9 Amalan Sunnah Idul Adha yang Baik Dilakukan, Kumandangkan Takbir
Momen Idul Adha dapat Anda manfaatkan secara maksimal dengan manjalankan amalan-amalan sunnah penambah pahala.
Momen Idul Adha dapat Anda manfaatkan secara maksimal dengan manjalankan amalan-amalan sunnah penambah pahala.
9 Amalan Sunnah Idul Adha yang Baik Dilakukan, Kumandangkan Takbir
Idul Adha adalah hari raya terbesar kedua bagi umat Islam.
Setiap tahunnya, umat Islam memperingati Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Momen setahun sekali ini kerap dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi pahala, salah satunya dengan menjalankan amalan sunnah.
-
Apa jenis takbir yang dilakukan saat Idul Adha? Sementara itu, takbir Idul Adha termasuk dalam jenis takbir muqayyad. Takbir muqayyad adalah jenis takbir yang dilakukan dengan aturan waktu khusus. Takbir ini dilakukan setiap mengiringi salat, dibaca setelah melaksanakan salat, baik salat fardhu dan sunah.
-
Bagaimana cara melaksanakan takbiran Idul Adha? Bacaan takbir Idul Adha dikumandangkan di malam sebelum perayaan Idul Adha. Ini juga disebut sebagai takbir mursal, karena dilakukan di malam sebelumnya.
-
Apa saja lafadz takbiran Idul Adha? Adapun lafadz takbiran Idul Adha yang perlu dibaca oleh umat Muslim adalah sebagai berikut: Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu.
-
Apa saja amalan yang disunahkan pada Idul Adha? Beberapa amalan hari raya Idul Adha sunah seperti mengumandangkan takbir, mandi sebelum salat Id, memakai wewangian, memakai pakaian paling baik, berjalan menuju tempat salat Id berjemaah, hingga disunahkan makan setelah selesai melaksanakan salat Idul Adha.
-
Takbir Idul Adha itu apa? Takbir adalah ucapan puji-pujian kepada Allah SWT yang dilantunkan sebagai ungkapan kebesaran-Nya.
-
Apa arti dari takbir Idul Adha? Allahu akbar kabira walhamdu lilahi katsira wa subhanallahi bukratan wa ashila Artinya: 'Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.'
Idul Adha juga dikenal sebagai hari raya kurban karena pada hari tersebut dilaksanakan kegiatan kurban dan ibadah haji di Tanah Suci. Amalan sunnah Idul Adha yang banyak dijalankan adalah puasa sunnah Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Disamping itu, masih ada lagi beberapa amalan sunnah Idul Adha lainnya yang disarankan untuk dilakukan. Berikut amalan sunnah Idul Adha selengkapnya.
1. Kumandangkan Takbir
Amalan sunnah Idul Adha pertama yang paling dianjurkan adalah mengumandangkan takbir. Takbir dapat dilakukan saat matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai imam naik ke mimbar untuk berkhotbah pada hari raya Idul Adha. Takbir kemudian dapat dilanjutkan hingga tanggal 13 Dzulhijjah pada hari tasyriq.
Anjuran takbir ini terdapat dalam kita Raudhatut Thalibin: فَيُسْتَحَبُّ التَّكْبِيرُ الْمُرْسَلُ بِغُرُوبِ الشَّمْسِ فِي الْعِيدَيْنِ جَمِيعًا، وَيُسْتَحَبُّ اسْتِحْبَابًا مُتَأَكَّدًا، إِحْيَاءُ لَيْلَتَيِ الْعِيدِ بِالْعِبَادَةِ Artinya: Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.
2. Mandi Wajib Sebelum Salat Ied
Amalan sunnah Idul Adha kedua yang dianjurkan adalah mandi wajib sebelum salat ied. Anda dapat melaksanakan mandi wajib pada pertengahan malam atau sebelum waktu subuh. Meski demikian, diutamakan untuk dilakukan sesudah waktu subuh.
Tujuan dari amalan sunnah mandi wajib sebelum salat ied adalah untuk membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap, membuat badan menjadi segar dan bugar. Anjuran ini berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan yang akan melaksanakan ibadah salat Ied di hari raya.
3. Kenakan Pakaian Terbaik
Mengenakan pakaian terbaik pada hari raya adalah amalan sunnah Idul Adha ketiga yang dapat dilakukan. Perlu dicatat bahwa pakaian tak berarti harus pakaian yang baru dan mahal. Melainkan, pakaian paling bagus dari semua pakaian yang dimiliki. Karena sebaik-baiknya pakaian di hadapan Allah adalah “taqwa”.
Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadist di mana Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk memakai pakaian terbaik yang kami miliki pada dua hari raya” (HR. Hakim)
4. Gunakan Wewangian
Menyemprotkan wewangian pada tubuh dan pakaian di hari raya adalah amalan sunnah Idul Adha yang ke empat. Selain wewangian, umat muslim juga dianjurkan untuk memotong rambut, kuku, dan menghilangkan bau-bau tak sedap lainnya.
Hal ini terdapat dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab: والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب Artinya: Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jumat, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian."
5. Tidak Makan Sejak Subuh Hingga Selesai Salat Ied
Berbeda dengan Idul Fitri, anjuran untuk Idul Adha adalah tidak makan sejak subuh hingga salat Ied. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadis:
عن بريدة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يخرج يوم الفطر حتى يطعم ويوم النحر لا يأكل حتي يرجع
Artinya: "Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, bahwa Nabi SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan, dan pada hari raya Idul Adha sehingga beliau kembali ke rumah."
Diriwayatkan juga dari Sahabat Anas RA انَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَخْرُجُ يوم الفطر حتى يأكل تمرات ويأكلهن وترا Artinya: "Rasulullah SAW tidak keluar pada hari raya Idul Fitri sampai beliau makan beberapa kurma yang jumlahnya ganjil."
6. Berangkat Salat Ied Lebih Awal
Ya, berangkat salat Ied lebih awal juga menjadi salah satu amalan sunnah Idul Adha yang baik dilakukan.
Hal ini bertujuan agar umat muslim bisa sampai di tempat salat dengan tenang dan tidak terburu-buru. Sambil menunggu salat Ied dimulai, jemaah bisa mengisinya dengan bertakbir dan berdzikir. Kesempatan ini tentu menjadi hal yang baik, terlebih momen salat Idul Adha hanya dilakukan setahun sekali saja.
7. Jalan Kaki ke Tempat Salat Ied
Berangkat ke tempat salat Ied dengan berjalan kaki adalah hal yang lebih diutamakan ketimbang dengan menggunakan kendaraan. Dengan berjalan kaki, Anda bisa saling bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bermushafahah (bersalam-salaman) dengan sesama. Jadi, jika tempat salat Ied Anda dekat dari rumah dan mudah dijangkau dengan jalan kaki, ikuti amalan sunnah Rasul yang satu ini.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam sebuah hadis: كَانَ يَخْرُجُ إلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا Artinya: "Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan salat Ied dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat salat Ied."
8. Tempuh Rute yang Berbeda Saat Berangkat dan Pulang Salat Ied
Disampaikan dalam sebuah hadits bahwa, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“ (HR. Al Bukhari).
Amalan sunnah Idul Adha yang satu ini menyajikan banyak hikmah yang bisa diambil. Misalnya, dengan melewati jalan berbeda, Anda bisa lebih banyak bertemu dengan orang, bersilaturahmi, atau melihat kondisi sekitar yang jarang diketahui. Siapa tahu, nanti Anda akan bertemu orang-orang yang membutuhkan pertolongan.
9. Ajak Wanita dan Anak-anak ke Lokasi Salat Ied
Mayoritas ulama berpendapat bahwa salat Idul Adha adalah sunnah muakkad. Rasulullah SAW pun memerintahkan agar wanita atau anak-anak tetap ikut salat Ied pada saat hari raya.
Bagi yang berhalangan, tetap dianjurkan untuk ikut mendengarkan khutbah di dekat tempat salat. Amalan sunnah Idul Adha ini menunjukkan bahwa salat Ied memiliki keutamaan dari sisi khutbah yang disampaikan.