Khatib Bicara Soal Spirit Kurban, Begini Suasana Salat Ied di DIY dan Jateng
Tetap toleran walau hari perayaan berbeda, negini isi khutbah salat ied di Jogja dan Jateng.
Tetap toleran walau hari perayaan berbeda.
Khatib Bicara Soal Spirit Kurban, Begini Suasana Salat Ied di DIY dan Jateng
Sebagian umat muslim di Indonesia merayakan Iduladha pada Rabu (28/6). Salah satunya terlihat di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo. Pagi itu Muhammad Hanif Alimi bertindak sebagai imam dan khatib. Dalam khutbahnya ia menyeru umat Islam untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT. “Nabi Ibrahim memegang teguh prinsip tentang perintah Allah SWT. Dilaksanakan sebaik mungkin. Sehingga terlahir keturunan orang saleh, bahkan banyak yang jadi nabi dan rasul,” kata Hanif dikutip dari ANTARA pada Rabu (26/6). Tak hanya di Solo, suasana perayaan Idul Adha juga terlihat pada tempat-tempat lain di seantero Jateng. Seperti apa? Berikut selengkapnya:
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Apa saja yang dilakukan dalam sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha dilakukan secara berjemaah baik di masjid maupun tanah lapangan. Sholat sunnah ini biasanya digelar lebih pagi dibandingkan sholat Idul Fitri agar proses penyembelihan bisa dilakukan lebih cepat. Sama-sama berhukum sunnah muakkadah, seperti halnya saat mengerjakan sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha ini juga dilaksanakan sebanyak dua rakaat, tujuh kali takbiratul ihram di rakaat pertama dan tujuh kali di rakaat kedua, serta ditunaikan sebelum khotbah.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Kapan sholat Idul Adha dilakukan? Sholat Idul Adha dilakukan pada pagi hari, biasanya setelah matahari terbit dan sebelum waktu masuk waktu Dhuhur.
-
Kapan umat Muslim melaksanakan salat Idul Adha? Salat Idul Adha merupakan salat sunnah yang dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit. Umat Muslim berkumpul di masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan salat ini bersama-sama.
Tetap Toleran
Ibadah Salat Iduladha berlangsung khidmat di Lapangan Denggung, Sleman. Dalam kesempatan itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo ikut hadir di tengah-tengah ribuan masyarakat lainnya untuk ikut melaksanakan Salat Ied. Terkait hal itu, ia mengajak masyarakat di wilayah setempat untuk tetap saling menjaga toleransi meskipun ada perbedaan penetapan hari raya dalam perayaan Idul Adha tahun ini. “Berbeda tidak apa-apa. Kita saling toleran dan menghargai satu sama lain,” kata Kustini dikutip dari ANTARA.
Kustini mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Iduladha. Menurutnya, perbedaan tersebut bukanlah hal yang harus dipersoalkan karena masing-masing punya pedomannya sendiri.
Teladani Nabi Ibrahim
Sementara itu, Khatib dalam pelaksanaan salat Ied di Purwokerto, Kabupaten Banyumas diisi oleh Dr. Jebul Suroso. Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto itu menceritakan bagaimana Nabi Ibrahim AS amat merindukan hadirnya anak diuji kecintaannya kepada Allah SWT setelah dikaruniai keturunan. “Sudah barang tentu kita membutuhkan anak bangsa yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kemajuan bangsa. Kita butuh generasi yang unggul dan hebat, generasi yang mencintai Allah dan tunduk terhadap aturan-Nya. Karena hanya dengan kembali kepada aturan hidup Allah, segala problem yang kita hadapi dapat terurai dengan baik,” kata Jebul.
Sudut Pandang Kebahagiaan
Dalam khutbahnya di Halaman Kantor Bupati Temanggung, Sekretaris Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM Jateng Muhammad Zuhron Arofi mengatakan bahwa spirit kurban menyuguhkan sudut pandang pada manusia tentang hakikat kebahagiaan. Baginya, sejauh apapun kemajuan sains dan teknologi pada akhirnya manusia tetap harus kembali berpegang teguh pada intisari agama. “Jika sisi kemanusiaan itu hilang maka hilang pula rancang bangun keadaban yang diimpikan oleh Al-Qur’an. Semoga kita bukanlah kelompok manusia yang kehilangan jati diri akan hakikat kemanusiaannya,” kata Zuhron.