakan punah setelah dilakukan oleh tim internasional yang dipimpin oleh Universitas Charles Darwin (CDU).
-
Mengapa Ikan Pari Jawa punah? Penangkapan ikan secara intensif dan umumnya tidak diatur kemungkinan yang mengakibatkan berkurangnya populasi ikan pari Jawa," kata Constance dikutip dari Phys.org, Rabu (27/12). "Hal ini dibuktikan dengan hasil tangkapan ikan pesisir di Laut Jawa sudah menurun pada tahun 1870an,"
“Spesies ikan yang berstatus rentan, yaitu ikan wader bisa menjadi kritis ketika kualitas habitat ikan wader mengalami penurunan yang sangat drastis, sehingga tidak cocok untuk berkembang biak,” kata Djumanto dikutip dari ANTARA pada Kamis (11/5).
Ancaman Utama
©YouTube/Perikanan Budidaya
Djumanto mengatakan bahwa terdapat sejumlah faktor utama yang dapat mengancam keberadaan ikan air tawar asli perairan darat termasuk ikan wader. Ia menyebut bahwa ancaman itu sangat tinggi dengan jenis yang cukup beragam. Salah satunya adalah cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan yaitu menggunakan alat tangkap yang merusak seperti memakai setrum atau alat kejut listrik.
Selain itu, perilaku pemancing ikan maupun penggemar ikan yang kurang bertanggung jawab seperti melepaskan spesies ikan tertentu sehingga berakibat pada penurunan populasi ikan mangsa. Apalagi introduksi spesies asing yang invasif bisa menjadi kompetitor atau predator asli ikan.
“Ikan yang berstatus risiko rendah bisa menjadi rentan jika tingkat penangkapan dan gangguan antropogenik lainnya sangat tinggi,” kata Djumanto.
Tempat dan Waktu yang Tepat untuk Pemijahan
©YouTube/Perikanan Budidaya
Djumanto mengatakan bahwa perlindungan dan pelestarian terhadap ikan asli dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain pemanfaatan ikan terkendali, pembuatan reservat, penebaran atau restocking, pengendalian ikan invasif, domestikasi ikan asli, serta modifikasi habitat pemijahan.
Terkait modifikasi pemijahan, Djumanto menjelaskan bahwa sebagian besar ikan memijah saat musim hujan tatkala persediaan air melimpah dan kualitasnya cukup baik. Sementara itu, ikan wader yang mendiami Sungai Ngrancah, Kulon Progo, memijah pada peralihan musim hujan dan kemarau saat suhu udara rendah dan kandungan oksigen tinggi.
Mereka memijah pada tempat cekungan berdiameter 2x1 meter persegi dengan kedalaman air 30 cm. Semakin banyak cekungan sebagai tempat pemijahan di sepanjang sisi sungai, maka peluang ikan memijah juga makin tinggi, sehingga populasinya juga akan tinggi.
Keterlibatan Kelompok Masyarakat
©YouTube/Perikanan Budidaya
Bagi Djumanto, metode yang sama dapat digunakan untuk jenis ikan lain yang menjadi target konservasi, misalnya ikan uceng.
Ia mengatakan bahwa menjaga keanekaragaman ikan asli dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain melibatkan kelompok masyarakat melalui edukasi, lomba, sayembara, atau kegiatan lain yang bernuansa wisata.
“Pengendalian ikan invasif dapat dilakukan dengan edukasi dan mencegah tersebarnya ikan invasif di perairan umum,” kata Djumanto.