Pengentasan Kemiskinan di Jateng Tuai Pujian, Ini Kata Akademisi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jateng pernah disebut sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa. Terlepas dari itu, Pakar Demografi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Profesor Saratri Wilonoyudo menyebut upaya yang dilakukan Pemprov Jateng dalam program pengentasan kemiskinan perlu diapresiasi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Tengah pernah disebut sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa. Terlepas dari itu, Pakar Demografi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Profesor Saratri Wilonoyudo menyebut upaya yang dilakukan Pemprov Jateng dalam program pengentasan kemiskinan perlu diapresiasi.
Saratri mengungkapkan, sejak Maret 2021, angka kemiskinan di Jateng turun 4,4 persen atau 175 ribu orang. Sementara kalau dihitung pada September 2021, angka kemiskinan di provinsi itu turun 4,6 persen atau 185 ribu orang.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Nah inilah yang menurut saya pantas dijadikan contoh. Penurunan penduduk miskin adalah suatu pembangunan yang sangat luar biasa. Karena angka ini turunnya cukup signifikan sampai hampir 200 ribu orang sejak 2021. Padahal pandemi COVID-19. Itu yang harus diperhatikan,” kata Saratri dikutip dari Jatengprov.go.id pada Selasa (10/5). Berikut selengkapnya:
Ekonomi Kerakyatan Ala Jateng
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Sergey Nivens
Dari data yang telah ditunjukkan di atas, Saratri menyimpulkan telah ada upaya pembangunan di Jateng. Sebagai contoh pada sektor UMKM dan Ekonomi Kreatif, ia melihat Jateng melakukan terobosan dengan menciptakan desa-desa wisata yang inovatif. Namun yang lebih penting pertumbuhan ekonomi di Jateng tak hanya ditentukan pada kinerja di tingkat provinsi, melainkan juga di tingkat nasional bahkan global.
“Jadi pengaruh-pengaruh ekonomi nasional dan global itu akan sangat mempengaruhi ketersediaan lapangan kerja bagi para penduduk sampai ke desa-desa. Jadi kalau tingkat angka kemiskinan di Jateng itu tinggi tidak hanya semata-mata karena pemerintah provinsi atau kabupaten, melainkan ada pengaruh di tingkat nasional dan global. Itu adalah satu fakta,” ungkap Saratri.
IPM Jateng Naik di Masa Pandemi
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Menurut Saratri, kerja penurunan kemiskinan selama Jateng dipimpin Ganjar Pranowo sudah berada pada rel yang benar. Pada tahun 2019, penurunan kemiskinan mencapai 10,5 persen. Namun saat pandemi tiba pada awal 2020, terjadi hantaman di mana angka kemiskinan naik jadi 11,4 persen pada Maret 2020 dan 11,8 persen pada September 2020. Tapi berbagai upaya langsung dilakukan Ganjar Pranowo. Pada Maret 2021, langsung ada penurunan kemiskinan sebanyak 11,7 persen dan pada September 2021 sebanyak 11,2 persen.
Sementara untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), angkanya terus naik signifikan. Pada 2019, IPM tercatat 71,73 persen, pada 2020 71,87 persen, dan pada 2021 72,16 persen.
“Yang menarik di sini saat masa pandemi IPM-nya justru naik. IPM ini kan terkait dengan kesehatan, lama hidup, harapan lama hidup, pendidikan, harapan lama sekolah, dan pengeluaran per kapita,” kata Saratri.
Usia Harapan Hidup di Jateng
Dari catatan Saratri, harapan lama hidup di Jateng juga meningkat yaitu 74 tahun pada 2019, menjadi 74,47 tahun pada 2021. Artinya derajat kesehatan makin baik.
Tidak hanya itu, harapan lama sekolah atau rata-rata lama sekolah dari 12,68 tahun pada 2019 menjadi 12,72 tahun pada 2021.
“Dari indikator IPM dan penurunan angka-angka kemiskinan ini menunjukkan, Jawa Tengah itu melakukan satu upaya terobosan yang sangat signifikan, terutama di bidang pembangunan sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kerakyatan,” pungkas Saratri.
(mdk/shr)