Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.900 Meter, Ini 3 Fakta Terbaru Aktivitas Gunung Merapi
Memasuki awal Maret 2021, aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat. Pada Selasa (2/3) pagi, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas sebanyak dua kali dengan jarak luncuran mencapai 1.900 meter dari puncak.
Memasuki awal Maret 2021, aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat. Setelah sebelumnya beberapa kali mengalami guguran lava pijar, kini Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Pada Selasa (2/3) pagi, Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas sebanyak dua kali dengan jarak luncuran mencapai 1.900 meter dari puncak.
Selain itu, Gunung api aktif itu juga terdeteksi mengalami dua kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 40-60 mm selama 96-171 detik, 57 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm selama 12-103 detik, serta empat kali gempa embusan dengan amplitudo 3-7 mm selama 8-16 detik.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Walau aktivitasnya meningkat, pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status Merapi di level III atau Siaga. Berikut selengkapnya:
Kronologi Luncuran Awan Panas
©Agung Supriyanto/AFP
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menerangkan, Gunung Merapi pertama kali meluncurkan awan panas guguran pada pukul 05.11 WIB. Dengan amplitudo 60 mm dan durasi 171 detik, awan panas itu meluncur sejauh 1.900 meter ke arah barat daya.
Sementara itu awan panas kedua terjadi pada pukul 05.29 WIB dengan amplitudo 40 mm dan durasi 95 detik. Awan panas itu meluncur sejauh 1.200 meter ke arah barat daya.
Guguran Lava
©ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Saat terjadi guguran awan panas itu, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Selain itu, berdasarkan pengamatan BPPTKG, Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak 17 kali pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB dengan jarak maksimal 1.300 meter ke arah barat daya.
Atas peristiwa itu, guguran lava dan awan panas bisa memberi dampak pada sektor selatan-barat daya Merapi yang meliputi Sungai Kuning, Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Peningkatan Aktivitas
©2021 Merdeka.com
Sebelumnya pada Senin (1/3), Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak tujuh kali mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB. Luncuran lava itu mengarah ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 700 meter.
Pada hari yang sama, Gunung Merapi meluncurkan sekali guguran awan panas antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB dengan jarak luncur maksimal mencapai 1.700 meter ke arah barat daya. Dengan demikian, aktivitas Gunung Merapi pada Selasa (2/3) mengalami peningkatan dari hari sebelumnya.