Kisah Inspirasi Mbah Samsuri, Sang Juru Kunci Gunung Slamet yang Disegani
Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah. Di baliknya, ada seorang juru kunci yang disegani baik oleh masyarakat kaki Gunung Slamet maupun para pendaki. Ia adalah Mbah Samsuri.
Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah. Di baliknya, ada seorang juru kunci yang disegani baik oleh masyarakat kaki Gunung Slamet maupun para pendaki. Ia adalah Mbah Samsuri.
Tinggal di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Banyumas, di mata warga sekitar Mbah Samsuri adalah sosok yang unik. Selain sederhana dan bersahaja, Mbah Samsuri dikenal akrab dengan orang-orang di sekitarnya, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Sosok juru kunci Gunung Slamet itupun juga dikenal oleh para pendaki karena sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak, mereka harus minta izin terlebih dahulu pada Mbah Samsuri.
Tinggal di tengah hiruk pikuk masyarakat Banyumas, kehidupan Mbah Samsuri juga memiliki kisah-kisah lucu. Berikut selengkapnya:
Terang-Terangan Minta Dijadikan Juru Kunci
©YouTube/CUKUPOP
Berbeda dengan para juru kunci yang jabatannya diwariskan turun-temurun, Mbah Samsuri mengaku minta secara terang-terangan pada pemerintah untuk dijadikan juru kunci. Namun waktu itu dia belum mendapat izin dari leluhur Gunung Slamet.
Oleh karena itu, selama proses menjadi juru kunci itu, dia menjalani pekerjaan sebagai tour guide bagi para pendaki yang ingin naik ke puncak gunung.
“Jadi kalau anda mau ke Gunung Slamet ya izinnya sama saya. Kalaupun misal sudah sampai Baturraden ya disuruh pulang kalau belum izin sama saya. Kalau sudah diizinkan sama saya baru diperbolehkan untuk naik,” ungkap Mbah Samsuri dikutip dari kanal YouTube CUKUPOP.
Peduli dengan Masyarakat
©YouTube/CUKUPOP
Di mata Wiwit, pemuda Karang Taruna Desa Kemutug Lor, Mbah Samsuri merupakan sosok yang peduli dengan masyarakat. Tidak hanya dengan orang tua, bahkan Mbah Samsuri tidak segan bergaul dengan anak muda bahkan anak kecil sekalipun.
Wiwit mengatakan, Mbah Samsuri bisa menjalin komunikasi yang baik dengan siapapun. Setiap orang bisa diajak bercanda tanpa rasa sungkan dengan Mbah Samsuri.
“Orang yang sangat polos kalau menurut kita. Sangat polos dalam berbicara dan bertingkah laku, tidak hanya dengan orang dewasa, orang tua, tapi juga dengan anak muda, bahkan dengan anak-anak kecilpun dia luar biasa,” kata Wiwit.
Kisah Unik Mbah Samsuri
©YouTube/CUKUPOP
Walaupun secara penampilan sangat sederhana, namun Mbah Samsuri punya kekayaan yang melimpah. Supriyono, Ketua Paguyuban Masyarakat Baturraden, mengatakan bahwa ikan di kolam milik Mbah Samsuri beratnya sudah mencapai berton-ton. Saat anaknya minta sesuatu pada Mbah Samsuri, dia selalu dibelikan yang paling mahal.
Pernah pada suatu hari Mbah Samsuri pergi ke kota untuk membeli TV. Saat itu dia pergi berpakaian sederhana dengan celana pendek dari kain gandum dan sarung. Di sarungnya ia menyimpan uang sebesar Rp10 juta. Karena penampilannya yang sederhana dia sempat disepelekan oleh penjual. Mbah Samsuri kemudian mengeluarkan uang Rp10 juta di balik sarungnya untuk menunjukkan kalau dia serius ingin membeli TV.
“Ini suatu kesederhanaan bahwa menurut dia itu kekayaan bukanlah sesuatu yang harus ditunjukkan, tapi bagaimana dia mengelola kekayaan dia itu untuk bermanfaat bagi orang lain,” jelas Jatmiko, pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyumas.
Menghormati Perbedaan
©YouTube/CUKUPOP
Dalam menjalankan kepercayaannya, Mbah Samsuri melakukan tradisi-tradisi kejawen yang sangat kental. Wiwit mengatakan, walaupun masyarakat Kemutug Lor budaya Islam-nya sangat kental, namun mereka tidak pernah mempermasalahkan kepercayaan yang dianut Mbah Samsuri. Wiwit pun tak memungkiri, Mbah Samsuri banyak berkontribusi terhadap perekonomian warga, khususnya para pemuda Desa Kemutug Lor. Hal ini pula yang dilihat oleh Jatmiko.
“Jadi dia dalam melakukan ritual keagamaan versinya dia, itu kalau dalam istilah orang Islam lebih kepada tasawuf. Jadi dia tidak banyak melakukan syariat-syariat yang benar, tetapi kelakuan dia menentramkan tetangga dan temannya. Tidak seperti orang sekarang. Katanya syariatnya penuh tetapi menyakiti orang, merusak miliknya orang,” kata Jatmiko dikutip dari kanal YouTube CUKUPOP.
Pesan Mbah Samsuri
©YouTube/CUKUPOP
Karena umurnya yang telah lanjut usia, Jatmiko berharap Mbah Samsuri bisa menjaga kesehatan dan terus menjadi contoh bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, Wiwit mengatakan bahwa suatu hari Mbah Samsuri pernah berpesan pada dirinya bahwa sebagai warga kaki Gunung Slamet harus bisa menjaga hutan di lereng Gunung itu.
“Kalau suatu saat saya sudah tidak ada, siapa lagi yang menjaga hutan ini, kalau bukan pemuda dan masyarakat di kaki Gunung Slamet,” kata Wiwit dikutip dari kanal YouTube CUKUPOP pada 14 Januari 2014.