Pura-Pura Jadi Pocong, Pria di Demak Ini Dikeroyok Warga
Dua pria di Demak ini membuat konten prank untuk menakuti warga. Mereka membuat konten prank pada Minggu, 2 April 2023 lalu. Salah seorang pria tersebut menggunakan kostum pocong dan berdiri di pinggir jalan. Aksinya ini meresahkan warga yang melewati jalan tersebut.
Konten prank sudah tidak asing terjadi di sekitar masyarakat. Konten ini menghadirkan berbagai reaksi orang-orang saat dirinya terkena perbuatan iseng dari sang pembuat konten. Terkesan lucu, tetapi seringkali merugikan orang lain.
Dua pria di Demak ini membuat konten prank untuk menakuti warga. Mereka membuat konten prank pada Minggu, 2 April 2023 lalu. Salah seorang pria tersebut menggunakan kostum pocong dan berdiri di pinggir jalan. Aksinya ini meresahkan warga yang melewati jalan tersebut.
-
Apa yang terlihat di langit Yogyakarta pada tanggal 14 September 2023? Malam hari, tanggal 14 September 2023, sebuah objek bercahaya panjang terbang di langit Jogja. Penampakan ini terlihat di berbagai tempat. Cahaya panjang itu bergerak dari selatan ke utara.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Siapa yang menunjuk Sitor Situmorang menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta? Pada tahun 1947, Sitor di tunjuk oleh Menteri Penerangan, Muhammad Natsir untuk menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta.
-
Kapan Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Status keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri punya sejarah yang panjang. Sejarahnya bahkan sudah dimulai jauh sebelum undang-undangnya disahkan pada tahun 2012. Bahkan status keistimewaan itu sejatinya telah diperoleh sebelum kemerdekaan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
Warga yang kesal menghajar pria dengan kostum pocong tersebut untuk memberi pelajaran. Pukulan dan tendangan diterima pria itu dengan keadaan pasrah. Akhirnya dua pria tersebut diamankan dan dibawa ke Polsek Bonang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Buat Konten Prank
Kejadian ini terjadi pada Minggu, 2 April 2023 sekitar pukul 2 pagi saat memasuki waktu sahur. Bertempat di jalan raya Demak-Bonang, Desa Karangmlati, Demak terdapat sosok pocong jadi-jadian meresahkan warga sekitar. Sosok ini berdiri di tiang listrik yang ada di pinggir jalan tersebut.
Melansir akun Instagram Liputan6, sosok pocong jadi-jadian ini merupakan remaja laki-laki yang berusia 15 tahun. Aksinya dilakukan dengan berdiri di pinggir jalan menggunakan kostum pocong. Bersama dengan temannya, ia membuat konten prank dengan menakut-nakuti warga sekitar yang melintas.
Kedua remaja ini mengincar reaksi kaget dan ketakutan dari warga untuk dimasukkan dalam konten video. Mereka mengesampingkan efek yang ditimbulkan dari konten tersebut. Warga yang kesal dengan aksi tersebut akhirnya menghampiri dan mengerubungi sosok pocong tersebut.
Dihajar Warga
©2023 Merdeka.com/Instagram andreli_48
Video yang diunggah oleh akun Instagram @andreli_48 memperlihatkan remaja yang menjadi pocong itu dikeroyok warga. Dengan keadaan pasrah, remaja itu menerima pukulan demi pukulan dari warga yang kesal akan aksinya. Temannya sebagai perekam konten prank itu mencoba meminta ampun pada warga itu.
“Ampun mas,” katanya sambil berteriak.
Kostum pocong yang dipakai remaja itu dilepas paksa oleh warga. Salah seorang warga memberikan solusi untuk membawa dua remaja itu ke polres. Warga menyeret dan menggotong remaja tersebut agar tidak kabur untuk dibawa ke polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Dibawa ke Polres
©2023 Merdeka.com/Instagram andreli_48
Setelah berhasil diamankan, kedua remaja itu dibawa ke Polsek Bonang agar ditindaklanjuti. Melansir akun Instagram @polresdemak_ terdapat keterangan dari seorang saksi saat dirinya pulang bekerja.
Sebelumnya, ia tidak yakin ada pocong di lokasi yang disebutkan warga tersebut sehingga ia memutar balikkan kendaraan untuk memastikan. Hal ini disampaikan oleh Ka.SPKT Aiptu Asis Hargo.
“Kronologi kejadian semula para saksi mengendarai mobil dari Demak ke arah Bonang, sesampainya di TKP, ada seseorang berpakaian pocong yang berdiri di pinggir jalan, dengan tujuan untuk menakut-nakuti orang/pengguna jalan yang sedang lewat, karena perbuatan pelaku sangat meresahkan, selanjutnya para saksi membawa pelaku dan 1 orang temannya itu ke Polsek Bonang,” ungkap Asis Hargo.
Diserahkan pada Orang Tua
Seusai menjelaskan kronologi pengamanan pocong tersebut, Asis Hargo menjelaskan kedua remaja tersebut tidak mendapatkan hukuman. Orang tua mereka dipanggil untuk kemudian diserahkan secara baik-baik. Hal ini merupakan perintah dari Kapolsek Bonang AKP Margono, SH melalui Aiptu Asis Hargo.
“Kita lakukan tindakan kepolisian dengan mencatat saksi-saksi dan pelaku, mengamankan barang bukti 1 buah pakaian pocong, memanggil kedua orang tua pelaku, untuk diserahkan kepada keluarganya secara baik-baik,” ujarnya.
“Kami juga memediasikan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya yang dapat meresahkan warga apa lagi saat di bulan suci Ramadan, agar situasi kondusif kamtibmas,” lanjut Asis Hargo.