Mengintip Pembuatan Kerajinan Karung Goni Bekas di Solo, Tembus Pasar Mancanegara
Belum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Belum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Mengintip Pembuatan Kerajinan Karung Goni Bekas di Solo, Tembus Pasar Mancanegara
Jika disentuh dengan kreativitas, karung goni bekas bisa menghasilkan barang bernilai jual tinggi. Hal itulah yang dilakukan seorang warga Solo bernama Septy Khandimas.
-
Apa itu kembang goyang? Menurut situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kue kembang goyang merupakan kudapan ringan yang terbuat dari campuran bahan tepung beras, air, santan, telur dan garam.
-
Apa itu golongan darah? Golongan darah adalah cara mengelompokkan darah berdasarkan adanya atau tidaknya zat antigen pada permukaan sel darah merah.
-
Apa itu kue keranjang? Kue keranjang adalah kue khas Imlek yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan air yang dikukus dalam cetakan bambu.
-
Apa itu Kue Goreng Gadong? Salah satu sajian tersebut adalah Kue Goreng Gadong. Makanan ini wajib dijajal ketika sedang berada di Medan dan sekitarnya.
-
Kenapa Golok Sulangkar dianggap sakral? Bagi masyarakat Banten, golok Sulangkar menjadi senjata tradisional yang sakral. Ini terkait bahan bakunya yang menggunakan besi tua yang disinyalir tetap hidup saat dijadikan bahan golok.
-
Mengapa benteng Ulak Karang terbengkalai? Hal ini kurangnya perhatian dari pemerintah setempat untuk menjaga bangunan bersejarah tersebut yang berpotensi sebagai objek wisata karena dekat dengan pantai.
Sebelum membuat kerajinan, karung goni yang tak terpakai disortir dulu kondisinya.
Setelah itu karung goni dipadukan dengan bahan lainnya, yaitu kulit sapi dan kulit ecoprint, untuk dibuat beberapa produk seperti sepatu, tas, dan tas yang ukurannya lebih kecil.
Selain itu, karung goni juga bisa dibuat produk seperti payung kecil dan hiasan lainnya.
Septy mengatakan, ide awalnya menekuni kerajinan karung goni bekas bermula saat ia menyadari produk karung goni masih sedikit di pasaran.
Dengan sentuhan kreasi dan inovasi, karung goni buatan Septy menjadi produk fesyen dan dekorasi rumah.
Tak hanya di dalam negeri, produk buatannya ternyata juga menarik minat pasar mancanegara.
“Sebenarnya produk seperti ini sudah banyak. Tapi khusus yang produk inovasi ini masih sedikit, terutama untuk produk yang kita campur dengan kulit, dengan pernak-pernik yang lebih menarik,”
ujar Septy terkait alasan utamanya menekuni bidang kerajinan karung goni.
merdeka.com
Septy kemudian mengembangkan kerajinan goninya ke produk-produk yang lebih mengikuti model. Intinya, ia ingin agar limbah goni yang ia kumpulkan bisa menjadi barang yang memiliki nilai jual.
- Begini Jawaban Kapolres Bitung Ditanya Penyebab Bentrok Dua Ormas
- Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan di Jateng, Eks Dirut dan Mantan Manajer Anak Usaha Pelindo Ditahan
- Tersangka Pembakaran Kantor Bupati Pohuwato, Bertambah jadi 26 Orang
- Mantan Dirut Pengelola Tol Japek Jadi Tersangka Korupsi Proyek Tol MBZ
Produk dari karung goni ini pun menarik perhatian kalangan muda. Produk yang unik dan jarang di pasaran, serta modelnya turut mengikuti perkembangan tren terkini.
“Jadi ceritanya dulu saya pergi ke salah satu pameran, di sana saya melihat produk ini dan saya merasa sangat tertarik. Dari segi bahan sangat menarik karena menggunakan bahan-bahan daur ulang. Dan itu menurut saya sangat sustainable,” kata Dinda, salah seorang konsumen produk karung goni bekas tersebut.
Produk kreasi tersebut dibanderol mulai harga Rp85 ribu hingga Rp350 ribu untuk tas hingga sepatu. Sementara untuk payung, produk itu dijual dengan harga Rp300 ribu -Rp1juta tergantung dari diameter payung.