Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta
Ada sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.
Ada sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.
Mengenal Kori Brajanala Lor, Pintu Masuk Utama Menuju Keraton Surakarta
Kori Brajanala merupakan akses pintu masuk menuju Keraton Kasunanan Surakarta. Bangunan ini menjadi spot foto populer di Kota Solo.
Bangunan ini kerap muncul pada beberapa artikel maupun konten media sosial. Mengutip dari Surakarta.go.id, pintu gerbang tersebut berada di lingkungan kompleks Baluwarti Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Dimana letak lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum memasuki area Keraton Surakarta, pengunjung akan melintasi sebuah lorong yang kanan kirinya diapit tembok tinggi.
-
Kapan Keraton Surosowan dibangun? Keraton ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, pendiri dari Kesultanan Banten.
-
Siapa saja yang mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta? Sebelum Paula, ada beberapa artis Tanah Air yang juga turut mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Gelar ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu melestarikan budaya dan mampu menjaga keberagaman.
-
Siapa artis yang memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta? Maia Estianty, seorang musisi ternama dan pengusaha sukses, mewarisi kekayaan sejarah keluarganya. Ia adalah cucu dari salah satu tokoh sejarah Indonesia yang terkemuka, HOS Cokroaminoto, dan memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta.
Siti Inggil berada di sisi utara sementara Kori Kamandungan berada di sisi selatan.
Letak Kori Brajanala Lor diapit oleh Siti Inggil dan Kori Kamandungan
Kori Brajanala Lor dibangun pada masa pemerintahan Sinuwun Pakubuwono III. Pintu gerbang ini merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin ke Keraton. Bangunan ini merupakan satu dari empat kori yang mengelilingi keraton. Keempat kori itu adalah kori lor (utara), kori kidul (selatan), kori wetan (timur), dan kori kulon (barat).
Dilansir dari Liputan6.com, Kori Brajanala Lor memiliki atap berbentuk trapesium layaknya rumah joglo. Namun kori ini dibangun tanpa tiang dan ditopang dengan dinding yang menjadi satu dengan tembok.
Selain itu, terdapat pula dua daun pintu jati berukuran sangat besar. Pintu tersebut berukuran sangat tinggi dan tebal.
Menariknya, terdapat bangsal yang keberadaannya menjadi satu dengan Kori Brajanala Lor. Dari bagian luar, kori ini diapit oleh dua bangsal yaitu Bangsal Brajanala Kiwo (kiri) dan Brajanala Tengen (kanan). Dulu bangsal tersebut difungsikan sebagai tempat berjaga prajurit keraton. Sementara itu pada bagian dalam terdapat dua bangsal, yaitu Bangsal Wisamarta Kiwo dan Bangsal Wisamarta Tengen. Kedua bangsal itu juga difungsikan sebagai tempat berjaga para prajurit keraton.
Jika dilihat dari sisi selatan, terdapat menara pada kori ini. Menara itu adalah menara lonceng atau biasa disebut ham panggung.
Pada bagian lain terdapat penanda dari kulit sapi persegi yang mengisyaratkan tahun pembangunan kori. Tertulis bahwa Kori Brajanala Lor dibangun pada era Pakubuwono III atau sekitar tahun 1782 masehi atau 1706 tahun Jawa. Kori Brajana Lor saat ini berusia sekitar 3 abad lebih.
- FOTO: Pemprov DKI Keruk Kanal Banjir Barat untuk Antisipasi Banjir
- Kisah Hidup Bangsawan Keraton Surakarta yang Menjadi Pelopor Batik Indonesia, Ini Sosoknya
- Sejarah Rumah Potong Jagalan di Solo, Peninggalan Pakubuwono X
- Berkaos Oblong, Jenderal Angkatan Kapolri Santai Kulineran di Kaki 5, Aksinya jadi Sorotan