Kebakaran Lereng Gunung Agung Meluas hingga 80 Hektare, Kawasan yang Terbakar Bertambah
Petugas kesulitan melakukan pemadaman, lokasi yang terjal dan kencangnya embusan angin.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Agung, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, kini bertambah menjadi dua lokasi. Petugas gabungan masih melakukan upaya pemadaman di wilayah terdampak.
Kebakaran Lereng Gunung Agung Meluas hingga 80 Hektare, Kawasan yang Terbakar Bertambah
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi KebencanaanBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, karhutla terjadi di kawasan lereng Gunung Agung sejak Kamis (28/9) kemarin.
"Api pertama kali teridentifikasi pada pukul 08.00 Wita. Peristiwa ini berada di Dusun Juntal, Desa Kubu, Kecamatan Kubu. Informasi tersebut pertama kali dilaporkan Babinsa Kubu, yang menyebutkan adanya asap tebal di bagian lereng gunung. Pihak BPBD setempat merilis, belum diketahui penyebab karhutla tersebut," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/9).
Ia menyebutkan, kawasan yang terbakar merupakan hutan lindung di lereng Gunung Agung. Titik api berada jauh dari pemukiman penduduk dan berada di tapal batas lahan penduduk.
Tim gabungan yang berusaha untuk memadamkan api berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, dinas pemadam kebakaran, Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Kubu, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan masyarakat setempat.
"Pemadaman terhambat akses jalan menuju titik api. Selain itu, lokasi kawasan terbakar berada jauh di atas lereng gunung."
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
Sementara, kebakaran hutan juga terjadi di wilayah RPH Daya yang berada pada unit pelaksana teknis daerah kesatuan pengelolaan hutan Bali Timur. Peristiwa kebakaran terjadi di Dusun Belong, Desa Ban dan Dusun Juntal, Desa Kubu. Kedua desa ini berada di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali.
Berdasarkan pantauan pada Kamis (28/9) malam pukul 20.25 Wita, RPH Kubu menginformasikan ada satu titik api di wilayahnya, sedangkan RPH Daya menyebut dua titik api di seputaran hutan Dusun Belong, Desa Ban.
Pemadaman karhutla di wilayah tersebut dilakukan personel RPH Daya, Bhabinkamtibmas Desa Ban, Babinsa Desa Ban, anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukit Anyar, dan masyarakat setempat.
Menurut laporan pada Kamis (28/9), api menyebar ke wilayah bawah, utara dan barat laut. Namun, upaya pemadaman difokuskan pada wilayah utara, sedangkan pemadaman di sisi barat laut terhambat jarak jauh dan medan yang terjal.
Kemudian, identifikasi dari petugas, kawasan terbakar mencakup tanaman seperti sonokeling, akasia, rumput kering, dan semak belukar. Pada Kamis (28/9) malam sebagian titik api berhasil dikendalikan. Namun, api masih menyala di beberapa titik, karena lokasi yang sulit dan angin kencang.
Selain itu, pemadaman juga tertunda karena waktu menjelang malam sehingga pemadaman dilanjutkan hari ini. Meskipun upaya pemadaman dihentikan sementara, pemantauan kebakaran tetap dilakukan petugas.
"Estimasi luas kebakaran di wilayah RPH daya sekitar 80 hektare, sedangkan kerugian material dan lingkungan masih dalam penghitungan. Otoritas RPH masih menginvestigasi penyebab karhutla yang terjadi di wilayah RPH Kubu, kemudian merabat ke wilayah RPH Daya," ujarnya.