Inspiratif, Begini Cara Polisi Banyumas Beri Pesan Masyarakat soal PPKM
Di beberapa tempat, penegakan PPKM Darurat yang dilakukan petugas justru menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Namun hal berbeda ditunjukkan oleh petugas PPKM dari Polresta Banyumas. Mereka justru melakukan sesuatu yang unik dan lebih humanis dalam menjalankan tugasnya.
Di beberapa tempat, penegakan PPKM Darurat yang dilakukan petugas justru menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Bagaimana tidak, mereka melakukan tindakan seperti penyitaan paksa sejumlah barang dari warung-warung, penyiraman, dan penutupan paksa.
Namun hal berbeda ditunjukkan oleh petugas PPKM dari Polresta Banyumas. Alih-alih membubarkan para pelaku usaha yang melanggar PPKM, mereka justru melakukan sesuatu yang unik dan lebih humanis.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lantas seperti apa pendekatan yang lebih humanis itu? Berikut selengkapnya:
Memborong Semua Dagangan
©2021 Liputan6.com
Pada Kamis malam (15/7), para anggota polisi mendatangi pedagang yang masih berjualan lewat pukul 20.00 WIB. Mereka mengingatkan para pedagang untuk segera menutup dagangannya.
Namun masalahnya, dagangan mereka masih tersisa banyak. Alih-alih melakukan tindakan represif, para petugas memborong barang dagangannya tanpa sisa.
Nana, salah seorang pedagang, berterima kasih atas inisiatif petugas membeli dagangannya. Ia merasa terkesan atas tindakan petugas yang tidak hanya membubarkan namun juga memberi solusi. Sambil menitikkan air mata, dia bersedia menaati jam malam PPKM Darurat.
“Ini malah dikasih lebih, ya bisa buat belanja besok,” kata Nana dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (17/7).
Dibayar Lebih
Tak hanya Nana, Alif Dafa, salah seorang pedagang angkringan juga tak luput dari peringatan petugas. Namun petugas justru memborong dagangannya yang tersisa. Setelah dihitung kembali, nilai makanan yang belum terjual bernilai Rp51 ribu.
Tak hanya memborong, petugas bahkan membayar dagangannya hingga sepekan mendatang yang jumlah nominalnya mencapai Rp400 ribu. Tapi dia diminta untuk konsekuen menaati aturan.
“Kami memberi kompensasi hingga sepekan mendatang. Tetapi mulai besok pukul 20.00 harus tutup ya,” kata Humas PPKM Darurat Polresta Banyumas AKP R. Manggala.
Dibagi pada Mereka yang Membutuhkan
©2021 Liputan6.com
Setelah memborong jualan para pedagang, makanan yang telah mereka beli tidak disia-siakan. Para petugas PPKM kemudian membagikan makanan itu pada pengayuh becak dan pengemudi ojek yang masih bekerja hingga malam hari.
“Kami memborong barang dagangan mereka agar mereka juga tidak rugi. Tetapi di sisi lain kami mengedukasi masyarakat supaya ke depan menaati aturan dalam PPKM Darurat,” kata Kabag Ops Polresta Banyumas Kompol Aldino Agus Anggoro, dikutip dari Liputan6.