Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri, Pahami Waktu Kumandangnya
Membaca takbir hari raya merupakan salah satu anjuran dalam agama Islam.
Membaca takbir hari raya merupakan salah satu anjuran dalam agama Islam.
Perbedaan Takbir Idul Adha dan Idul Fitri, Pahami Waktu Kumandangnya
Takbir adalah ungkapan pengagungan dan penyembahan kepada Allah SWT yang dilakukan dengan mengucapkan kalimat "Allahu Akbar" yang berarti "Allah Maha Besar".
Pada Hari Raya Idul Fitri, takbir dilakukan sebagai salah satu bentuk ungkapan kegembiraan umat muslim menyambut kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama bulan Ramadan. Bukan hanya saat perayaan Idul Fitri, membaca takbir juga dianjurkan pada perayaan Idul Adha.
-
Apa perbedaan takbir Idul Adha dengan takbir Idul Fitri? Seperti disebutkan, takbir Idul Adha berbeda dengan takbir Idul Fitri. Di mana takbir Idul Fitri yang masuk dalam jenis takbir mursal, dilakukan tanpa aturan waktu khusus, artinya dapat dibaca kapan saja.
-
Bagaimana cara mengumandangkan takbir di hari Idul Adha? Mengumandangkan Takbir Amalan hari raya Idul Adha sunah yang dianjurkan pertama adalah mengumandangkan takbir. Dianjurkan bagi umat muslim untuk mengumandangkan takbir di masjid, musala, dan rumah-rumah pada malam menjelang hari raya Idul Adha. @pixabay.com Takbir mulai dikumandangkan dari terbenamnya matahari hingga saat pelaksanaan salat Idul Adha ketika imam naik ke mimbar.
-
Apa saja yang dibaca dalam takbir setelah takbiratul ihram pada sholat Idul Fitri? Di sela-sela takbir, umat Islam dianjurkan membaca bacaan berikut: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila Artinya:"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang." Atau membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar Artinya:"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."
-
Bagaimana cara mengumandangkan takbir di Hari Raya Idul Adha? Sunnah di hari Raya Idul Adha pertama ialah mengumandangkan takbir di masjid-masjid, mushala hingga rumah-rumah di malam hari raya. Dimulai dari waktu terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhutbah di Hari Raya Idul Adha yang kemudian dilanjut hingga tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.
-
Apa yang diungkapkan doa Idul Fitri? Doa-doa yang dipanjatkan pada Hari Raya Idul Fitri juga menjadi ungkapan dari kerinduan umat Muslim untuk terus diberkahi dan dijauhkan dari segala keburukan di masa mendatang.
-
Bagaimana cara melakukan takbiratul ihram pada sholat Idul Fitri? Sebagaimana sholat pada umumnya, sholat Idul Fitri juga terdapat takbiratul ihram. Setelah membaca doa Iftitah, disunnahkan takbir kembali sebanyak 7 kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela takbir, umat Islam dianjurkan membaca bacaan berikut: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila Artinya:"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."
Selain itu, perbedaan antara dua takbir ini juga terdapat pada makna yang ada di dalamnya. Sebagai amalan yang dilakukan untuk menghidupkan malam Id, maka penting bagi umat muslim untuk memahami dengan baik perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri.
Dengan pengetahuan ini, Anda bisa lebih meresapi setiap kalimat takbir yang dikumandangkan setiap menjelang hari raya dan beberapa hari setelahnya. Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum beberapa perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri yang perlu Anda ketahui.
Anjuran Membaca Takbir Hari Raya
@ pixabay.com Sebelum mengetahui beberapa perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri, perlu dipahami terlebih dahulu anjuran dalam membaca takbir hari raya. Anjuran ini telah tercantum dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat ayat 185, yang berbunyi:
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Selain itu, anjuran membaca takbir hari raya juga disampaikan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW juga menjelaskan, bahwa anjuran membaca takbir hari raya ini menjadi amalan yang dapat menghapuskan dosa-dosa. "Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."
Hadis lain juga menjelaskan bahwa mengidupkan malam hari raya dengan takbir, maka akan mendapatkan hati yang terang. “Barang siapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian.”
Berikut bacaan takbir hari raya singkat dan artinya yang perlu Anda ketahui:
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
Waktu Kumandang Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Setelah mengetahui anjuran membaca takbir hari raya dan dalilnya, berikutnya akan dijelaskan perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri. Seperti telah disebutkan, perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri terletak pada aturan waktu kumandang yang dianjurkan dalam Islam. @ pixabay.com
Secara umum, takbir hari raya dibagi menjadi dua macam yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah takbir yang tidak memiliki aturan waktu kumandang. Jenis takbir ini pelaksanaannya tidak mengacu pada waktu salat, atau tidak harus dibaca setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunah.
Dengan kata lain, dapat dibaca setiap waktu, kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun. Dalam hal ini, takbir Idul Fitri termasuk jenis takbir mursal yang dilakukan mulai dari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram salat Id.
Sementara takbir Idul Adha termasuk jenis takbir muqayyad, yaitu takbir yang pelaksanaannya memiliki aturan waktu khusus. Takbir ini dibaca saat mengiringi salat, setelah melaksanakan salat, baik fardu maupun sunah.
Di mana takbir Idul Adha dibaca mulai dari malam Id hingga beberapa hari setelah pelaksanaan shalat Idul Adha. Ketentuan yang terakhir ini, biasanya takbir Idul Adha dibaca setelah shalat subuh hari Arafah (9 Zulhijah) hingga ashar akhir hari tasyrik (13 Zulhijah).
Makna Takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri juga terletak pada makna di dalamnya. Takbir yang dibaca saat menjelang dan saat perayaan Idul Fitri sebagai simbol keadaan kembali bersih. Setelah menjalankan ibadah puasa, menahan haus, lapar, dan hawa nafsu lainnya, umat muslim kembali dalam keadaan fitrah. @ pixabay.com
Sementara takbir yang dibaca saat perayaan Idul Adha sebagai simbol kembali dalam keadaan bersih bagi orang-orang yang menjalankan ibadah haji. Meski begitu, orang yang tidak menjalankan haji juga dianjurkan untuk membaca takbir guna menghidupkan malam hari raya.
Bacaan takbir juga menjadi simbol bagi seorang hamba yang bergantung pada Tuhannya. Dengan kalimat Allahu Akbar, setiap umat muslim mengakui dan mengimani Allah adalah satu-satunya Tuhan yang Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah yang patut disembah dan hanya segala puji bagi-Nya.