Tekan Kemiskinan, Pemprov Jateng Ajak Warga Budi Daya Produk Sehat Ini
Di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, masyarakat setempat mengembangkan komoditas kunyit sebagai komoditas andalan mereka. Melalui program Desa Sejahtera (Destara) 2021, pengembangan komoditas tersebut diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan di desa itu.
Kemiskinan masih menjadi permasalahan klasik di Indonesia. Berbagai solusi telah dilakukan. Seiring waktu, angka kemiskinan terus menurun. Namun bukan berarti usaha untuk mengurangi kemiskinan berhenti begitu saja.
Di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, masyarakat setempat mengembangkan komoditas kunyit sebagai komoditas andalan mereka. Melalui program Desa Sejahtera (Destara) 2021 yang diinisiasi Pemprov Jateng dan Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jateng, pengembangan komoditas itu diharapkan mampu mengurangi angka kemiskinan di desa itu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Saya mengapresiasi bahwa adanya pelatihan ekonomi ini dapat membantu kami di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengentas kemiskinan,” kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengutip dari Jatengprov.go.id pada Rabu (10/11). Berikut selengkapnya:
Pemberdayaan Perempuan Rentan
©jatengprov.go.id
Ketua Umum BKOW Jateng, Nawal Arafah Yasin mengatakan pelatihan ekonomi bagi kelompok perempuan di Desa Kebonbatur itu diikuti sebanyak 30 perempuan yang terbagi menjadi tiga kelompok. Nantinya, komoditas kunyit diolah menjadi berbagai produk minuman dan serbuk kering.
“Tujuan pelatihan ekonomi di Desa Kebonbatur ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengolah hasil pertanian, khususnya kunyit. Pelaksanaan program ini lebih fokus pada pemberdayaan perempuan rentan,” kata Nawal.
Tanggapan Wagub Jateng
©jatengprov.go.id
Melalui program ini, Wagub Taj Yasin Maimoen berharap masyarakat tak lagi berharap bantuan ketika pemerintah berusaha mengentas kemiskinan. Menurutnya, memberantas kemiskinan juga dapat dilakukan dengan memberdayakan diri dan mengembangkan potensi-potensi yang ada. Termasuk mengolah kunyit menjadi produk yang lebih punya nilai jual di pasaran.
“Biasanya kalau kunyitnya banyak lalu dijual di pasar, itu harganya belum nendang. Tetapi kalau sudah diolah, dikemas, apalagi nanti kemasannya sudah mendapat izin dari dinas terkait, maka jangkauan pemasarannya lebih jauh,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Yasin itu.
Harapan Gus Yasin
©jatengprov.go.id
Gus Yasin mengatakan, pada masa pandemi COVID-19 ini, tidak sedikit masyarakat yang membutuhkan aneka ramuan tradisional untuk meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh. Oleh karena itu, ia berharap anggota kelompok pelatihan ekonomi itu diharapkan dapat lebih berkembang sehingga masyarakat dapat lebih berdaya dan menambah pemasukan ekonomi.
Selain itu, ia juga berharap antara masyarakat, perangkat desa, BPD, dan BUMDes dapat bekerja sama untuk mengembangkan potensi yang ada, seperti mengadakan pelatihan-pelatihan dengan menggandeng Pemkab maupun Pemprov.
“Masyarakat Kebonbatur harus berdaya, memiliki inovasi, dan memiliki jiwa entrepeneur atau berwirausaha. Sehingga apa saja yang ada di daerah Kebonbatur bisa lebih dikembangkan lagi,” kata Gus Yasin.