Menilik Benteng Klingker Fort Banjoenjapa, Bangunan Megah yang Tersembunyi di Tengah Semak Pulau Nusakambangan
Walaupun telah ditinggalkan selama ratusan tahun, namun pondasi bangunan benteng masih tampak kokoh.
Walaupun telah ditinggalkan selama ratusan tahun, namun pondasi bangunan benteng masih tampak kokoh.
Menilik Benteng Klingker Fort Banjoenjapa, Bangunan Megah yang Tersembunyi di Tengah Semak Pulau Nusakambangan
Pulau Nusakambangan merupakan pulau penuh misteri. Apalagi di sana banyak bangunan-bangunan terbengkalai yang tersembunyi di antara rimbunnya pohon atau lebatnya semak belukar.
Salah satunya adalah Benteng Klingker Fort Banjoenjapa. Benteng ini berada di tengah belantara hutan Pulau Nusakambangan. Kondisinya sungguh memprihatinkan, hampir tertelan oleh alam.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Kapan Benteng Van Der Wijk dibangun? Benteng Van Der Wijk didirikan pada tahun 1844-1848.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kenapa Benteng Speelwijk dibangun? “Pendirian benteng dilatari ketika Belanda ingin menguasai secara politik dan ekonomi di wilayah Kesultanan Banten,” terang Arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII, Juliana.
-
Kenapa Bingka Kentang Khas Banjar begitu istimewa? Penggunaan bahan-bahan lokal yang melimpah seperti kelapa, tepung beras, gula merah, dan santan menjadi ciri khas utama dari Bingka Banjar yang membuatnya begitu istimewa.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Mengutip Kissparry.com, Benteng Fort Banjoenjapa dibangun pada tahun 1854. Masyarakat menyebutnya Benteng Klingker karena bentuknya melingkar.
Arsitektur benteng ini adalah ciri dari model benteng Martello Tower, model benteng yang dikembangkan Inggris pada awal 1800-an.
Namun sejak tahun 1982, benteng ini sudah tidak digunakan lagi karena besarnya biaya pemeliharaan dan keberadaannya sudah tidak relevan pada zamannya.
Mengutip Kelananusantara.com, pada masanya benteng ini mempunyai banyak fungsi di antaranya melindungi pemerintahan yang berada di pedalaman melalui pesisir, jalan menuju pusat kota, pelabuhan, dan jalur pelayaran.
Benteng ini disebut Fort Banjoenjapa yang artinya “Jamur yang melingkar” memiliki keindahan arsitektur dengan gaya militer Prancis. Benteng ini memiliki tiga lantai, dengan kondisi lantai tiga sudah hancur.
- Jelajah Benteng Besar Milik Tentara Jepang di Pantai Ulak Karang Padang, Kini Kian Terbengkalai
- Ternyata Kampung Baduy Tak Pernah Disentuh Penjajah, Begini Cara Warga Kelabui Belanda
- Benteng Anoi Itam, Bangunan Sejarah Peninggalan Tentara Jepang di Kota Sabang
- 34 Orang jadi Tersangka Buntut Bentrokan di Depan Kantor BP Batam
Secara arsitektur, benteng ini mirip dengan Benteng Martello di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta. Fungsi dari benteng ini untuk mengawasi dan menjaga Pelabuhan Cilacap yang waktu itu menjadi pelabuhan penting di pantai Selatan Jawa.
Walaupun tersembunyi di tengah lebatnya semak belukar dan sudah lama ditinggalkan, namun banyak bangunan dari benteng ini yang masih tampak utuh. Beberapa di antaranya adalah lorong-lorong serta pondasi dinding bangunan yang masih kokoh walau telah banyak ditumbuhi lumut. Di halaman benteng pula terdapat sebuah Meriam yang terkubur di bawah tanah.