6 Nelayan Diduga Meninggal Akibat Leptospirosis, Ini alasan Mengapa Penyakit Ini Rentan Terjadi di Kapal
Leptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Pada Minggu, 4 Agustus 2024, sebuah tragedi menimpa Kapal Motor (KM) Sri Mariana yang beroperasi di perairan Merak, Banten. Enam nelayan ditemukan tewas secara misterius, sementara 14 nelayan lainnya harus dievakuasi ke rumah sakit karena kondisi kesehatan yang memburuk. Diduga, para nelayan ini terinfeksi bakteri Leptospira yang menyebabkan penyakit leptospirosis.
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini biasanya ditemukan dalam urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus, dan dapat mencemari tanah dan air. Nelayan merupakan salah satu kelompok yang paling berisiko terkena leptospirosis karena sering bekerja di lingkungan yang lembap dan terpapar air, terutama saat banjir.
-
Siapa saja yang berisiko terkena leptospirosis? Faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terinfeksi leptospirosis adalah tinggal atau bekerja di lingkungan yang terkena banjir, kontak dengan hewan yang terinfeksi, atau menggunakan air yang terkontaminasi untuk mandi atau minum.
-
Siapa yang bisa terkena leptospirosis? Hewan yang dapat menyebarkan leptospirosis antara lain adalah tikus, anjing, sapi, babi, dan kuda.
-
Di mana leptospirosis sering ditemukan? Lingkungan yang rawan banjir atau yang memiliki populasi tikus yang tinggi juga dapat menjadi faktor risiko.
-
Apa saja gejala leptospirosis? Gejala leptospirosis dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan sering kali mirip dengan gejala penyakit flu pada awalnya. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi demam tinggi, sakit kepala intens, nyeri otot dan sendi, dan kelelahan tanpa sebab yang jelas.
-
Bagaimana penularan leptospirosis terjadi? Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menular dari hewan ke manusia. Cara penularan leptospirosis saat musim hujan melalui kontak dengan air, tanah, atau benda lain yang tercemar oleh urine hewan yang terinfeksi.
-
Apa gejala leptospirosis? Leptospirosis dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu, tetapi lebih berat dan berisiko menyebabkan kerusakan organ dalam, bahkan kematian.
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang dapat mengancam kesehatan manusia, terutama bagi kelompok tertentu seperti nelayan dan pekerja di kapal. Penyakit ini sering kali terjadi di daerah yang terpapar air yang terkontaminasi, membuat nelayan sangat rentan terhadap infeksi ini.
Apa itu Leptospirosis?
Dilansir dari WebMD, leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini biasanya ditemukan dalam urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus, dan dapat mencemari tanah dan air. Infeksi dapat terjadi ketika manusia terpapar air atau tanah yang terkontaminasi, terutama saat melakukan aktivitas di luar ruangan seperti berkebun, berenang, atau bekerja di lingkungan yang lembap.
Gejala Leptospirosis
Gejala leptospirosis dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Walau begitu, pada umumnya, gejala yang muncul bisa sama. Gejala awal mirip dengan flu, termasuk:
Demam tinggi
Nyeri otot
Sakit kepala
Mual dan muntah
Diare
Ruam kulit
Seiring berkembangnya penyakit, gejala dapat menjadi lebih serius, termasuk:
Kuning pada kulit dan mata (ikterus)
Pembengkakan pada kaki dan tangan
Gangguan pernapasan
Meningitis
Kerusakan hati dan ginjal
Jika tidak diobati, leptospirosis dapat berujung pada komplikasi serius yang mengancam jiwa.
Cara Penularan Leptospirosis
Leptospirosis dapat menular melalui beberapa cara, antara lain:
Kontak Langsung: Melalui luka terbuka atau kulit yang terluka saat bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Inhalasi: Menghirup aerosol yang mengandung bakteri dari air yang terkontaminasi.
Konsumsi Makanan atau Minuman Terkontaminasi: Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan urine hewan yang terinfeksi.
Pencegahan Leptospirosis
Pencegahan leptospirosis sangat penting, terutama bagi nelayan. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Menggunakan Alas Kaki: Selalu menggunakan alas kaki yang tahan air saat bekerja di area yang berisiko.
Menjaga Kebersihan: Memastikan kapal dan lingkungan kerja bersih dari tikus dan kotoran hewan.
Vaksinasi: Di beberapa daerah, vaksinasi untuk leptospirosis dapat menjadi pilihan untuk melindungi pekerja yang berisiko tinggi.
Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pengetahuan tentang leptospirosis dan cara penularannya di kalangan nelayan.
Leptospirosis adalah penyakit serius yang dapat mengancam kesehatan nelayan dan pekerja di kapal. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara penularannya, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko terjadinya infeksi dapat diminimalkan. Kesadaran dan tindakan preventif sangat penting untuk melindungi diri dari ancaman penyakit ini, terutama di lingkungan kerja yang berisiko tinggi.