Pohon Durian di Rembang Usianya Capai 300 Tahun, Ini 3 Fakta di Baliknya
Di Desa Pakis, Rembang, ada pohon durian yang berumur tua. Rata-rata usianya 200 sampai 300 tahun.
Musim durian telah tiba. Warga di beberapa tempat di Jawa Tengah terpantau tengah merayakan panen durian. Begitu pula panen durian di Desa Pakis, Kecamatan Sale, Rembang.
Kepala Desa Pakis, Solikhin mengatakan, di desanya rasa durian tak kalah lezat dibanding desa-desa lainnya. Bahkan di sana ada pohon durian berumur tua. Usianya diyakini mencapai 300 tahun.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“BPSB Jateng sudah mencek pohon durian itu. Rata-rata usianya 200 sampai 300 tahun. Pohonnya dipeluk dua orang tidak cukup,” ungkap Solikhin dikutip dari Jatengprov.go.id pada Kamis (26/1).
Akan Dikembangkan
©jatengprov.go.id
Mengenai potensi durian yang usianya mencapai ratusan tahun itu, Solikhin berjanji akan mengembangkannya. Apalagi ada warga yang memperoleh Rp16 juta sekali panen durian.
Ia berharap, jika berhasil dikembangkan, maka akan berdampak pada kesejahteraan warga.
“Itu Pak Tomo menjual tiga buah durian Rp100 ribu. Berarti kalau dikalkulasi satu pohon saja bisa Rp16 juta. Bagaimana kalau kita kembangkan,” kata Solikhin.
Langsung Datang ke Lokasi
Solikhin menambahkan, penjualan buah durian langsung dilakukan di lokasi pohon durian. Pembeli bisa langsung ke Desa Pakis untuk memperoleh langsung buah durian.
“Biasanya pembeli langsung ke pohonnya. Di sini yang terkenal adalah Pak Saeri dan Pak Tomo, yang punya pohon durian itu. Itu yang umur pohonnya sudah purba atau sudah tua,” kata Solikhin dikutip dari Jatengprov.go.id.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan menyinergikan potensi pohon durian Pakis dengan potensi wisata alam sekitar, seperti Bukit Gading.
Jadi Paket Wisata
©jatengprov.go.id
Sementara itu Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan, potensi durian ditambah dengan usia pohon itu menurutnya sangat menarik untuk dijadikan paket wisata. Ia pun berencana untuk melakukan pengembangan pariwisata terhadap potensi itu.
“Nanti yang dipublikasikan ada durian yang pohonnya 300 tahun di sini dan masih produktif. Ini yang akan membuat orang penasaran. Nanti saya titip Pak Kepala Dinas Pariwisata, terkait pengembangan wisata di Pakis. Dikasih anggaran Rp50 juta sampai Rp100 juta untuk 2024,” kata Abdul Hafidz.