Kisah Hidup Sarikromo, Katekis Pribumi Pertama di Nusantara
Pada akhir abad ke-19 di kawasan Pegunungan Meroneh, DIY, hiduplah seorang petapa sakti bernama Sarikromo. Sebagai seorang yang tidak menganut agama, Sarikromo gemar berguru pada banyak orang pintar untuk menimba ilmu kebatinan. Namun suatu hari dia bertemu dengan Pastor Van Lith dan mulai mendalami ajaran Katolik.
Pada akhir abad ke-19 di kawasan Pegunungan Meroneh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hiduplah seorang petapa sakti bernama Sarikromo. Sebagai seorang yang tidak menganut agama (abangan), Sarikromo gemar berguru pada banyak orang pintar untuk menimba ilmu kebatinan.
Selain berguru, Sarikromo juga suka bersemedi di tempat-tempat sepi yang oleh kebanyakan orang dianggap angker. Salah satu tempat favorit bagi Sarikromo untuk bertapa adalah sebuah gua yang berada di Desa Semagung. Melansir dari komkat-kwi.org, gua itu diapit oleh dua pohon sono dan sebuah sendang (mata air) di bawah salah satu pohon itu. Selain untuk bertapa, tempat itu juga sering disinggahi oleh para Biksu Buddha yang sedang dalam perjalanan menuju Candi Borobudur.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Namun suatu ketika, Sarikromo menderita sakit kudis yang tak kunjung sembuh dan membuat dia tak sanggup berjalan. Berbagai usaha penyembuhan telah ia lakukan, baik dari jampi-jampi maupun obat tradisional. Sarikromo pun sampai bernadzar bahwa kalau sudah sembuh nanti, ia akan berkeliling ke mana-mana demi “yang menyembuhkan” penyakitnya.
Hingga pada saat dia bersemedi, Sarikormo menerima wangsit untuk mencari kesembuhan pada orang tinggi besar dan berpakaian putih. Dari sinilah awal perjalanannya bertemu salah satu tokoh Katolik, Pastor Van Lith, dan belajar agama Katolik dari pastor itu. Berikut kisah selengkapnya:
Bertemu Pastor Van Lith
©Indonesia.go.id
Dalam wangsit itu, Sarikoromo diarahkan untuk menuju timur laut. Karena kondisi kakinya yang tak bisa digunakan untuk berjalan, sesekali Sarikromo harus berjalan dengan merangkak.
Saat sampai daerah Muntilan, dia melihat seorang Belanda berpostur tinggi besar dan mengenakan jubah putih. Naluri Sarikromo mengatakan bahwa dia-lah orang yang dimaksud dalam wangsit itu.
Orang berjubah putih itu bernama Broeder Kersten, yang merupakan pembantu Romo Van Lith dalam misi pelayanan membuka rumah sakit di Muntilan. Di tengah penyembuhan penyakitnya bersama Broeder Kersten, Sarikromo akhirnya berjumpa juga dengan Pastor Van Lith yang juga ikut membantu penyembuhannya. Setelah mendapat perawatan dari Pastor Van Lith, akhirnya Sarikromo dinyatakan sembuh dan dapat berjalan seperti semula.
Mengenal Ajaran Katolik
©Indonesia.go.id
Walaupun sudah dinyatakan sembuh, namun Sarikromo terlanjut terpikat dengan pribadi Van Lith. Bersamaan dengan itu pula Sarikromo semakin sering berkunjung ke Muntilan dan melihat suasana kompleks gereja yang dikelola oleh pastor itu. Karena rasa penasaran tentang lingkungan gereja itu semakin meningkat, pada suatu hari Pastor Van Lith memberinya sebuah Kitab Suci Perjanjian Baru berbahasa Jawa.
Tak hanya kepada dirinya, isi kitab itu mulai dikenalkannya kepada kaum kerabatnya serta orang-orang yang datang ke rumahnya dan bertanya tentang kesembuhan penyakitnya. Sampai pada suatu hari tanggal 20 Mei 1904, dia dan tiga orang lainnya dibaptis oleh Pastor Van Lith di Muntilan. Sejak saat itu, dia mulai menjalankan nadzarnya untuk keluar masuk kampung di Pegunungan Menoreh untuk memperkenalkan ajaran Katolik.
Katekis Pribumi Pertama
©Komkat-kwi.org
Sejak saat itu, Sarikromo menjadi seorang katekis atau pengajar agama profesional Ajaran Katolik. Dia pun tercatat menjadi katekis pribumi pertama di Pulau Jawa bahkan di seluruh Indonesia.
Dalam menjalankan tugasnya, Sarikromo tidak kenal lelah naik turun pegunungan Menoreh untuk mengenalkan ajaran Katolik pada warga sekitar. Dia pun juga tidak gentar mendapat cemoohan dari warga setempat tentang ajaran yang dibawanya.
Puncaknya, pada 14 Desember 1904, sebanyak 173 orang masuk agama Katolik dan dibaptis oleh Pastor Van Lith di Semagung, dengan menggunakan air sendang yang diapit oleh dua pohon sono.
Peristiwa itu kini diabadikan dalam sebuah relief diorama pada sebuah dinding di kompleks peziarahan Sendangsono. Berkat jasa dan kegigihannya itu, Sarikromo mendapat penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice dari Paus Pius XI pada 8 Desember 1929.