Lereng Gunung Agung Bali Terbakar, Petugas Masih Berusaha Capai Lokasi
Areal yang terbakar berpotensi meluas karena angin berembus kencang di lokasi kebakaran.
Kebakaran terjadi di lereng Gunung Agung, Karangasem, Bali, Rabu (27/9). Lahan yang terbakar diperkirakan seluas 8 hektare.
Lereng Gunung Agung Bali Terbakar, Petugas Masih Berusaha Capai Lokasi
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem Putu Eka Tirtana mengatakan, kebakaran di lereng Gunung Agung berada di wilayah Banjar Dinas Bantas, Desa Batu Ringgit, Kecamatan Kubu, Karangasem.
"Jadi informasi dari warga jam delapan pagi sudah teramati apinya dan jam sembilan pagi sudah besar apinya," kata Eka saat dihubungi.
Ia menyebutkan, api sudah tidak terlihat berkobar, tetapi asapnya masih tebal.
"Tapi kemungkinan meluas karena angin cukup kencang di sini," imbuhnya.
Lahan di lereng Gunung Agung yang terbakar diperkirakan sekitar 8 hektare.
"Kalau menghitung perkiraan, kalau di bawah (lereng) mungkin tiga hektaran. Tapi kalau dihitung sampai ke kawasan puncak bisa lebih lima sampai delapan hektare lebih," jelasnya.
Ada sekitar lima titik api yang sempat terlihat di lereng Gunung Agung. Tetapi diperkirakan ada berapa banyak titik api tidak teramati karena asapnya masih tebal. Tapi untuk apinya sudah tidak terlihat, hanya asap tebal.
Namun, untuk kebakaran tersebut masih jauh dari lahan olahan warga karena kebakaran di tersebut terjadi di lereng Gunung Agung.
"(Kebakarannya) di lereng gunung. Kalau ini dari batas olahan warga mungkin sekitar dua kilo naik ke atas. Kalau dari BPBD dan Polsek Kubu, kami sementara membuat sekat api di batas lahan warga karena menjangkau titik api di gunung itu susah, harus naik turun jurang," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa angin saat ini masih kencang dan mayoritas yang terbakar adalah rumput-rumput kering dan ada juga pepohonan yang kering.
"Kalau apinya sih mengarah ke atas dia. Untuk sementara anginnya kencang. Pepohonan kering dan rumput-rumput kering yang terbakar. Kami belum bisa memastikan penyebabnya, karena kami belum bisa mencapai titik lokasi."
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem Putu Eka Tirtana.