Mengenal Tumbuhan Saninten, Tumbuhan Langka Asal Indonesia yang Dijuluki "Rambutan Hutan"
Pohon ini hanya berbuah dua tahun sekali, oleh karena itu perkembangbiakannya tergolong lambat
Pohon ini hanya berbuah dua tahun sekali, oleh karena itu perkembangbiakannya tergolong lambat
Mengenal Tumbuhan Saninten, Tumbuhan Langka Asal Indonesia yang Dijuluki "Rambutan Hutan"
Saninten atau Castanopsis argentea merupakan tumbuhan pohon asli Indonesia. Tumbuhan yang mendapat julukan “rambutan hutan” itu sudah cukup langka keberadaannya.
-
Kapan Ponirin Meka meninggal? Pada 10 April 2022, instagram resmi PSSI mengumumkan bahwa salah satu kiper terbaik Indonesia itu telah mengembuskan napas terakhirnya.
-
Siapakah Nong Poy? Nong Poy, salah satu perempuan transgender tercantik di dunia, berasal dari Thailand. Treechada Petcharat, nama asli Nong Poy, menarik perhatian setelah menjalin hubungan dengan seorang anak konglomerat.
-
Kapan Klenteng Hong San Kiong dibangun? Dibangun tepat pada tahun 1700, setiap hari raya imlek Klenteng Hong San Kiong selalu dipenuhi oleh pengunjung yang ingin melihat pertunjukan yang barongsai dan wayang potehi yang diselenggarakan oleh pengelola klenteng.
-
Kapan Klenteng Sian Djin Ku Poh dibangun? Dibangun tahun 1770, rumah ibadah ini memiliki arsitektur megah khas budaya Tionghoa.
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
-
Siapa Pocut Baren? Sosok pahlawan dan ulama wanita dari Serambi Mekkah ini begitu besar tekad dan kegigihannya dalam melawan Belanda demi mempertahankan tanah kelahirannya.
Dilansir dari berbagai sumber, tanaman itu disebut “rambutan hutan” karena bentuk tampilan daun dan buahnya menyerupai rambutan, di mana kulit luar buahnya memiliki duri-duri halus dan berbentuk bulat menyerupai rambutan.
Foto: YouTube Smile For Life
Dilansir dari Menlhk.go.id, Pohon Saninten memiliki ciri fisik yaitu tinggi pohonnya yang mencapai 35-40 meter. Kulit batangnya berwarna hitam, kasar, dan pecah-pecah dengan permukaan yang tidak rata.
Buahnya memang berduri dan sekilas mirip rambutan. Tapi bedanya kalau duri rambutan terasa lembut, tapi kalau duri buah saninten sangat lancip dan bisa menusuk langsung ke kulit.
Pohon saninten berbuah dua tahun sekali. Karena berbuahnya lama, maka tumbuhan ini sulit berkembang biak. Hal ini membuat pemerintah menyatakan keberadaan tumbuhan ini langka.
Melalu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 92 Tahun 2018, pemerintah menetapkan bahwa saninten merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dilindungi.
Sebagai tumbuhan asli Indonesia, pohon saninten tersebar di wilayah Pulau Sumatra dan Jawa. Habitat utamanya berada di kawasan perbukitan hingga pegunungan dengan ketinggian 150-1.750 mdpl.
- Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api
- Tangani Kebakaran Hutan dan Lahan di Inhu, Polri Bentuk Posko Terpadu
- Momen Langka, Suku Togutil Datangi Para Pekerja di Hutan, Langsung Diajak Makan Bersama
- Menengok Uniknya Lahung, Buah Eksotis dari Kalteng yang Banyak Khasiat dan Hanya Tumbuh di Indonesia
Di Pulau Sumatra, keberadaannya terancam punah. Bahkan di dataran rendah-menengah, keberadaan flora ini sudah dinyatakan punah akibat pembukaan lahan perkebunan sawit secara besar-besaran.
Salah satu habitat pohon saninten ditemukan di lereng Gunung Merbabu.
Di sana, pohon tersebut terdapat di sisi timur laut pada ketinggian kurang dari 1.000 mdpl dan berbatasan langsung dengan lahan masyarakat.
Pohon ini tumbuh pada lahan dengan tingkat kemiringan sangat curam.