Inovatif, 3 Mahasiswa UNY Ciptakan Aplikasi untuk Penyandang Anxiety Disorder
Karya mahasiswa UNY ini berhasih meraih peringkat 2 dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa Divisi Inovasi Teknologi Digital Pendidikan tahun 2023.
Karya mahasiswa UNY ini berhasih meraih peringkat 2 dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa Divisi Inovasi Teknologi Digital Pendidikan tahun 2023.
Inovatif, 3 Mahasiswa UNY Ciptakan Aplikasi untuk Penyandang Anxiety Disorder
Program Aplikasi Calmy
Tiga mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta yaitu Ima Nur Chasanah, Junnatunnisa, dan Dicky Kurniawan berhasil menciptakan aplikasi bernama Calmy.
- Daftar Aplikasi AI yang Cocok Dipakai Buat Mahasiswa
- Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?
- Mahasiswa UNY Ciptakan Inovasi Kuliner Unik untuk Para Gen-Z, Kaya Kandungan Gizi
- 12 Persiapan Mental yang Penting bagi Mahasiswa yang Merantau Jauh dari Orangtua
Aplikasi Calmy ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang gangguan kesehatan mental yaitu Anxiety Disorder atau biasa dikenal dengan gangguan rasa cemas dan rasa takut yang berlebih.
"Dari hasil penelitian yang dilakukan, banyak mahasiswa Indonesia yang masih kurang edukasi dan kesadaran akan Anxiety Disorder,"
ucap Ima Nur Chasanah mengutip dari laman resmi UNY (1/8).
Keunggulan Calmy
Dalam mengembangkan aplikasi Calmy ini, terdapat fitur unggulan berupa Voice Chatbot yang langsung terintegrasi dengan Artificial Intelligence (AI) sebagai teman untuk cerita si pengguna sekaligus sebagai talk therapy.
Junnatunnisa menjelaskan, Voice Chatbot ini dikembangkan menggunakan Natural Language Processing (NLP) yang termasuk dalam salah satu ilmu AI yang memungkinkan adanya percakapan antara mesin ke mesin atau interaksi manusia ke mesin. Selain itu, fitur lain yang ada di aplikasi Calmy ini seperti Lessons, Exercises, Challanges, Self-Care, Consultation, Daily Journal, Weekly Statistics dan Anxiety Disorder Test.
"NLP bekerja dengan memahami bahasa manusia untuk diproses dan menghasilkan respons sesuai dengan konteks,"
terang Junnatunnisa
Adanya Interaksi
Sementara itu, Dicky menjelaskan, Voice Chatbot dilatih untuk bisa berinteraksi dengan pengguna. Mereka bertugas untuk menjadi teman cerita dan bertindak sebagai talk therapy dan menjadi salah satu penanganan tanpa obat terbaik untuk penderita Anxiety Disorder.
"Pada fitur ini, pengguna akan diberikan pengalaman berbeda dengan cara Chatting bersama Bot yang bisa menjadi teman cerita pengguna. User dapat mengirim pesan teks dan juga suara,"
lanjut Dicky mengutip dari Liputan6.com (11/8)
Raih Juara
Karya inovatif buatan mahasiswa UNY ini berhasih meraih peringkat 2 dalam Lomba Inovasi Digital Mahasiswa Divisi Inovasi Teknologi Digital Pendidikan tahun 2023.