Jenis Perubahan Makna Kata dan Contohnya, Perlu Dipahami
Secara umum, terdapat dua jenis perubahan makna kata, yaitu peyorasi atau perubahan makna kata negatif, dan ameliorasi atau perubahan makna kata positif. Di samping peyorasi dan ameliorasi, masih terdapat beberapa perubahan makna kata lain yang kini sudah dianggap umum dan sering digunakan dalam bahasa sehari-hari.
Jenis perubahan makna kata perlu dipahami. Pasalnya, bahasa mempunyai sifat yang dinamis dalam setiap perkembangan zaman. Semakin banyaknya kosa kata baru yang kini mulai banyak digunakan dibanding sebelumnya. Berkembangnya kata dalam suatu bahasa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya pengaruh dari budaya lain.
Selain munculnya kata-kata baru, perkembangan bahasa yang dinamis juga dapat dilihat dari adanya perubahan makna kata. Di mana satu kata bisa memiliki beragam makna sehingga dapat digunakan dalam konteks yang berbeda-beda. Secara umum, terdapat dua jenis perubahan makna kata, yaitu peyorasi atau perubahan makna kata negatif, dan ameliorasi atau perubahan makna kata positif.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Balai Bahasa Jateng menjalankan tugasnya? Selain itu keberadaan Balai Bahasa difungsikan sebagai penunjang perpanjangan tangan pelaksanaan program kebijakan yang ditentukan Kemendikbudristek, serta mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
-
Kenapa Pemprov Jateng menerima hibah bangunan Balai Bahasa? “Kami berterima kasih atas hibah berupa bangunan beserta perangkat yang ada di Balai Bahasa Jateng. Ini akan memberi kepastian kepada kita dalam pemanfaatan aset-aset tersebut. Karena dengan adanya penyerahan tentu kita akan lebih punya kepastian untuk melakukan pemeliharaan dan pemanfaatan,” kata Sekda Jateng Sumarno, dikutip dari ANTARA.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Apa itu bakwan jagung? Bakwan jagung adalah salah satu jenis gorengan yang banyak digemari.
Di samping peyorasi dan ameliorasi, masih terdapat jenis perubahan makna kata lain yang sudah dianggap umum dan sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Ini menjadi salah satu hal penting yang perlu dipahami, sehingga masyarakat bisa mengerti setiap ungkapan atau kata yang diucapkan dalam berkomunikasi.
Dirangkum dari Narabahasa, berikut penjelasan jenis perubahan makna kata dan contohnya perlu Anda ketahui.
Jenis Perubahan Makna Kata Peyorasi
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Budimir Jevtic
Jenis perubahan makna kata yang pertama adalah peyorasi. Peyorasi merupakan jenis perubahan makna kata yang negatif. Dalam hal ini, kata-kata yang termasuk peyorasi mempunyai perubahan makna yang lebih buruk. Sehingga, tak jarang beberapa kata peyorasi digunakan sebagai ungkapan kasar atau umpatan.
Sebagai contoh, kata babi yang semula berarti jenis hewan dengan bentuk gempal dan ciri khas hidungnya besar dan menonjol, kemudian kata babi mengalami perubahan makna yang digunakan sebagai kata kasar atau umpatan. Sama halnya dengan kata anjing dan monyet yang berarti hewan, kini banyak digunakan sebagai umpatan kasar.
Selain itu, contoh peyorasi juga bisa berupa kata bangsat. Awalnya, bangsat diartikan sebagai kepinding atau kutu busuk. Kini, bangsat digunakan sebagai kata umpatan atau digunakan untuk menyebut orang yang berperilaku jahat dan buruk.
Ada pula kata istri yang dinilai lebih baik dan lebih sopan diucapkan, kemudian mengalami perubahan peyorasi menjadi bini. Meskipun sama-sama berarti pasangan dari suami atau ibu dari anak-anak, namun bini justru dinilai lebih kasar saat diucapkan dibandingkan istri.
Jenis Perubahan Makna Kata Ameliorasi
©2020 Merdeka.com/id.lovepik.com
Jenis perubahan makna kata berikutnya adalah ameliorasi. Ameliorasi merupakan jenis perubahan makna kata positif. Dalam hal ini, kata-kata yang termasuk ameliorasi memiliki makna positif dibandingkan makna aslinya atau makna awalnya.
Sebagai contoh, kata sahaya dalam bahasa Melayu berarti hamba, abdi, atau budak. Namun kini, sahaya mengalami perubahan makna yang lebih positif, yaitu menjadi ‘saya’. Kata saya ini juga berdiri sebagai Promina persona tunggal yang bebas kasta. Kata ameliorasi dari sahaya lainnya adalah pembantu, yang berarti asisten rumah tangga. Kata ini juga dinilai lebih sopan dan bermakna positif dibandingkan sahaya.
Secara umum, jenis perubahan makna kata ameliorasi dibedakan menjadi dua yaitu eufemisme dan disfemisme. Eufimisme adalah penggunaan kata dalam bentuk lain untuk menghindari bentuk tabu. Misalnya, kata mati lebih sering dihindari dan diganti dengan kata meninggal, atau kata berak diganti dengan buang air besar yang dianggap lebih sopan.
Sementara itu, disfemisme adalah perluasan makna yang lebih kasar dan bersifat ofensif seperti kata pencuri yang sering disebut juga dengan maling.
Contoh Perubahan Makna Kata Lain
© Negative Space
Setelah mengetahui jenis perubahan makna kata umum, terakhir terdapat beberapa contoh dari perubahan makna kata lain yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pertama adalah perubahan makna kata yang mengalami perluasan.
Contohnya kata saudara yang sebelumnya berarti hubungan kekeluargaan yang dikaitkan dengan ikatan darah biologis, kini saudara juga sering digunakan sebagai sapaan.
Kedua adalah perubahan makna kata yang mengalami penyempitan. Contohnya, kata sarjana yang sebelumnya berarti orang pandai atau cendekiawan, saat ini lebih dipahami sebagai status gelar seseorang yang menyelesaikan pendidikan strata satu.
Terakhir terdapat perubahan makna yang terjadi akibat pertukaran respon indera. Misalnya, dalam kalimat “Kata-katanya sangat pedas dan menusuk hati”. Dari kalimat tersebut, dipahami bahwa kata-kata bisa dilihat dari tulisan maupun ucapan dengan indera penglihatan dan pendengaran, namun ungkapan tersebut digambarkan dengan indera pengecap dan peraba, dari kata pedas dan menusuk hati.
Itulah beberapa contoh perubahan makna kata lain yang sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Ini menjadi hal penting yang perlu dipahami, agar mempermudah Anda dalam berkomunikasi dan memahami setiap ungkapan yang didengar atau dikatakan oleh orang lain. Semakin mengetahui jenisnya, Anda bisa memahami setiap makna kata dalam berbagai konteks pembicaraan.
(mdk/ayi)