Niat Mandi Setelah Berhubungan Badan dan Haid, Ketahui Tata Cara dan Adabnya
Niat mandi setelah berhubungan badan dan haid diucapkan saat hendak mensucikan diri. niat mandi setelah berhubungan badan dan haid ini menjadi salah satu rukun yang tidak boleh dilupakan. Jika tidak mandi wajib akan tidak sah dan kegiatan yang dilakukan menjadi sia-sia.
Niat mandi setelah berhubungan badan dan haid wajib diketahui umat muslim. Mandi wajib merupakan kegiatan membersihkan diri dari hadast besar agar tubuh kembali suci. Dengan begitu, umat muslim dapat melakukan berbagai ibadah dengan sah dan baik di hadapan Allah.
Biasanya mandi wajib dilakukan baik pria maupun wanita dalam keadaan junub. Junub di sini diartikan sebagai keadaan keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, atau gairah yang ditimbulkan dari penglihatan atau pikiran. Selain itu, mandi wajib juga dilakukan oleh perempuan setiap selesai haid atau masa menstruasi.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Bandara Ngebul di Salatiga mulai ramai? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan Sesuai Aturan
Dengan mandi wajib, Anda bisa membersihkan dan mensucikan diri dari hadast dan bisa kembali melaksanakan ibadah dengan baik. Mandi wajib menjadi kegiatan yang perlu dilakukan setiap umat muslim untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah di kesehariannya. Oleh karena itu, niat mandi setelah berhubungan badan dan haid wajib diketahui.
Niat mandi setelah berhubungan badan dan haid diucapkan saat hendak mensucikan diri. niat mandi setelah berhubungan badan dan haid ini menjadi salah satu rukun yang tidak boleh dilupakan. Jika tidak mandi wajib akan tidak sah dan kegiatan yang dilakukan menjadi sia-sia.
Dirangkum dari NU Online, berikut niat mandi setelah berhubungan badan dan haid, tata cara, dan adabnya perlu Anda ketahui.
Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Badan dan Haid serta Nifas
© mensxp.com
Seperti yang telah dijelaskan bahwa membaca niat mandi wajib merupakan suatu kewajiban yang perlu dilakukan.
Bukan tanpa alasan, bacaan niat ini merupakan salah satu syarat sah dari kegiatan mandi wajib yang dilakukan. Sehingga jika ditinggalkan atau diabaikan, kegiatan mandi besar untuk mensucikan diri menjadi tidak sah dan sia-sia.
Dengan begitu, penting untuk mengetahui bagaimana lafal niat mandi besar dengan benar. Berikut beberapa niat mandi setelah berhubungan badan dan haid serta nifas yang perlu Anda ketahui :
Niat mandi wajib secara umum:
Nawaitul ghusla li raf’il janâbati
“Saya berniat mandi untuk menghilangkan jenabat”
Bagi perempuan yang haid atau nifas bisa membaca niat mandi wajib sebagai berikut:
Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi
“Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidl” atau “untuk menghilangkan nifas”
Bagi orang yang junub atau usai melakukan hubungan badan, haid, atau nifas, juga bisa membaca niat sebagai berikut:
Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari
“Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar.”
Tata Cara Mandi Wajib
©Shutterstock
Setelah mengetahui niat mandi setelah berhubungan badan dan haid, terdapat beberapa tata cara mandi wajib sesuai syariat Islam yang perlu diperhatikan. Tata cara mandi besar ini perlu dilakukan sesuai dengan urutan agar kegiatan mandi besar yang dilakukan sesuai syariat Islam. Berikut tata cara mandi besar yang perlu Anda ketahui :
Membaca Niat
Tata cara mandi besar yang pertama adalah membaca niat. Membaca niat mandi setelah berhubungan badan dan haid biasanya dilakukan bersamaan saat menyiramkan air ke anggota badan pertama kali.
Anggota badan yang disiram pertama kali bisa dari mana saja, baik bagian atas, bawah, atau tengah. Jika saat pertama kali menyiramkan air ke badan tidak disertai dengan membaca niat, maka anggota badan yang disiram tersebut tidak sah.
Sehingga Anda harus mengulang lagi, menyiram anggota tubuh pertama kali disertai dengan pembacaan niat dari dalam hati.
Meratakan Air ke Seluruh Tubuh
Setelah membaca niat mandi besar, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah meratakan air ke seluruh tubuh. Perlu diingat bahwa seluruh bagian tubuh harus terkena air, termasuk bagian lipatan tubuh.
Jika salah satu bagian tubuh tidak terkena air maka mandi wajib yang dilakukan dianggap tidak sah. Dengan begitu orang tersebut masih dalam keadaan hadast dan belum suci. Sehingga orang tersebut tidak boleh melakukan beberapa ibadah seperti sholat, thawaf, membaca, menyentuh, dan membawa Al Quran, dan lain sebagainya.
Adab Mandi Wajib
©Shutterstock
Setelah mengetahui niat mandi niat mandi setelah berhubungan badan dan haid beserta tata caranya, terakhir terdapat beberapa adab mandi besar yang bisa Anda lakukan.
Beberapa adab ini hukumnya sunnah, yaitu akan memberikan kebaikan jika dilakukan, dan tidak menimbulkan dosa ketika tidak dilakukan.
Berikut beberapa adab mandi besar menurut Imam al-Ghazali :
- Masuk kamar mandi lalu mengambil air untuk dibasuhkan ke tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali.
- Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel pada badan.
- Mengambil air wudhu seperti wudhu yang dilakukan ketika hendak sholat, termasuk dengan bacaan doanya.
- Akhiri wudhu dengan menyiram kedua kaki.
- Mulai mandi janabah atau mandi wajib dengan mengguyur kepala sampai 3 kali disertai dengan membaca niat untuk menghilangkan hadast.
- Selanjutnya guyur bagian badan sebelah kanan hingga 3 kali, dilanjutkan dengan badan bagian kiri 3 kali.
- Menggosok tubuh bagian depan, belakang sebanyak 3 kali.
- Menyela dan membersihkan rambut dan jenggot.
- Pastikan air mengalir di bagian lipatan tubuh dan pangkal rambut.
- Sebaiknya hindari tangan menyentuh kemaluan, jika tidak sengaja menyentuh maka bisa berwudhu lagi.