Sekolah di Jateng dan DIY Mulai Gelar PTM 100 Persen, Ini Daftarnya
Perlahan namun pasti, kasus COVID-19 di Indonesia terus berkurang. Tempat-tempat umum kembali dibuka. Sekolah-sekolah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Di beberapa daerah, PTM mulai dilakukan dengan kapasitas siswa 100 persen. Daerah mana saja?
Perlahan namun pasti, kasus COVID-19 di Indonesia terus berkurang. Tempat-tempat umum kembali dibuka. Sekolah-sekolah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Di beberapa daerah, pembelajaran tatap muka sudah mulai dilakukan dengan kapasitas siswa 100 persen. Agar tidak terjadi penularan virus, pembelajaran tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya daerah yang sudah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebanyak 100 persen itu adalah Kudus.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Sesuai surat edaran tertanggal 31 Desember 2021, sekolah mulai tingkat PAUD, SD, hingga SMP di Kabupaten Kudus mulai hari ini (3/1) diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka dengan kapasitas siswa 100 persen,” kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Zubaidi, dikutip dari ANTARA.
Pembelajaran Tatap Muka di Kudus
©2021 Merdeka.com/Nanda Farikh Ibrahim
Zubaidi mengatakan, Kudus boleh menerapkan PTM dengan kapasitas 100 persen karena telah melaksanakan vaksinasi dosis dua pada tenaga pendidik sebesar 84,66 persen dan pada lansia sebesar 60 persen.
Untuk lama belajar, setiap harinya akan ada enam jam pelajaran per hari dengan rincian satu jam pelajaran bagi PAUD berlaku 30 menit, SD 35 menit, dan SMP 40 menit.
Mengenai aturan ini, Kepala SMPN 1 Kudus Ahadi Setiawan mengaku mulai Senin (3/1) sekolahnya telah menyelenggarakan PTM dengan kapasitas 100 persen dimulai dari pukul 07.00 hingga 11.30 WIB.
“Semua siswa kami minta untuk mematuhi protokol kesehatan ketat. Selain itu mereka juga kami instruksikan membawa cairan disinfektan saku sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan,” ujar Ahadi.
PTM Penuh di Gunungkidul
©2021 Liputan6.com/Faizal Fanani
Sekretaris Disdikpora Gunungkidul, Winarno, mengatakan kalau mayoritas proses pembelajaran di sekolah sudah berjalan secara penuh di wilayahnya, baik dari kapasitas jumlah murid serta durasi belajar maksimal enam jam.
Winarno menjelaskan, untuk mendukung pembelajaran secara penuh itu, proses vaksinasi terhadap anak-anak usia 6-11 tahun akan digencarkan. Hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan, ada sekitar 56.856 anak yang menjadi sasaran vaksinasi.
“Belum semua divaksin dan kami akan terus berupaya memperlancar program vaksinasi anak untuk mendukung pembelajaran tatap muka di sekolah,” terang Winarno dikutip dari ANTARA.
SMA/SMK di DIY Gelar PTM 100 Persen Mulai Pekan Depan
blogspot.com
Disdikpora DIY menyebut seluruh SMA/SMK Sederajat di DIY akan melaksanakan PTM secara penuh mulai tanggal 10 Januari 2022. Walau begitu, jam pelajaran di sekolah tetap dibatasi yaitu hanya enam jam setiap harinya. Untuk melengkapi materi pelajaran, masing-masing guru diperkenankan menggelar pembelajaran tambahan secara virtual.
Namun, apabila dalam pelaksanaannya nanti ada kasus penularan COVID-19 mencapai lima persen dari total siswa, maka PTM akan dihentikan sementara.
“Siswa-siswanya juga tidak boleh ada keluhan. Kemudian sekolah harus menjalankan protokol kesehatan mulai pagi sampai pelajaran berakhir, dan untuk sementara kantin ditiadakan,” kata Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman.