Tak Hanya Warung Burjo, Jogja Juga Punya Warteg Legendaris Favorit Mahasiswa
Walaupun sulit ditemukan, namun ternyata terdapat Warung Tegal (Warteg) di Jogja. Salah satunya ada di Jalan Glagahsari No. 71. Warteg Glagahsari merupakan warteg pertama dan tertua di Jogja yang telah berdiri sejak tahun 1999.
Warung Burjo menjamur pada beberapa tempat di Jogja, khususnya di tempat-tempat yang berada di dekat kampus atau tempat yang menjadi pusat keramaian mahasiswa. Warung burjo menjadi tempat favorit mahasiswa karena menyajikan menu makan dengan harga yang terjangkau dan pilihan menu yang bervariasi.
Namun ternyata di Jogja ada pula Warung Tegal (Warteg) yang sebenarnya sulit ditemukan di kota pelajar. Warteg memang mudah ditemukan di Jakarta. Warga Jakarta biasanya memilih warteg sebagai tempat makan karena harganya terjangkau dan pilihan menunya juga variatif. Walaupun sulit ditemukan, namun bukan berarti warteg tidak ada sama sekali di Jogja.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Salah satu kuliner Jogja berupa warteg itu dapat dijumpai di Jalan Glagahsari No. 71. Warteg Glagahsari merupakan warteg pertama dan tertua di Jogja yang telah berdiri sejak tahun 1999.
Warteg Pertama di Jogja
2020 Brilio.net
Warteg Glagahsari adalah warteg tertua di Jogja. Pemilik Warteg Glagahsari, Mochamad Kholid bercerita bahwa warung makan itu dirintis oleh ibunya pada tahun 1999. Namun sejak tahun 2007, warung itu diwariskan padanya.
"Warteg ini pertama kali jualan pada tahun 1999. Dulu yang pertama kali jualan ibu saya. Sekarang saya jadi generasi kedua yang meneruskan bisnis keluarga ini," ujar Kholid dilansir Brilio.net (27/10/2018).
Sempat Laris Pada Zamannya
2020 Brilio.net
Walaupun masih banyak dikunjungi mahasiswa, namun Kholid mengakui bahwa warung makannya tidak selaris dahulu. Sebelum tahun 2006, Warteg Glagahsari ramai dikunjungi pembeli. Waktu itu, belum terlalu banyak warung makan yang berdiri di kota pelajar, khususnya warung makan kekinian yang menyediakan tempat nongrkong anak muda. Namun semuanya berubah setelah gempa Jogja 2006.
"Paling laris itu malah sebelum ada kejadian gempa. Waktu itu juga seingat saya, pertama kita buka tahun 1999 juga langsung ramai pembeli dan puncak-puncak larisnya justru sebelum tahun 2006. Lagi pula waktu itu saingan belum banyak. Jajanan-jajanan kekinian juga belum ramai kayak sekarang," cerita Kholid.
Omset Sehari Jutaan Rupiah
2020 Brilio.net
Walaupun mengalami penurunan pembeli, Kholid mengaku warung makannya selalu laris setiap hari. Keuntungan yang ia peroleh juga masih besar. Omzet per harinya juga dinilai masih stabil.
"Kami buka dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Omzet data-rata per harinya Rp2.500.000. Alhamdulillah selalu dilarisin sama mahasiswa," ujar pria tersebut.
Ramah di Kantong Mahasiswa
2020 Brilio.net
Harga makanan di Warteg Glagahsari masih dinilai terjangkau di kantong mahasiswa. Dengan membawa uang Rp 10.000-15.000, para mahasiswa sudah bisa makan sampai kenyang dan sudah dapat minum pula.
Selain itu, warung itu mempunyai menu andalan bernama Nasi Lengko. Menurut Kholid, menu Nasi Lengko sudah ada sejak warung itu didirikan dan cita rasanya terjamin sampai sekarang.
"Nasi Lengko kita selalu ada. Lauk-lauk khas Tegal juga selalu siap sedia. Kalau soal cita rasa di sini akan selalu terjamin karena juru masak di sini semuanya asli Tegal, ya masih ada hubungan keluarga semua. Rasa di sini boleh diadu dengan warteg lain di Jogja kalau memang ada," jelas Kholid dalam wawancaranya bersama Brilio.net (27/10/2018).