Inspirasi Usaha Kedai Kopi Keliling Pemuda Boyolali, Kualitas Rasa Sekelas Kafe
Akhlis Aulia Nur Firdaus, seorang pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah, merintis konsep bisnis unik dengan membuka kedai kopi keliling. Ia berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan motor bebek yang dimodifikasi bisa memuat berbagai peralatan membuat kopi.
Memulai bisnis bisa dilakukan dengan segala cara. Akhlis Aulia Nur Firdaus, seorang pemuda asal Boyolali, Jawa Tengah, merintis konsep bisnis unik yaitu membuka kedai kopi keliling. Ia berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan motor bebek yang dimodifikasi bisa memuat berbagai peralatan membuat kopi.
Bak barista profesional, tangan pemuda itu begitu lincah meracik kopi pesanan pelanggan. Soal rasa tak perlu diragukan lagi, para pelanggannya mengaku kalau rasa kopi olahan Akhlis sudah setara kafe. Harganya pun dinilai terjangkau.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu apa lagi yang menarik dari kedai kopi keliling itu? Berikut selengkapnya:
Manfaatkan Waktu Luang
©YouTube/Liputan6
Akhlis mengaku memilih berjualan kopi untuk memanfaatkan waktu luangnya pada pagi hingga siang hari. Dengan konsep yang diusung, Akhlis bisa leluasa berjualan kopi sembari berkeliling kota dan memilih tempat yang strategis. Usaha yang telah berdiri selama empat bulan ini per harinya bisa menjual antara 10-20 cangkir kopi.
“Ini berawal dari keresahan saya karena tiap pagi banyak waktu longgar. Dari pada nggak ada agenda saya buat kayak gini. Saya juga terinspirasi dari teman-teman yang ada di Jakarta. Di sini kalau longgar jam 6-12 sudah stay di rumah. Kalau ada acara jam 8-12,” kata Akhlis dikutip dari YouTube Liputan6 pada Jumat (9/12).
Kualitas Rasa Sekelas Kafe
©YouTube/Liputan6
Menurut para penikmatnya, kualitas kopi yang ditawarkan oleh kedai keliling milik Akhlis sebanding dengan harga yang ditawarkan. Tak heran kedai itu selalu ramai pengunjung, khususnya di kalangan anak muda.
“Saya baru dua kali ini merasakan kopi ini. Rasa kopinya nggak kalah sama yang di kafe-kafe, enak banget, harga juga terjangkau,” kata Fajrin, salah satu penikmat kopi yang mengunjungi kedai itu.
“Enak, untuk rasa sekelas kafe lah. Harganya sangat terjangkau,” kata Ega Kurniawan, penikmat kopi yang lain.
Dengan harga Rp7.000-15.000 pengunjung sudah bisa menikmati kopi tersebut. Keberadaan kedai kopi itu bisa menjadi pilihan kuliner saat berwisata ke Boyolali.