Peternakan Domba di Banyumas Disebut sebagai 'New Zealandnya' Jawa, Ini Kisahnya
Di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah, ada sebuah padang rumput yang amat luas. Di padang rumput itu terdapat tempat penggembalaan domba yang dikelola oleh PT Gelora Bangun Bersama Banyumas (GBBB). Tempat itu juga dikenal sebagai New-Zealand-nya Jawa
Di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah, ada sebuah padang rumput yang amat luas. Di padang rumput itu terdapat tempat penggembalaan domba yang dikelola oleh PT Gelora Bangun Bersama Banyumas (GBBB).
Saking indahnya peternakan itu juga dikenal sebagai New-Zealand-nya Jawa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa publik jadi perhatian sama kabar Jeanneta? Jeanne jadi perhatian publik gara-gara kabar cerai ini.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Di mana petugas pemilu di Jateng meninggal dunia? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Selain Dewi, ada satu lagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang meninggal dunia usai bertugas. Petugas KPPS bernama Joko Basuki (55) bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa Tegalrejo, Kecamatan Cepet, Klaten.
“Kebutuhan domba di Indonesia masih kurang. Itu kenapa kami memilih domba,” kata Muhammad Lutmi Harso, Manajer PT GBBB.
Jadi Tempat Wisata
©YouTube/Cap Capung
Harso mengatakan peternakan domba itu didirikan di atas padang rumput yang amat luas. Tak hanya itu, pemandangan di sekitarnya tampak sangat indah dengan latar belakang perbukitan yang menghijau. Pemandangan seperti itu tampak seperti padang rumput yang berada di New Zealand.
“Melihat itu, kami berpikir ada potensi untuk wisata. Makanya kemudian kami mendirikan peternakan domba. Alhamdulillah sampai sekarang pengunjung yang datang ke peternakan kami cukup banyak dan antusias,” kata Harso dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Ia mengatakan, wisata berbasis peternakan domba seperti ini belum ada di wilayah Banyumas. Fungsi pariwisata itu menjadi nilai plus bagi peternakan domba itu selain fungsi utamanya sebagai tempat produsen daging domba.
Peminat Banyak
©YouTube/Cap Capung
Harso mengatakan, peternakan domba di sana memiliki kendala dalam lokasi. Namun pada dasarnya peminat domba-domba di sana cukup banyak. Tak hanya ingin beli domba, banyak dari mereka yang datang ke peternakan itu untuk menimba ilmu.
“Kebanyakan mereka datang sendiri ke sini. Jadi kita sekarang masih cenderung ke produksi dulu, baru kemudian kita akan menggaet peternak-peternak di luar untuk diajak kerja sama jual beli dombanya,” kata Harso.
Prospek Bagus
©YouTube/Cap Capung
Menurut Harso, prospek peternakan domba di tempatnya cukup bagus. Apalagi peternakan domba di Banyumas dan sekitarnya kini sedang tumbuh.
“Kesempatan kami untuk terus tumbuh jadi lebih besar. Karena dengan banyaknya calon-calon peternak yang ada di sini, peternakan domba di GBBB ini bisa menjadi produsen bagi mereka,” kata Harso.
Ia menambahkan, usaha beternak domba sangat menguntungkan dan menggiurkan. Proses beternaknya terhitung tidak sulit. Apalagi kebutuhan daging di Indonesia khususnya domba, masih sangat kurang.