Apa Itu Penyakit Leptospirosis?
Warga Boyolali dan Sleman meninggal dunia akibat leptospirosis.
Kasus leptospirosis meningkat saat musim hujan dan banjir.
Apa Itu Penyakit Leptospirosis?
Warga Boyolali, Jawa Tengah, meninggal dunia karena penyakit leptospirosis. Selain di Boyolali, kasus serupa juga terjadi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan warga Boyolali meninggal usai probable leptospirosis.
"Belum sempat diperiksa PCR-nya tapi sudah kategori probable," kata Nadia kepada merdeka.com, Selasa (26/3).
Apa Itu Leptospirosis?
Nadia menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Biasanya, kasus ini meningkat saat musim hujan dan banjir.
“Kita dapat tertular dari air yang tercemar urine tikus (mengandung) bakteri leptospira,” jelas Nadia.
Menurut Nadia, bakteri leptospira dapat menginfeksi manusia melalui luka yang ada di kulit dan mukosa tubuhnya.
Leptospirosis terjadi karena adanya interaksi yang kompleks antara pembawa penyakit, tuan rumah atau pejamu dan lingkungan.
Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi. Leptospirosis menyebar melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira.
Seseorang dapat terserang leptospirosis, jika terkena urine hewan tersebut, atau kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi.
Gejala Leptospirosis
Nadia mengatakan, pasien yang terpapar leptospirosis bisa mengalami gejala ringan seperti demam, gatal, hingga kuning pada mata, kaki, dan tangan.
“Gejala dengan fase berat di mana sampai terjadi perdarahan organ kita, kerusakan ginjal,” kata Nadia.
Pencegahan leptospirosis dapat dilakukan dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta menghindari hewan sumber infeksi yang merupakan jalur penularan pada manusia.
Pengobatan Leptospirosis
Dikutip dari situs yankes.kemkes.go.id, pada kondisi ringan, infeksi leptospirosis bisa sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hari. Pengobatan umumnya ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Berikut pengobatan yang bisa dilakukan terhadap orang terjangkit leptospirosis:
1. Pemberian Obat-obatan
Jika gejala sudah timbul, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan untuk mengatasi infeksi bakteri.
2. Perawatan di Rumah Sakit
Perawatan di rumah sakit dilakukan bila infeksi telah berkembang makin parah dan menyerang organ (penyakit Weil). Pada kondisi ini, antibiotik akan diberikan melalui infus.