Kecanduan Game Online Jadi Penyebab Anak Nekat Lakukan Aksi Kriminal, Ini 3 Faktanya
Akhir-akhir ini, kasus kriminalitas yang dilakukan anak meningkat. Salah satu penyebabnya ternyata karena mereka kecanduan game online
Pada Senin, 10 Januari 2022, seorang bocah bernama Rian (9), ditemukan tewas di dalam Hutan Wanayasa, Banjarnegara. Mayat korban ditemukan tersangkut pada pohon di sebuah jurang sedalam 200 meter yang jaraknya sekitar 2 km dari permukiman terdekat.
Usai diautopsi, kepulangan jenazah Rian disambut isak tangis keluarga serta ratusan warga Desa Wanayasa. Bahkan ada seorang anggota keluarganya yang menjerit histeris melihat tubuh Rian yang telah terbungkus kain kafan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Tak banyak yang menyangka, Rian tewas di tangan kakak sepupunya sendiri, Wahyudi (18). Motif pelaku tega membunuh saudara sendiri tak lain karena ingin memburu handphone milik korban. Handphone itu nantinya akan digunakan tersangka untuk bermain game online.
Tak hanya kasus pembunuhan bocah di Banjarnegara, akhir-akhir ini kasus kriminalitas yang dilakukan anak di bawah umur usia remaja justru meningkat. Penyebabnya adalah karena kecanduan main game online. Lalu mengapa hal itu bisa terjadi? Berikut selengkapnya:
Kasus Kriminalitas Anak Akibat Kecanduan Main Game Online
©YouTube/Liputan6 SCTV
Selain kasus di Banjarnegara, ada pula kasus seorang bocah berusia 12 tahun di Baubau, Sulawesi Tenggara, yang membobol sebuah apotek dan meraup uang Rp 1,5 juta. Aksi bocah itu terekam jelas oleh kamera CCTV. Uang itu akan digunakan pelaku untuk bermain judi game online.
Ada pula kasus dua anak panti asuhan di Madiun, nekat menjadi pencuri. Tak tanggung-tanggung, selama tiga tahun, remaja berusia 13 tahun dan 17 tahun itu berhasil mencuri uang hingga Rp100 juta milik Panti Asuhan. Uang sebanyak itu digunakan untuk membeli voucher game online hingga barang mewah lainnya.
Lalu ada pula tiga remaja di Surabaya nekat mencuri sepeda motor hingga berulang kali. Hasil motor curian dijual dengan harga murah. Uangnya mereka bagi rata untuk membeli voucher kuota permainan game online yang mereka suka.
Penyakit Mental
©YouTube/Liputan6 SCTV
Badan kesehatan dunia WHO telah memasukkan kecanduan main game online sebagai penyakit mental pada anak. Mengenai hal ini, Psikolog Anak dan Remaja, Firesta Farizal mengatakan bahwa otak anak-anak dan remaja belum berkembang dengan matang, terutama bagian otak depan yang berfungsi membuat perencanaan, berpikir secara logis, serta mengontrol perilaku.
“Jadi tujuan utama saat sudah bermain game online adalah bagaimana caranya agar dia bisa main terus. Sehingga mereka tidak cukup bisa menggunakan logika mereka dan kemampuan berpikir mereka untuk melihat sebetulnya ada hal lain yang lebih penting,” kata Firesta dikutip dari YouTube Liputan 6 SCTV pada Kamis (10/2).
Cara agar Anak Tidak Kecanduan Game Online
©YouTube/Liputan6 SCTV
Dilansir dari kanal YouTube Liputan 6 SCTV, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak tidak kecanduan game online. Yang paling adalah peran serta orang tua untuk menghindarkan anak tidak bermain game online keseringan. Dalam hal ini, orang tua harus bisa menyeleksi permainan apa yang boleh dan tidak boleh dimainkan anak.
Selain itu tentukan pula kapan anak boleh bermain game dan berapa lama durasinya. Dan yang terakhir adalah orang tua harus konsisten dalam menerapkan aturan demi menyelamatkan masa depan anak.
(mdk/shr)