Siap Hapus Kemiskinan Ekstrem, Wagub Jateng Paparkan Strategi Ini
Di masa pandemi ini, angka kemiskinan melonjak drastis. Hal itu pula yang terjadi di Jawa Tengah. Berkaitan dengan itu, Pemprov Jateng siap untuk menghapus kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 sesuai dengan target yang ditentukan pemerintah.
Di masa pandemi ini, angka kemiskinan melonjak drastis. Hal itu pula yang terjadi di Jawa Tengah. Berkaitan dengan itu, Pemprov Jateng siap untuk menghapus kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 sesuai dengan target yang ditentukan pemerintah.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen mengatakan bahwa sejumlah intervensi dilakukan untuk melaksanakan target penghapusan kemiskinan itu, di antaranya dengan pembiayaan program dari APBD dan non-APBD. Terkait hal tersebut, Pemprov Jateng terus menyinkronkan program pemerintah pusat dengan program yang telah berjalan di Jateng.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Kami terus sinkronkan program-program dengan yang kita miliki. Jadi apa yang sudah dimandatkan pusat langsung kita tindak lanjuti, kita modifikasi, agar pengentasan kemiskinan di Jateng bisa segera terakselerasi,” kata pria yang akrab disapa Gus Yasin itu. Berikut selengkapnya:
Telah Membuahkan Hasil
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Program pengentasan kemiskinan yang telah berjalan di Jateng selama ini sebenarnya sudah membuahkan hasil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2021, presentase penduduk miskin di Jateng tercatat pada 11,25 persen atau mengalami penurunan sebanyak 0,54 persen jika dibandingkan pada Maret 2021 yaitu 11,79 persen.
“Pada September tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah berkurang sebanyak 175,74 ribu orang. Jadi kita bergerak bersama untuk mencapai target-target ini,” kata Gus Yasin, mengutip dari ANTARA pada Kamis (16/6).
Menggandeng Swasta
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Gus Yasin mengatakan bahwa pihaknya juga menggandeng pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaannya masing-masing. Termasuk juga Baznas sebagai upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Menurutnya, salah satu program pengentasan kemiskinan yang sedang masih dilakukan adalah Program Satu OPD Satu Desa Dampingan. Ia menambahkan, Pemprov Jateng juga telah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mereplikasi program tersebut sehingga kemiskinan bisa diatasi.
“Kita akan masifkan lagi upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. Kami harap ini dapat direplikasi dan dimaksimalkan lagi,” kata Gus Yasin.