Hasil Budaya Tiongkok dan India, Ini Sejarah Tauto Kuliner Khas Pekalongan
Nama “Tauto” sendiri menyerap kata dari bahasa Tiongkok dan India, yakni “Caudo” dan “Tauco”.
Pekalongan memiliki berbagai kuliner khas yang terkenal lezat dan wajib dicoba, salah satunya yakni Tauto. Tauto merupakan hasil asimilasi budaya antara budaya Tiongkok dengan India.
Makanan yang disajikan dengan kuah pekat dan aroma yang khas ini masuk ke dalam jenis soto yang digemari banyak pencinta kuliner Nusantara.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa Campur Lorjuk menjadi kuliner khas Pamekasan? Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Bagaimana Bango Warisan Kuliner membantu mempromosikan kuliner Indonesia? Para pelaku industri kuliner Indonesia berusaha mempromosikan tradisi pangan Nusantara dengan berbagai cara. Misalnya mengadakan festival kuliner, memberikan edukasi kuliner, atau membuat program yang memperkenalkan masakan Indonesia seperti Bango Warisan Kuliner.
Olahan soto yang dikenal unik karena penampilannya yang berbeda dari soto daerah lain ini ternyata memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui. Bagi anda yang sedang mengunjungi Pekalongan, jangan lupa untuk mencicipi nikmatnya rasa Tauto Pekalongan.
Kuliner Khas Pekalongan
Pekalongan merupakan suatu daerah yang berada di provinsi Jawa Tengah dan terletak di garis pantai utara. Selain dikenal dengan sebutan kota Batik, Pekalongan juga terkenal memiliki berbagai kuliner khas yang nikmat.
Kuliner khas Pekalongan menawarkan berbagai hidangan yang kaya akan rasa dan unik di lidah. Beberapa di antaranya adalah Sego Megono, Pindang Tetel, Kluban, Apem Kesesi, Srintil, dan Tauto.
Selain cita rasanya yang lezat, sejarah di balik hidangan khas Pekalongan tersebut juga menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah sejarah di balik hidangan Tauto Pekalongan, seperti apa sejarahnya? Berikut penjelasannya:
Tauto, Soto Tauco Asal Pekalongan
©2023 Merdeka.com/YouTube/Om Edho Channel
Salah satu makanan khas Pekalongan yang banyak digandrungi pecinta kuliner ialah Tauto. Tauto merupakan hidangan khas Pekalongan berisi daging Sandung lamur, yang merupakan potongan daging sapi bagian bawah area dada.
Daging tersebut kemudian dimasak dengan kaldu yang terbuat dari berbagai rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, hingga serai.
Ciri khas dari Tauto Pekalongan adalah penggunaan bumbu tauco dalam proses pembuatannya. Tauco menjadi kunci yang menjadikan kuah Tauto berwarna pekat, berbeda dengan soto khas daerah lain yang umumnya berkuah bening.
Tauco sendiri merupakan olahan bumbu makanan berbentuk pasta kental berwarna hitam kecoklatan yang terbuat dari fermentasi kedelai rebus dengan tambahan garam dan bahan pengawet tertentu.
Bahan dasar tauco membuat hidangan khas Pekalongan satu ini memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Biasanya Tauto Pekalongan disajikan bersama dengan kecap, sambal, bihun, gorengan dan sepiring nasi atau lontong.
Sejarah Tauto yang Menarik Diketahui
©2023 Merdeka.com/YouTube/Om Edho Channel
Kuliner khas Pekalongan yang memiliki kuah pekat ini berasal dari asimilasi budaya, yakni perpaduan budaya kuliner Tiongkok dengan India. Hingga akhirnya menjadi hidangan khas Nusantara.
Nama “Tauto” sendiri menyerap kata dari bahasa Tiongkok dan India, yakni “Caudo” dan “Tauco”. Hidangan ini masuk ke dalam jenis soto dengan bahan dasar utama tauco yang menghasilkan cita rasa pedas dan manis.
Tauto berasal dari Caudo atau sup khas China yang diolah bersama dengan tauco yang merupakan bumbu khas India.
Pada mulanya, sejarah Tauto Pekalongan pertama kali diperkenalkan di daerah Semarang sebagai hidangan khas Tiongkok bernama Caudo.
Seiring berjalannya waktu, Caudo kian menjadi populer di kalangan penduduk Jawa setempat. Mereka menyebutnya dengan nama “Soto”, sedangkan di Pekalongan masyarakat setempat menyebutnya dengan “Tauto” yang merupakan gabungan dari kata “Soto” dan “Tauco”.
Kuliner yang pada awalnya hanya dikonsumsi oleh komunitas Tionghoa-Indonesia itu, pada akhirnya menjadi bagian dari masakan khas nusantara. Dengan begitu selain menjadi hidangan kuliner yang lezat, Tauto Pekalongan juga memiliki nilai sejarah atas bertemunya dua kebudayaan yang berbeda.