Potret Petani Kentang Dieng Bertahan di Tengah Pandemi, Tetap Produktif
Dalam setahun, petani di Desa Sembungan mampu memanen kentang hingga 3-4 kali dengan jumlah 4-7 ton sekali panen. Namun sebelum itu, mereka harus menjalani proses panjang sampai kentang akhirnya bisa dipanen.
Dataran Tinggi Dieng dikenal akan alamnya yang indah. Selain mengandalkan pariwisata, banyak warga Dieng yang kesehariannya hidup sebagai petani. Salah satu sektor pertanian yang ada di Dieng adalah kentang.
Terlihat dari aktivitas para petani di Desa Sembungan, Dieng, Jawa Tengah. Di sana, hampir 90 persen lahan pertanian ditanami kentang oleh masyarakat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dalam setahun, petani di Desa Sembungan mampu memanen kentang hingga 3-4 kali dengan jumlah 4-7 ton sekali panen. Namun sebelum itu, mereka harus menjalani proses panjang sampai kentang akhirnya bisa dipanen. Berikut adalah beberapa potret keseruan para petani Dieng memanen kentang di masa pandemi:
Siapkan Lahan
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Sebelum aktivitas penanaman kentang dimulai, petani terlebih dahulu menyiapkan lahan yang nantinya akan ditanam bibit-bibit kentang. Dalam foto tersebut, sejumlah petani sedang menyiapkan lahan yang nantinya akan ditanami kentang.
Pemeliharaan Bibit Kentang
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Agar nantinya bisa panen, tanaman kentang yang sudah ditanam butuh perawatan yang rutin dan telaten. Beberapa perawatan yang dilakukan adalah dengan penyemprotan anti hama dan juga pemberian pupuk yang sesuai.
Dalam foto tersebut, tampak seorang petani sedang menyemprotkan cairan anti hama pada tanaman kentang yang telah tumbuh.
Panen Raya Kentang
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Setelah melalui proses panjang, tanaman kentang akhirnya bisa dipanen. Dalam setahun, para petani kentang mampu memanen kentang sebanyak 3-4 kali dengan jumlah 4-7 ton sekali panen.
Tetap Produktif
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Masa pandemi yang tak kunjung berakhir tak menghalangi para petani kentang untuk tetap produktif. Dalam foto tersebut, tampak seorang petani sedang memikul keranjang penuh dengan kentang. Mereka tampak bersemangat dalam menjalani aktivitas itu.
Terdampak Pandemi
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Pandemi COVID-19 yang melanda sejak Maret 2020 menyebabkan harga jual kentang menurun. Sebelum pandemi, mereka mampu menjual hasil panennya itu mulai harga Rp12-13 ribu per kilogram. Kini harganya menurun jadi Rp9-10 ribu per kilogram akibat sepinya permintaan pasar.