Puisi Joko Pinurbo Singkat, Mendalam Penuh Makna
Joko Pinurbo merupakan salah satu penyair terkenal Indonesia.
Joko Pinurbo merupakan salah satu penyair terkenal Indonesia.
Puisi Joko Pinurbo Singkat, Mendalam Penuh Makna
Di Indonesia, telah banyak penulis puisi populer yang karya-karyanya selalu menyentuh hati. Salah satu tokoh penulis puisi yang terkenal dengan karya-karya indahnya adalah Joko Pinurbo.
Joko Pinurbo meninggal dunia hari ini Sabtu, 27 April 2024 di usia 61 tahun. Meski telah tiada, karya-karyanya akan tetap selalu dikenang dan mengena bagi banyak orang. Bagi yang ingin tahu, terdapat beberapa kumpulan puisi Joko Pinurbo singkat.
Puisi Joko Pinurbo singkat ini sarat akan makna dan pelajaran hidup. Berikut kami merangkum berbagai puisi Joko Pinurbo singkat dan penuh makna bijak, bisa disimak.
Puisi Joko Pinurbo Singkat: Doa Seorang Pesolek
Berikut contoh puisi Joko Pinurbo singkat, bisa disimak:
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan kata-kata Jawa kuno "Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa." mulai banyak dicari? Kata-kata Jawa Kuno tentang kehidupan yang bijak banyak dicari oleh masyarakat.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
Tuhan yang cantik,
temani aku
yang sedang menyepi
di rimba kosmetik.
Nyalakan lanskap
pada alisku yang gelap.
Ceburkan bulan
ke lubuk mataku yang dalam.
Taburkan hitam
pada rambutku yang suram.
Hangatkan merah
pada bibirku yang resah.
Semoga kecantikanku
tak lekas usai dan cepat luntur
seperti pupur.
kunikmati hasrat
yang merambat pelan
menghangatkanku
sebelum jari-jari waktu
yang lembut dan nakal
merobek-robek bajuku.
Sebelum Kausenyapkan warna.
Sebelum Kauoleskan
lipstik terbaik
di bibirku yang mati kata.
Puisi Joko Pinurbo Singkat: Cita-Cita
Berikut contoh puisi Joko Pinurbo singkat, bisa disimak:
Kecil saja: ingin sampai rumah
saat senja supaya saya dan senja sempat
minum teh bersama di depan jendela.
Ah, cita-cita. Makin hari kesibukan
makin bertumpuk, uang makin banyak
maunya, jalanan macet, akhirnya
pulang terlambat. Seperti turis lokal saja,
singgah menginap di rumah sendiri
buat sekedar melepas penat.
Terberkatilah waktu yang dengan tekun
dan sabar membangun sengkarut tubuhku
menjadi rumah besar yang ditunggui
seorang ibu. Ibu waktu berbisik mesra,
"Sudah kubuatkan sarang senja
di bujur barat tubuhmu. Senja sedang
berhangat-hangat di dalam sarangnya."
Puisi Joko Pinurbo Singkat: Kepada Uang
Berikut contoh puisi Joko Pinurbo singkat, bisa disimak:
- Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia
- Mengenang Joko Pinurbo, Penyair yang Sangat Mencintai Kota Jogja dan Selalu Bisa Menertawakan Duka
- Pidato Prabowo Terjeda saat Relawan Banyak Pingsan, Langsung Colek Ajudan 'Kasih Air'
- Pidato Lengkap Prabowo saat Tutup Debat Capres Ketiga: Janji Sejahterakan TNI-Polri dan PNS
Uang, berilah aku rumah yang murah saja,
yang cukup nyaman buat berteduh
senja-senjaku, yang jendelanya
hijau menganga seperti jendela mataku.
Sabar ya, aku harus menabung dulu.
Menabung laparmu, menabung mimpimu.
Mungkin juga harus menguras cadangan sakitmu.
Uang, berilah aku ranjang yang lugu saja,
yang cukup hangat buat merawat
encok-encokku, yang kakinya
lentur dan liat seperti kaki masa kecilku.
Profil Singkat Joko Pinurbo
Setelah menyimak beberapa puisi Joko Pinurbo singkat, berikutnya akan dijelaskan sekilas profilnya.
Joko Pinurbo adalah seorang penyair terkenal Indonesia yang lahir pada tahun 1962 di Sukabumi, Jawa Barat. Ia memulai debutnya dalam dunia sastra pada tahun 1986 dengan buku puisi pertamanya yang berjudul "Tertusuk Ilalang". Sejak itu, ia telah menerbitkan sejumlah karya puisi yang sangat terkenal di Tanah Air.Karya-karyanya yang penuh dengan makna dan sindiran sosial, membuat Joko Pinurbo dianggap sebagai salah satu penyair terbaik di Indonesia. Beberapa karya terkenalnya antara lain "Di Bawah Kaca Mata-Mata", "Nokturno", dan "Buku Latihan Baca Tulis". Puisi-puisinya seringkali menggambarkan ketidaksempurnaan dalam kehidupan sehari-hari dan menyelipkan kecerdasan humor yang khas.
Joko Pinurbo juga dikenal sebagai penulis yang semakin cerdas dan terus berinovasi dalam dunia sastra Indonesia. Ia mampu memadukan antara puisi dengan prosa yang melahirkan gaya penulisan unik dan modern. Karya-karyanya telah memenangkan beberapa penghargaan, seperti Penghargaan Kebudayaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2002.
Dalam dunia sastra Indonesia, Joko Pinurbo memiliki peran yang sangat berarti. Karya-karyanya sangat berpengaruh dalam memperkaya puisi Indonesia dengan gaya bahasa yang khas. Ia juga sering menjadi panitia seleksi dan juri dalam berbagai kontes puisi, serta melakukan diskusi dan seminar mengenai sastra. Kehadirannya telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan dunia sastra di Indonesia.
Gaya Puisi Joko Pinurbo
Setelah menyimak puisi Joko Pinurbo singkat, terakhir akan dijelaskan gaya penulisannya.
Gaya puisi yang digunakan oleh Joko Pinurbo merupakan pilihan yang unik dan mencirikan karya-karya puisinya. Salah satu ciri khasnya adalah perpaduan narasi, humor, dan ironi. Dalam puisi-puisinya, Joko Pinurbo menggunakan narasi untuk menggambarkan peristiwa dan objek sehari-hari yang sering terjadi di sekitar kita. Ia mampu menyampaikan pesannya dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami pembaca.
Selain itu, penggunaan humor dan ironi dalam puisi-puisinya menjadikan karya-karyanya terasa segar dan menarik. Ia sering menggunakan bahasa yang ringan dan menggelitik, sehingga mampu membuat pembaca tersenyum atau tertawa. Namun, dibalik keceriaan itu terdapat ironi yang membuat kita berpikir lebih dalam tentang peristiwa atau objek yang dibahas.
Citraan puisi yang digunakan Joko Pinurbo juga sangat mencolok. Ia mampu menggambarkan objek sehari-hari dengan cara yang baru dan segar. Penggunaan diksi bahasa Indonesia yang unik juga menjadi daya tarik tersendiri dalam puisi-puisinya. Ia sering menggunakan kata-kata yang tidak lazim atau menggabungkan kata-kata dengan cara yang tidak biasa.
Secara keseluruhan, gaya puisi Joko Pinurbo dapat dikatakan sebagai perpaduan narasi, humor, ironi, citraan puisi yang berkaitan dengan peristiwa dan objek sehari-hari, serta penggunaan diksi bahasa Indonesia yang unik. Gaya puisinya yang segar, mudah dipahami, namun tetap mengandung pesan yang mendalam menjadikan Joko Pinurbo sebagai salah satu penyair terkenal di Indonesia.