Jateng Bagian Selatan Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG
Walaupun puncak musim hujan sudah terjadi Januari 2022 kemarin, namun nyatanya pada Maret 2022 ini sejumlah wilayah di Jateng akan dilanda cuaca ekstrem. Hal itulah yang diingatkan BMKG, mereka memprediksi wilayah Jawa Tengah bagian selatan akan terjadi cuaca ekstrem pada 17-19 Maret besok.
Walaupun puncak musim hujan sudah terjadi Januari 2022 kemarin, namun nyatanya pada Maret 2022 ini sejumlah wilayah di Jateng akan dilanda cuaca ekstrem. Hal itulah yang diingatkan BMKG, mereka memprediksi wilayah Jawa Tengah bagian selatan akan terjadi cuaca ekstrem pada 17-19 Maret besok.
“Hal itu diketahui berdasarkan informasi prospek cuaca yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Rabu siang ini,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, melansir dari ANTARA pada Rabu (16/3).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Teguh mengatakan, dalam informasi itu disebutkan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, teridentifikasi ada sirkulasi di sebelah barat daya Pulau Jawa dan sekitar Pulau Kalimantan. Berikut selengkapnya:
Pertumbuhan Awan Hujan
wlfi.com
Teguh mengatakan, adanya sirkulasi itu menyebabkan belokan angin dan pola konvergensi di wilayah Jawa Tengah dan anomali suhu permukaan laut di Samudra Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa. Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Selain itu, kelembapan udara yang relatif cukup tinggi juga turut berkontribusi pada pembentukan awan hujan di sebagian wilayah di Indonesia.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang bisa terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada 17-19 Maret 2022,” kata Teguh.
Wilayah yang Berpotensi Terdampak
©2012 Merdeka.com/Shutterstock/James Thew
Teguh mengatakan, wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada 17 Maret 2022 meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo dan Wonosobo, juga beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah seperti Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Kabupaten Semarang, Temanggung, Kendal, Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan sekitarnya.
Sementara pada 18 Maret 2022, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kabupaten Semarang, Salatiga, Temanggung, Kendal, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal, Brebes dan sekitarnya.
Imbauan pada Masyarakat
©2018 myAlgoma.ca
Selanjutnya pada 19 Maret 2022, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Temanggung, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang dan sekitarnya.
"Terkait dengan prakiraan cuaca tersebut, masyarakat diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh.