Peringati HUT Banjarnegara, Begini Keseruan Ribuan Pelajar Ikut Tarian Dawet Ayu
Minggu, 26 Februari 2023 menjadi hari spesial bagi warga Banjarnegara. Pada hari itu, Banjarnegara memperingati hari jadi ke-452. Dalam kesempatan itu, ribuan pelajar SMP se-kabupaten membawakan tari dawet ayu di alun-alun kabupaten.
Minggu, 26 Februari 2023 menjadi hari spesial bagi warga Banjarnegara. Pada hari itu, Banjarnegara memperingati hari jadi ke-452.
Prosesi perayaan ulang tahun itu berlangsung khidmat. Sejak pagi, puluhan ribu masyarakat menyelimuti alun-alun Kota Banjarnegara untuk menyaksikan gelar prosesi sekaligus ritual di hari istimewa tersebut.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Selain itu, ada pula pentas tari yang dibawakan ribuan pelajar SMP se-kabupaten di Alun-Alun Banjarnegara. Mereka mementaskan tari dawet ayu untuk memperingati hari ulang tahun tersebut.
Berikut selengkapnya:
Ungkapan Rasa Gembira
©YouTube/Liputan SCTV
Tarian Dawet Ayu merupakan simbol dari rasa gembira yang timbul saat mengonsumsi minuman tradisional asal Banjarnegara yaitu dawet ayu. Dengan diiringi musik gamelan, para penari memperagakan tarian itu dengan semangat dan riang gembira. Tarian tersebut pun menjadi hiburan bagi warga Banjarnegara. Selain itu, tarian tersebut menjadi bentuk rasa syukur karena Banjarnegara telah melewati masa pandemi yang suram.
“Kemarin kita terjebak dalam COVID-19, kita bangkit, dan ini adalah bentuk kegembiraan dari masyarakat berupa salah satu ikon. Jadi kita adakan tarian seribu dawet ayu,” kata Turisman, Kepala Dinas Pariwisata Banjarnegara, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (28/2).
Latihan Berbulan-Bulan
©YouTube/Liputan SCTV
Untuk mementaskan tarian itu, para pelajar melakukan latihan selama berbulan-bulan. Mereka pun merasa senang hasil latihan itu bisa dipamerkan ke warga Banjarnegara.
“Senang bisa ikut pentas ini. Harapan buat Banjarnegara sukses terus,” kata Mareta, salah seorang penari.
Harapan Bupati
©YouTube/Liputan SCTV
Pejabat (Pj) Bupati Banjarnegara, Tri Harso Widirahmanto menyampaikan bahwa peringatan HUT Banjarnegara tahun ini lebih meriah dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain tarian massal, acara itu juga dihiasi dengan lomba desain logo, pengobatan gratis massal, off-road, kirab, dan kegiatan meriah lainnya.
Ia berharap pada usianya yang menginjak 452 tahun, Banjarnegara segera bangkit menuju kabupaten yang sejahtera melalui kolaborasi dengan semua pihak dan masyarakat ikut serta membangun Banjarnegara menuju daerah yang maju dan sejahtera.
“Kami mengakui masih banyak masalah yang harus diselesaikan di Banjarnegara. Di antaranya kemiskinan, stunting, dan berbagai masalah bencana alam. Maka dalam kesempatan ini, kami mengajak masyarakat untuk menuntaskan masalah bersama. Kita sengkuyung untuk mengangkat potensi perekonomian yang ada menuju Banjarnegara yang semakin maju dan sejahtera,” kata Tri Harso.