Peristiwa 22 September: Peringatan Hari Bebas Kendaraan Sedunia, Begini Sejarahnya
Salah satunya adalah peristiwa 22 September yang ditetapkan sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia atau Car Free Day. Di mana berbagai kota di berbagai negara melakukan penutupan jalan utama dari lalu lintas kendaraan selama beberapa jam untuk membantu mengurangi tingkat polusi udara.
Kendaraan bermotor memang menjadi salah satu sumber polusi udara sehari-hari. Mulai dari kendaraan motor pribadi hingga transportasi umum menyumbangkan cukup banyak polutan yang mengganggu kebersihan dan kesehatan udara. Terlebih lagi, saat ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk mobilitas keseharian.
Tidak heran, jika masalah polusi udara kian hari semakin buruk. Bukan hanya mengancam kebersihan udara, polutan yang berasal dari kendaraan bermotor ini juga berkontribusi pada kondisi bumi yang semakin panas. Jika dibiarkan begitu saja, tentu hal ini akan mengancam keselamatan makhluk hidup di planet bumi.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Dalam hal ini, berbagai pihak mulai mengkampanyekan gerakan hijau untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan. Salah satunya adalah peristiwa 22 September yang ditetapkan sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia atau Car Free Day. Di mana berbagai kota di berbagai negara melakukan penutupan jalan utama dari lalu lintas kendaraan selama beberapa jam untuk membantu mengurangi tingkat polusi udara.
Kebiasaan ini pun juga diikuti berbagai daerah di Indonesia. Di jalan-jalan tertentu, kendaraan bermotor dilarang melintas dan menyediakan ruang bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas yang lebih ramah lingkungan, seperti jalan kaki maupun bersepeda. Lalu seperti apa sejarah ditetapkannya 22 September sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Dilansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum penjelasannya untuk Anda.
Sejarah Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia
©2020 Merdeka.com
Sejarah 22 September yang ditetapkan sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia sudah ada sejak tahun 1973. Pada tahun tersebut, banyak acara diadakan untuk memberikan gambaran kepada pengendara tentang lokasi yang lebih sedikit kendaraan atau mobil.
Baru pada Oktober 1994, kampanye terstruktur berkaitan dengan proyek-proyek semacam itu dikeluarkan dalam pidato utama oleh Eric Britton di International Ciudades Konferensi Accessibles (Accessible Cities) diadakan di Toledo, Spanyol.
Kemudian, dalam dua tahun beberapa negara menyelenggarakan acara yang mendukung Hari Bebas Mobil di seluruh dunia. Seperti acara Konsorsium Hari Bebas Mobil Dunia yang diselenggarakan di beberapa negara seperti Islandia, Inggris Raya, dan Prancis pada tahun 1995.
Setelah itu pada tahun 1997, Inggris mulai melakukan kampanye nasional oleh Asosiasi Transportasi Lingkungan, selanjutnya diikuti oleh Prancis pada tahun 1998 yang mengangkat tema “In Town, without my car!”. Baru pada tahun 2000 Komisi Eropa melakukan kampanye program ini lebih luas untuk menjangkau seluruh Eropa.
Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Belanda
Belanda juga termasuk salah satu negara di Eropa yang mulai mengenal kampanye Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia pada tahun 1996. Pada saat itu, kelompok aksi Belanda, Pippi Autoloze Zondag, memulai kampanye nasional untuk hari bebas mobil.
Pippi mengorganisir aksi jalanan ilegal bulanan untuk mengambil alih jalan dan menghentikan mobil. Setelah memblokir jalan, diselenggarakan pesta dan anak-anak dapat bermain sepatu roda di jalan raya, begitu juga dengan para seniman jalanan seperti pelukis atau pemusik dapat menampilkan karyanya.
Sayangnya, polisi berusaha membubarkan acara tersebut dan melakukan penangkapan. Pippi kemudian membentuk kelompok nasional Belanda untuk memperjuangkan hari bebas mobil. Pippi melobi setiap politisi parlemen nasional dari Belanda dan menginspirasi partai-partai nasional Belanda untuk mengadopsi konsep car free day dalam agenda mereka.
Setelah dua tahun aksi, beberapa kota di Belanda mulai menerapkan hari bebas kendaraan. Walikota kota yang sama yang memerintahkan polisi untuk menangkap aktivis bebas mobil, dua tahun kemudian berperan sebagai pahlawan karena menerapkan hari bebas mobil di kota mereka. Ini termasuk salah satu sejarah unik berkaitan dengan 22 September yang diperingati sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia.
Hari Bebas Kendaraan Bermotor Pertama di Indonesia
©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Selain Belanda, Indonesia juga merayakan 22 September sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia. Jika negara-negara Eropa sudah mulai lebih dulu pada tahun 1990-an, Indonesia baru menyelenggarakan acara Car Free Day pada tahun 2007.
Pada bulan September 2007, Jakarta , ibu kota Indonesia, mengadakan Car Free Day pertama yang menutup jalan utama kota dari mobil dan mengundang pejalan kaki setempat untuk berolahraga dan beraktivitas di jalan-jalan yang biasanya penuh dengan mobil dan lalu lintas.
Car Free Day ini diadakan di sepanjang jalan dari bundaran Senayan di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, hingga Monumen Selamat Datang di bundaran Hotel Indonesia di Jalan Thamrin, hingga ke utara hingga Monumen Nasional Jakarta Pusat.
Sejak Mei 2012 CarFree Day di Jakarta diadakan setiap hari Minggu di jalan-jalan utama kota, Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin, dari kawasan Senayan hingga Monas (Monumen Nasional), dari pukul 6 pagi hingga 11 pagi.
Cara Merayakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia
Setelah mengetahui sejarah 22 September yang diperingati sebagai Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia, terakhir terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk ikut merayakan dan mengkampanyekan program ini. Berikut beberapa aktivitas yang bisa Anda lakukan untuk mendukung gerakan Hari Bebas Kendaraan Sedunia :
- Menyebarkan informasi Hari Bebas Kendaraan di media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Tidak menggunakan kendaraan pribadi dan memilih kendaraan yang lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan menggunakan transportasi umum untuk mengurangi peningkatan polusi.
- Jalan kaki atau bersepeda bersama keluarga di akhir pekan.
- Melakukan aktivitas di acara Car Free Day atau penutupan jalan bagi kendaraan yang diadakan di daerah sekitar.