Kasus COVID-19 di Sleman Kembali Meningkat, Ini Tanggapan Bupati
Walaupun level PPKM terus menurun dan vaksinasi telah digencarkan, namun di beberapa tempat kasus COVID-19 kembali mengalami kenaikan. Hal inilah yang terjadi di Kabupaten Sleman, DIY. Sebanyak 8 kelurahan di sana kembali masuk zona merah dan berbagai kluster penularan muncul. Bagaimana tanggapan bupati atas hal ini?
Meski level PPKM terus menurun dan vaksinasi telah digencarkan, namun sesungguhnya penyebaran Virus Corona tidak pernah berhenti. Bahkan di beberapa tempat, kasus COVID-19 kembali mengalami kenaikan.
Hal inilah yang terjadi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada Kamis (11/11), sejumlah kelurahan di Kabupaten Sleman kembali mengalami kenaikan kasus COVID-19. Dari 86 kelurahan, sudah ada 8 yang kembali masuk zona merah COVID-19.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Kami cukup menyayangkan masih adanya penularan yang cukup masif setelah kasus positif COVID-19 di Sleman menurun,” kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dikutip dari ANTARA.
Ia pun mengatakan bahwa vaksinasi tanpa disiplin protokol kesehatan hanya sia-sia belaka. Berikut selengkapnya:
Munculnya Berbagai Klaster Penularan
©2020 Merdeka.com
Beberapa waktu sebelumnya, 75 orang dinyatakan positif COVID-19 akibat klaster takziah di Kabupaten Bantul. Tak lama berselang, muncul lagi klaster COVID-19 dari sebuah industri rumahan tahu di Somodaran, Banyuraden, Gamping.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan, sebanyak 10 karyawan yang bekerja di tempat itu dinyatakan positif COVID-19. Sementara enam orang di antaranya mengalami gejala.
“Ini jelas menjadi keprihatinan kita. Karena itu Pemkab Sleman saat ini tengah berupaya menurunkan penyebaran virus COVID-19 dengan berbagai cara. Tentu ini jadi keprihatinan kita bersama. Di saat kita sudah berhasil menurunkan level PPKM, tetapi justru mulai muncul klaster-klaster baru yang tidak kita inginkan,” kata Kustini dikutip dari ANTARA pada Jumat (12/11).
Tak Boleh Euforia
Kustini mengatakan meskipun Kabupaten Sleman telah turun di level 2, masyarakat diminta agar tidak kendor menerapkan protokol kesehatan.
Dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, penularan covid-19 di masyarakat dapat semakin ditekan dan tidak terjadi peningkatan kasus karena pandemi masih belum berakhir.
"Sedari awal saya sampaikan, jangan euforia. Sekali kita lengah, virus COVID-19 ini akan kembali menular dan bisa menyebabkan dampak yang sangat luas. Tidak hanya pada aspek kesehatan saja, tetapi sampai ke kegiatan sosial dan perekonomian," pungkas Kustini Sri Purnomo.