Peserta Tes CPNS Nekat Bawa Jimat, dari Garam sampai Kemenyan
Peserta tes CPNS tetap nekat membawa jimat berupa barang-barang aneh seperti garam, kemenyan, hingga butiran kacang hijau ke ruang ujian walaupun sudah diingatkan.
Saat ini, menjadi seorang pegawai negeri sipil atau aparatur sipil negara adalah impian setiap orang. Bahkan ada yang bilang, jika ingin menjadi menantu idaman jadilah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal tersebut membuat orang-orang melakukan segala cara untuk bisa lolos tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Ada yang membeli buku-buku kumpulan soal tes CPNS, berdoa setiap waktu, hingga mendatangi dukun atau paranormal untuk meminta jimat. Ada dari mereka yang rela menghabiskan uang untuk mendapatkan jimat demi lolos tes CPNS.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Apa saja destinasi wisata yang ditawarkan di Jawa Tengah? Jawa Tengah adalah provinsi yang kaya akan keindahan wisata alam, budaya, dan sejarah. Salah satu destinasi yang memikat adalah Candi Borobudur, sebuah keajaiban arsitektur Buddha yang terletak dekat Magelang. Dibangun pada abad ke-9, Borobudur dikenal sebagai salah satu situs bersejarah terbesar dan paling indah di dunia.
-
Apa yang menjadi ancaman utama di 30 kabupaten/kota di Jateng? Memasuki bulan Agustus, potensi kekeringan sudah mulai terlihat pada berbagai tempat. Tak terkecuali di Provinsi Jawa Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana.
-
Apa saja jenis pelanggaran pemilu yang terjadi di Jawa Tengah? “Data penanganan dugaan pelanggaran Pemilu 2024 di Jateng per 15 Juni 2023 menunjukkan bahwa 16 dugaan pelanggaran yang terbukti itu terdiri dari dua pelanggaran jenis administrasi, 10 pelanggaran jenis kode etik penyelenggara pemilu, serta empat pelanggaran hukum lainnya,”
Peserta tes memang hanya diizinkan membawa kartu tes ke dalam ruang ujian. Mereka dilarang untuk membawa barang-barang yang dapat mengganggu pelaksanaan ujian seperti jam tangan, uang, jepit rambut, KTP, ikat pinggang, aksesoris tangan, hingga benda tak lazim seperti garam, kemenyan, hingga butiran kacang hijau.
Rupanya, walaupun sudah diingatkan masih ada saja oknum peserta tes CPNS yang tidak patuh dan tetap membawa jimat.
Kasus-kasus Penemuan Jimat
1. Bawa Jimat Koin Dibungkus Kerta Mantra
Seperti yang terjadi di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Pengawas tes menemukan jimat berupa uang koin yang dibungkus dengan kertas bertuliskan rapalan doa pada salah satu peserta tes yang berasal dari Kabupaten Tegal. Kemudian jimat tersebut diamankan dan di letakkan di atas meja. Tetapi, jimat itu hilang dengan sendirinya saat pemiliknya diminta mengambilnya kembali.
2. Jimat Garam
Selain itu, di Yogyakarta juga ditemukan jimat berupa garam berbau kemenyan di sudut Gedung Wana Bhakti Yasa. Hal ini diketahui dari unggahan akun twitter @BKDDIY yang mengatakan.
"Ditemukan garam berbau kemenyan di pojok Gedung Wana Bhakti Yasa, tempat penyelenggaraan tes SKD. Kawan-kawan, yakinlah dengan kemampuanmu, dan mintalah pertolongan hanya kepada Tuhan saja. Semangat yaa genks," tulis akun itu.
Bawa Jimat Unik
Di Kudus, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Kudus juga mengatakan bahwa pihaknya masih menemukan benda-benda yang di duga jimat. Barang-barang tersebut berupa butiran kacang hijau, jepit rambut, garam, kemenyan, hingga kalung dengan kain mori. Mereka terbilang nekat, karena sebelumnya mereka sudah diberi tahu untuk tidak membawa barang yang aneh-aneh.
2020 dream.co.id
Banyak pihak yang menyayangkan hal tersebut. Mereka mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan. Peserta tes cukup berusaha, percaya kepada kemampuan diri sendiri, dan berdoa kemudian menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.
(mdk/asr)