Penyebab Stroke dan Faktor Risikonya yang Perlu Diwaspadai, Jangan Disepelekan
Penting bagi Anda untuk memahami dan mewaspadai bahaya dari penyakit stroke. Dalam hal ini, Anda perlu mengetahui hal apa saja yang menjadi penyebab stroke, faktor risiko apa saja yang meningkatkan tingkat kerentanan, dan gejala apa saja yang umum terjadi saat seseorang terkena stroke.
Seperti diketahui, stroke merupakan salah satu penyakit berat yang berbahaya. Bukan tanpa alasan, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan otak dalam jangka panjang, kecacatan jangka panjang, bahkan dapat mengancam keselamatan nyawa. Penyakit ini pun dapat terjadi pada siapa saja, bahkan mencakup semua kalangan usia dari muda hingga lanjut usia.
Penyakit stroke ini juga disebut dengan gangguan serangan otak. Gangguan ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau suplai darah ke bagian otak tidak berjalan lancar. Kondisi ini akan mengakibatkan kerusakan otak hingga mengalami kematian otak. Jika otak mengalami kerusakan dan kegagalan fungsi, maka berbagai aktivitas tubuh pun akan terganggu, termasuk fungsi gerak tubuh.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Dengan begitu, penting bagi Anda untuk memahami dan mewaspadai bahaya dari penyakit stroke. Dalam hal ini, Anda perlu mengetahui hal apa saja yang menjadi penyebab stroke, faktor risiko apa saja yang meningkatkan tingkat kerentanan, dan gejala apa saja yang umum terjadi saat seseorang terkena stroke.
Bukan hanya itu, Anda juga perlu mengetahui langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan penyakit stroke. Melansir dari Mayoclinic, berikut kami merangkum penyebab stroke, faktor risiko, gejala, hingga cara pencegahan yang perlu Anda ketahui.
Mengenal Stroke dan Gejalanya
© familybestcare.com
Sebelum mengetahui penyebab stroke, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit stroke. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa stroke merupakan penyakit yang menyerang bagian otak. Penyakit ini umumnya terjadi ketika pembuluh darah pada otak pecah atau kurangnya suplai oksigen dalam darah yang dialirkan menuju otak.
Akibatnya, sistem kerja otak akan terganggu hingga dapat menimbulkan kerusakan dan kecacatan otak dalam jangka panjang. Bahkan jika penyakit ini tidak mendapatkan penanganan yang baik, risiko kematian bisa terjadi.
Saat seseorang terkena stroke, biasanya akan muncul beberapa tanda atau gejala. Mulai dari sakit kepala, kesulitan bicara, kelumpuhan wajah, kesulitan berjalan. Berikut beberapa gejala stroke yang perlu Anda perhatikan:
- Kesulitan berbicara dan memahami apa yang dikatakan orang lain.
- Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki secara tiba-tiba.
- Masalah penglihatan di satu atau kedua mata, ini bisa berupa penglihatan kabur atau menghitam.
- Sakit kepala parah secara tiba-tiba yang mungkin disertai dengan muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah.
- Kesulitan berjalan, mudah tersandung atau kehilangan keseimbangan.
Penyebab Stroke dan Faktor Risiko
Penyebab Stroke
Setelah mengetahui pengertian umum dan gejala, berikutnya Anda juga perlu memahami faktor apa saja yang menjadi penyebab stroke. Terdapat dua penyebab utama dari penyakit stroke, yaitu arteri yang tersumbat dan pecahnya pembuluh darah.
Beberapa orang mungkin hanya mengalami gangguan aliran darah ke otak sementara, yang dikenal sebagai serangan iskemik transien (TIA) atau ministroke. Gangguan ini biasanya tidak menyebabkan gejala bertahan lama. Sedangkan gejala yang bertahan lama, dapat menyebabkan dua jenis stroke lainnya, yaitu sebagai berikut:
Stroke iskemik
Ini adalah jenis stroke yang paling umum. Terjadi ketika pembuluh darah otak menyempit atau tersumbat, sehingga menyebabkan penurunan aliran darah yang cukup drastis (iskemia).
Pembuluh darah yang tersumbat atau menyempit disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah atau oleh bekuan darah atau kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah. Paling sering terjadi di pembuluh darah dari jantung, dan bersarang di pembuluh darah di otak.
Stroke hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Pendarahan otak dapat terjadi akibat banyak kondisi yang mempengaruhi pembuluh darah. Faktor-faktor yang berhubungan dengan stroke hemoragik meliputi:
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Pengobatan berlebihan dengan pengencer darah (antikoagulan)
- Tonjolan di titik lemah di dinding pembuluh darah Anda (aneurisma)
- Trauma (seperti kecelakaan mobil)
- Deposit protein pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan kelemahan pada dinding pembuluh darah (cerebral amyloid angiopathy)
- Stroke iskemik yang menyebabkan perdarahan
Faktor Risiko Stroke
Setelah mengetahui penyebab stroke, berikutnya terdapat beberpa kelompok orang yang dinilai memiliki risiko tinggi terhadap penyakit stroke. Faktor risiko ini bisa datang dari kondisi medis hingga gaya hidup. Berikut penjelasannya.
Faktor risiko medis:
- Tekanan darah tinggi
- Merokok atau paparan asap rokok
- Kolesterol Tinggi
- Diabetes
- Apnea tidur obstruktif
- Penyakit kardiovaskular, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung atau irama jantung yang tidak teratur, seperti fibrilasi atrium
- Riwayat pribadi atau keluarga stroke, serangan jantung atau serangan iskemik transien
- Infeksi COVID-19
Faktor risiko gaya hidup:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Ketidakaktifan fisik
- Minum berat atau pesta minuman keras
- Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin
Faktor lain yang terkait dengan risiko stroke yang lebih tinggi meliputi:
- Usia, orang berusia 55 tahun atau lebih memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada orang yang lebih muda.
- Ras atau etnis, Afrika Amerika dan Hispanik memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke daripada orang-orang dari ras atau etnis lain.
- Jenis kelamin, pria memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke daripada wanita. Wanita biasanya mengalami stroke di usia yang lebih tua ketika, dan wanita yang terkena lebih mungkin meninggal daripada pria.
- Hormon, penggunaan pil KB atau terapi hormon yang mencakup estrogen meningkatkan risiko.
Cara Mencegah Stroke
Setelah mengetahui penyebab stroke dan faktor risikonya, terakhir akan dijelaskan mengenai cara pencegahan stroke yang perlu Anda lakukan. Secara umum, cara mencegah stroke sama dengan strategi mencegah penyakit serangan jantung, yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat dan seimbang.
Berikut beberapa cara mencegah penyakit stroke dengan mengubah gaya hidup sehat yang bisa Anda praktikkan:
- Mengontrol tekanan darah tinggi (hipertensi). Jika Anda pernah mengalami stroke, menurunkan tekanan darah dapat membantu mencegah TIA atau stroke berikutnya. Perubahan gaya hidup sehat dan obat-obatan sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
- Menurunkan jumlah kolesterol dan lemak jenuh dalam diet. Makan lebih sedikit kolesterol dan lemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans, dapat mengurangi penumpukan di arteri yang dapat menyebabkan stroke.
- Behenti merokok. Merokok meningkatkan risiko stroke bagi perokok dan bukan perokok yang terpapar asap rokok. Berhenti menggunakan tembakau dapat mengurangi risiko stroke secara efektif.
- Mengelola diabetes. Diet, olahraga dan menurunkan berat badan dapat membantu Anda menjaga gula darah dalam kisaran yang sehat. Ini juga dapat menurunkan risiko penyakit stroke dengan baik dan efektif.
- Makan makanan yang kaya buah-buahan dan sayuran. Diet yang mengandung lima atau lebih porsi buah atau sayuran setiap hari dapat mengurangi risiko stroke.
- Berolahraga secara teratur. Olahraga dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik, dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung secara keseluruhan. Ini juga membantu Anda menurunkan berat badan, mengontrol diabetes, mengurangi stres, dan risiko stroke.
- Minum alkohol dalam jumlah sedang. Konsumsi alkohol berat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke iskemik dan stroke hemoragik. Namun, minum alkohol dalam jumlah kecil hingga sedang, seperti satu gelas sehari, dapat membantu mencegah stroke iskemik dan mengurangi kecenderungan pembekuan darah.
- Menghindari obat-obatan terlarang. Konsumsi narkoba, seperti kokain dan metamfetamin, merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko TIA atau stroke. Hindari penggunaan obat-obatan ini demi mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar.
(mdk/ayi)