Penyebab Jerawat di Usia Dewasa, Hormon hingga Faktor Stres
Jerawat masih sering terjadi meski sudah melewati masa pubertas remaja.
Jerawat masih sering terjadi meski sudah melewati masa pubertas remaja.
Penyebab Jerawat di Usia Dewasa, Hormon hingga Faktor Stres
Jerawat merupakan kondisi kulit yang umum dapat terjadi apda siapa saja. Umumnya, jerawat terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh sebum (minyak alami kulit) dan sel-sel kulit mati. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya komedo (titik hitam atau putih), papula (lesi berwarna merah), pustula (lesi berisi nanah), dan kadang-kadang bisa berbentuk nodul atau kista.
Sering kali, kulit berjerawat muncul di usia muda. Terutama saat memasuki masa remaja, di mana terjadi perubahan hormon dalam tubuh. Fluktuasi hormon ini kerap menyebabkan munculnya jerawat pada wajah atau bagian tubuh lainnya.
-
Apa penyebab utama munculnya uban di usia muda? Apa Sih Penyebab Uban Muncul di Usia Muda?
-
Apa aja penyebab bekas jerawat jadi hitam? Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab bekas jerawat menjadi hitam dan sulit hilang.
-
Apa saja gejala tipes pada orang dewasa? Adapun gejala tipes pada orang dewasa yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Demam. Demam adalah gejala tipes pada orang dewasa yang pertama. Demam umumnya menjadi respon alami tubuh saat terkena infeksi atau peradangan. Proses ini membuat tubuh membentuk antibodi, sel darah putih, dan zat baik lain yang dibawa menuju bagian hipotalamus oleh aliran darah untuk membuat suhu tubuh meningkat. Pada tipes di orang dewasa, suhu tubuh akan meningkat secara perlahan pada minggu pertama. Pada beberapa penderita, demam bisa memburuk di malam hari. Tubuh akan berkeringat, dan kepala akan terasa sakit atau pusing. 2. Sakit Perut Sakit perut adalah gejala tipes pada orang dewasa yang kedua. Saat bakteri memasuki tubuh dan menginfeksi usus, perut akan terasa sakit sebagai gejalanya. Kondisi ini terjadi ketika sel yang berada di bagian dalam lapisan pelindung usus turut terinfeksi oleh bakteri. Akhirnya, usus pun akan mengeluarkan respon terhadap peradangan yang ditandai dengan rasa nyeri. Gejala tipes pada orang dewasa yang satu ini juga sering dikaitkan dengan sembelit. 3. Sembelit Sembelit adalah gejala tipes pada orang dewasa yang ketiga. Semeblit disebabkan oleh pergerakan usus yang mengalami perlambatan karena telah terinfeksi oleh bakteri. Namun, sembelit juga menjadi tanda penyakit tipes yang berhubungan dengan naiknya suhu tubuh. Penting diketahui juga bahwa pengidap tipes akan rentan mengalami dehidrasi. Padahal, organ usus membutuhkan air dalam jumlah cukup untuk membuat feses lebih lunak sehingga lebih mudah dikeluarkan. 4. Nafsu Makan Berkurang Turunnya nafsu makan juga menjadi gejala tipes pada orang dewasa. Sistem kekebalan akan merangsang otak untuk merilis leptin, senyawa kimia yang bertugas menurunkan nafsu makan. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi cara efektif untuk mencegah masuknya lebih banyak bakteri melalui makanan atau minuman. Gejala yang satu ini biasanya menandakan bahwa tubuh sedang terus berusaha untuk memulihkan diri dari penyakit tipes. 5. Mual dan Muntah Gejala tipes pada orang dewasa yang kelima adalah mual dan muntah. Ini karena peradangan yang terjadi dalam sistem pencernaan. Saat bakteri menginfeksi bagian dinding lambung serta usus, sistem kekebalan tubuh akan memberikan respon dengan mengirim sinyal ke bagian otak untuk memunculkan rasa mual. Selanjutnya, otak akan memicu organ pencernaan untuk membuat lebih banyak cairan yang mengakibatkan muntah. Bisa dikatakan, ini adalah respons alami tubuh untuk membantu mengeluarkan bakteri dan racun dari saluran pencernaan.
-
Kenapa orang dewasa susah ketawa? Dalam satu penelitian yang penulis buku kutip, selera humor seseorang secara perlahan menghilang ketika memasuki usia 23 tahun.
-
Apa saja gejala tuli pada orang dewasa? Biasanya hilangnya pendengaran pada orang dewasa terjadi secara bertahap. Adapun gejala tuli pada orang dewasa yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:Tidak bisa mendengar suara dengan jelas bahkan dari teleponSering meminta orang lain untuk mengulangi ucapannyaSering salah memahami maksud perkataan orang lainMerasa orang lain sedang bergumam atau tidak jelas ketika berbicaraMendengarkan musik atau menonton dengan volume lebih tinggi daripada yang dibutuhkan orang lainSulit mengikuti percakapan, terlebih jika ada lebih dari satu orang yang berbicaraMerasa lelah atau stres apabila mengikuti kegiatan yang memerlukan konsentrasi dalam mendengar, misalnya mengikuti seminarMengalami sensasi telinga berdenging (tinnitus), nyeri di telinga atau telinga terasa penuh
-
Mengapa muncul uban di usia muda? Uban tidak hanya tumbuh pada orang yang sudah lanjut usia, tetapi beberapa anak muda juga sering mengalaminya. Ada banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan uban pada usia muda. Rambut mengalami siklus mati alami yang diikuti dengan pertumbuhan rambut baru. Seiring bertambahnya usia, folikel rambut menghasilkan pigmen warna yang semakin sedikit, menyebabkan rambut baru tumbuh berwarna putih atau abu-abu. Faktor genetik adalah penyebab utama munculnya uban.
Gejala Jerawat
Sebelum mengetahui penyebab jerawat di usia dewasa, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu jerawat dan apa saja gejalanya. Jerawat adalah kondisi kulit umum di mana pori-pori kulit tersumbat. Penyumbatan pori menghasilkan komedo, seperti komedo putih, dan jenis jerawat lainnya.
Penyebab Jerawat di Usia Dewasa
Setelah memahami pengertian umum dan gejala, berikutnya akan dijelaskan berbagai penyebab jerawat di suia dewasa. Seperti disebutkan, jerawat adalah kondisi umum yang biasanya terjadi saat memasuki usia pubertas, yaitu remaja.
Namun, jerawat juga masih kerap dialami oleh orang-orang dewasa. Dalam hal ini, terdapat beberapa penyebab jerawat di usia dewasa yang perlu dipahami, yaitu sebagai berikut: Kadar Hormon Penyebab jerawat di usia dewasa yang pertama masih dipengaruhi oleh kadar hormon. Hormon yang fluktuatif dalam tubuh, terutama pada wanita dalam siklus menstruasinya, sering kali mneyebabkan masalah jerawat pada kulit. Bukan hanya itu, wanita hamil, wanita yang mengonsumsi pil kb, sebelum menopause, dan saat menopause juga sering mengalami masalah jerawat akibat hormon.Stres Penyebab jerawat di usia dewasa berikutnya yaitu kondisi stres. Stres yang tidak dikelola dengan baik memang sering mempengaruhi kesehatan fisik. Salah satu masalah yang sering terjadi yaitu munculnya jerawat. Di mana saat stres, tubuh memproduksi hormon androgen yang memicu kelenjar minyal dan folikel rambut yang rawan menyebabkan jerawat. Riwayat Keluarga Riwayat keluarga dengan gen kulit berjerawat juga termasuk salah satu penyebab jerawat di usia dewasa. Jika orang tua memiliki gen kulit berjerawat, kemungkinan gen tersebut juga diturunkan pada Anda. Inilah yang sering kali menyebabkan kulit berjerawat di usia dewasa, bahkan meski sudah melakukan segala perawatan.
Produk Perawatan Kulit dan Rambut Penyebab jerawat di usia dewasa selanjutnya bisa dipengaruhi oleh penggunaan produk perawatan kulit dan rambut yang tidak cocok. Orang dengan kulit sensitif biasanya lebih mudah mengalami jerawat jika menggunakan produk kencantikan yang salah. Pastikan produk perawatan kulit dan rambut yang Anda gunakan berlabel non-komedogenik, non-acnegenic, oil free dan tidak menyebabkan penyumbatan pori-pori.Cara Mengatasi Jerawat
Setelah mengetahui berbagai penyebab jerawat di usia dewasa, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi jerawat dengan mudah di rumah. Dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan kebersihan kulit, penggunaan produk perawatan kulit, hingga menghindari kebiasaan tertentu yang menyebabkan kondisi jerawat semakin parah.
Berikut beberapa cara mengatasi jerawat dengan mudah di rumah, bisa dipraktikkan: • Bersihkan kulit wajah setidaknya sekali sehari dengan air hangat (bukan panas) dan gunakan produk pembersih yang lembut. • Membersihkan kulit setelah berolahraga atau berkeringat. • Hindari menggunakan produk perawatan kulit dengan alkohol, astringen, toner, dan exfoliant, yang dapat mengiritasi kulit Anda. • Menghapus riasan wajah di penghujung hari atau sebelum tidur. • Memilih pelembap bebas minyak untuk dioleskan pada kulit setelah dibersihkan guna menjaga hidrasi kulit. • Hindari memencet jerawat. Biarkan kulit Anda sembuh secara alami untuk mencegah terbentuknya bekas luka jerawat pada kulit. Jika rutinitas perawatan kulit di rumah tidak efektif untuk mengobati jerawat, kunjungi penyedia layanan kesehatan.