Sukoharjo dapat Penghargaan dari MURI, Ini Sederet Prestasinya
Pada hari Rabu (30/3) Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menerima kabar gembira. Mereka menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai salah satu daerah penaburan insektisida butiran ramah lingkungan secara serentak dengan lahan persawahan terbanyak.
Rabu (30/3), Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menerima kabar gembira. Mereka menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai salah satu daerah penaburan insektisida butiran ramah lingkungan secara serentak dengan lahan persawahan terbanyak.
Kegiatan pemecahan rekor MURI ini dilaksanakan di 1.678 titik lahan petani dengan luas masing-masing titik 2.500 meter persegi hingga 3.000 meter persegi. Walaupun diselenggarakan Pemkab Sukoharjo, lokasi penaburan insektisida ini tak hanya di wilayahnya, namun juga merambah ke wilayah lain di Jateng, Jabar, Jatim, dan Sulsel.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Dalam mengadakan kegiatan ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Pemkab Sukoharjo, bekerja sama dengan sebuah perusahaan ilmu pertanian Indonesia (FMC), sehingga acara dapat terselenggara dengan lancar.
Bukan yang Terakhir
©2018 Merdeka.com
Perwakilan MURI, Sri Widayati, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi kegiatan Pemkab Sukoharjo dalam mengedukasi petani mengelola hama werang cokelat secara preventif, praktis, dan berkelanjutan sesuai prinsip pengendalian hama terpadu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Widaryatno mengatakan dalam waktu dekat Sukoharjo akan kembali menerima penghargaan dari MURI terkait program tanam padi IP 400. Ia mengatakan tanaman padi IP 400 ini merupakan program tanam empat kali dan panen empat kali dalam setahun untuk komoditas padi.
Sebelumnya, Sukoharjo sudah diusulkan oleh Kementerian Pertanian untuk menerima penghargaan dari MURI terkait program IP 400. Wilayah itu menjadi yang terluas dalam penerapan IP 400, yaitu seluas 10.000 hektare.
Edukasi Petani
©2018 Merdeka.com
Marketing Manager FMC Indonesia, Dudy Kristyanto mengatakan, sebagai perusahaan pertanian global berbasis ilmu pengetahuan, tujuan dari FMC adalah mengadakan kegiatan demonstrasi massal untuk memberikan pengetahuan praktik pertanian yang baik kepada petani tanaman padi, khususnya pada pengelolaan hama wereng cokelat secara preventif, praktis, dan berkelanjutan.
Ia menambahkan, sebagai dari upaya penata-layanan, tim secara teratur melibatkan dan mengedukasi petani tentang pengendalian hama yang efektif melalui penggunaan pestisida yang tepat.
Demonstrasi penaburan massal nantinya akan mengedukasi petani tentang tingkat penggunaan yang direkomendasikan dan pengaturan waktu aplikasi. Pihaknya berharap para petani akan mencapai panen yang melimpah di musimnya nanti.
(mdk/shr)