Pria Asal Semarang Sukses Jadi Vlogger di Los Angeles, Ini Sosoknya
Keberhasilannya menggaiet 800 ribu subscriber tidak diraih secara instan
Keberhasilannya menggaet 800 ribu subscriber tidak diraih secara instan
Pria Asal Semarang Sukses Jadi Vlogger di Los Angeles, Ini Sosoknya
Mohammad Hidayat merupakan salah seorang vlogger asal Semarang yang kini tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat. Awalnya ia memang hobi membuat video. Berbagai video ia buat seperti video tentang makan, momen-momen pribadi, dan video lainnya.
“Jadi maunya kelak anakku bisa nonton, kamu pernah ke sini, pernah ke sini, tapi jadinya kebablasan. Banyak pengikut yang suka dengan video konten saya,” ungkap Hidayat dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (25/9).
-
Apa itu vlog? Vlog adalah singkatan dari video blog, yang merupakan bentuk konten digital yang menampilkan seorang individu atau sekelompok orang merekam kegiatan, pikiran, atau cerita sehari-hari mereka dalam bentuk video.
-
Siapa yang menjadi food vlogger? Sebagaimana dilaporkan oleh Popmama.com, hubungan mereka berawal pada tahun tersebut. Namun, mereka tidak hanya menjadi pasangan kekasih, tetapi juga menjalankan kolaborasi sebagai food vlogger. Kesamaan visi ini mengantarkan mereka pada kesuksesan di kanal YouTube, di mana jumlah subscriber terus bertambah.
-
Di mana vlog biasanya dipublikasikan? Para pembuat vlog dapat dengan mudah mengunggah konten ke platform seperti YouTube, Instagram, atau TikTok sehingga lebih mudah diakses oleh banyak orang.
-
Siapa yang memiliki akun YouTube Durian Traveler Indonesia? Sigit, pemilik akun YouTube Durian Traveler Indonesia tersengsem saat mencicipi durian merah Banyuwangi.
-
Siapa yang mengajak Duta Besar RI di Seoul untuk membuat vlog? Dita Karang dan Anushka Sen mengundang Dubes Sulis untuk vlog bersama dalam rangka mempromosikan penguatan kerjasama pariwisata dan ekonomi kreatif dari Indonesia bertema Wonderful Indonesia ke Korea Selatan bertema Ride The Korean Wave.
-
Apa yang ditemukan YouTuber tersebut di ladang? Seorang YouTuber dan ahli detektor logam menemukan baju besi Hussar abad ke-17 di sebuah ladang di desa Mikułowice, Opatów, tenggara Polandia.
Seiring waktu, Mohammad Hidayat menjadi vlogger yang sukses di Amerika. Pengikutnya di kanal YouTube sudah mencapai 801 ribu. Monetisasi vlog-nya juga cukup banyak.
“Untuk rata-rata 4.000-6.000 dollar. Tapi untuk tertinggi bisa mencapai 12.000 dollar per bulan,” kata Hidayat.
Uang sebesar itu tidak datang seketika. Saat pertama kali membuat blog, videonya hanya ditonton puluhan orang dan itu hanya berasal dari teman-temannya sendiri.
Namun Hidayat tidak menyerah. Walaupun viewers-nya sedikit, ia tetap membuat video.
Sekitar setahun yang lalu, Hidayat berkunjung ke Las Vegas dan melakukan vlog di kota judi tersebut.
Videonya pun menjadi viral dan ditonton jutaan orang. Setelah itu ia juga membuat vlog tentang kehidupan tunawisma di Los Angeles yang juga viral.
“Banyak orang mengira Amerika itu wah atau megah. Tapi aku suka jalan ke sisi lainnya seperti ke tempat-tempat homeless, ke pasar tradisional di sana, jadi masyarakat Indonesia lebih suka melihat sisi lain Amerika,”
ujar Hidayat dikutip dari kanal YouTube Liputan6.
Keberhasilan Hidayat membuat bangga Mieke Cahyadi, salah seorang diaspora Indonesia yang punya usaha kopi di sana.
“Enak dilihat. Dan cara komunikasinya ringan. Informatif. Dan konsisten. Jadi itu kuncinya,” kata Mieke.
- Ibu Pengantin Pria Ini Menangis Histeris saat Anaknya Sungkem, Aksinya Viral Banjir Komentar
- Gus Ipul Ajak Tiktoker & Vlogger Aktif Promosikan Kota Pasuruan Agar Semakin Dikenal
- 8 Momen Menggemaskan Ken & Grat Saat Merawat Si Kecil, Kompak Abis Layaknya Keluarga Cemara
- Duduk Perkara Youtuber Nyaris Diamuk Ojol Gara-Gara Konten Halau Pengendara Lawan Arah
Hidayat mengaku belajar vlogging secara autodidak, baik dalam mengoperasikan kamera maupun mengedit video. Menurutnya untuk menjadi vlogger, dia tak perlu pandai bicara seperti yang ditayangkan.
“Sebenarnya aku ini tipikal orang pendiam. Bahkan orang tua dan teman-teman kaget. Kok aku bisa ngobrol di depan kamera seperti itu. Jadi aku coba keluar dari zona nyamanku, dan akhirnya bisa bikin video,” kata Hidayat.
Meski penghasilannya cukup besar, pria asal Semarang itu belum menjadikan vlogger sebagai pekerjaan penuh. Sehari-hari ia bekerja di sebuah kafe.
“Kalau benar-benar waktu penuh dan aku bisa ke luar kota, mungkin aku bisa full di YouTube. Tapi ini masih ada sekolah, dan kan nggak mungkin kita hanya fokus di media sosial saja,” kata Hidayat.
Sebenarnya, banyak diaspora Indonesia di Amerika yang membuat konten tentang pengalaman hidup untuk pengikut mereka di Indonesia. Ada yang gagal, namun ada pula yang berhasil berkat keuletan, kepercayaan diri, dan keberanian dari zona nyaman seperti yang ditunjukkan Hidayat.