Keseruan Atikoh Ganjar Halalbihalal Bareng Ibu-Ibu PKK, Jalin Kebersamaan
Momen halalbihalal dihayati benar oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo. Ia merasakan kebersamaan yang luar biasa saat halalbihalal bersama jajarannya di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh) pada Rabu (3/5).
Walaupun sudah lebih dari seminggu berlalu, namun suasana Lebaran masih terasa sampai sekarang. Halalbihalal diadakan di kantor-kantor, bertemu rekan-rekan kerja yang menjadi teman berjuang setiap hari. Tak hanya saling memaafkan, rasa kebersamaan dibangun lagi agar ke depan kinerja mereka lebih baik lagi.
Momen halalbihalal ini dihayati benar oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Atikoh Ganjar Pranowo. Ia merasakan kebersamaan yang luar biasa saat halalbihalal bersama jajarannya di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh) pada Rabu (3/5). Berikut selengkapnya yang telah dirangkum merdeka.com dari kanal jatengprov.go.id.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bukan Waktu yang Singkat
©jatengprov.go.id
Suasana hangat begitu terasa dalam acara halalbihalal kali itu. Apalagi mereka baru mengadakan acara tersebut setelah sekian tahun ditiadakan karena adanya kegiatan pembatasan masyarakat selama masa pandemi COVID-19.
“Kebersamaan yang luar biasa. Sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. Insya Allah kebersamaan kekeluargaan ini bisa terjalin sampai kapanpun. Silaturahmi tetap terjalin. Kalau nanti saya pindah, bisa main ke tempat saya,” kata Atikoh.
Banyak Kenangan Indah
©jatengprov.go.id
Ia mengatakan, selama 10 tahun menahkodai Tim Penggerak PKK, banyak kenangan indah yang ia peroleh. Apalagi mereka berjuang bersama demi prestasi yang telah banyak diraih. Hingga sekarang Tim Penggerak PKK Jateng menjadi patokan provinsi lain, termasuk pusat.
Hal itu tidak terlepas dari sejarahnya di mana Jateng menjadi provinsi pertama yang membentuk Tim Penggerak PKK. Namun terlepas dari itu kelembagaan provinsi tersebut sudah tertata dengan baik.
“Siapapun ketuanya, semuanya sudah tersistem dengan baik. Pertahankan prestasi dan kekompakan ini,” kata Atikoh.
Jaga Ritme Ibadah
©jatengprov.go.id
Dalam kesempatan itu, Atikoh juga menekankan pada para anggotanya untuk menjaga ritme ibadah. Ia mengingatkan agar kualitas ibadah jangan sampai menurun setelah Ramadan pergi.
“Saat Ramadan, sepertinya tidak pernah ada rasa lelah beribadah. Di Bulan Syawal ini dan bulan-bulan berikutnya, jangan sampai ibadah kita downgrade,” kata Atikoh.