Terima Ujaran Kebencian, Begini Sikap Gibran Rakabuming
Berbagai ujaran kebencian dilontarkan beberapa oknum tak bertanggung jawab kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. Setelah ujaran kebencian dari seorang warga Tegal, kini muncul ujaran kebencian yang menyatakan anak sulung Presiden Jokowi itu tidak memiliki agama yang jelas.
Berbagai ujaran kebencian dilontarkan beberapa oknum tak bertanggung jawab kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming. Setelah ujaran kebencian dari seorang warga Tegal, kini muncul ujaran kebencian yang menyatakan anak sulung Presiden Jokowi itu tidak memiliki agama yang jelas.
Menanggapi hal tersebut, ia mengaku enggan berkomentar terhadap ujaran kebencian yang ditujukan pada dirinya tersebut.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Sosial media ya seperti itu, jadi harus siap. Wong saya nggak punya waktu ‘ngurus cilik-cilik’ yang seperti itu,” kata Gibran dikutip dari ANTARA pada Kamis (27/5).
Fungsi Media Sosial bagi Gibran
©2016 Merdeka.com
Secar pribadi, Gibran mengatakan tidak ingin memperpanjang komentar-komentar negatif yang dilontarkan sejumlah pihak terkait dirinya. Termasuk komentar tentang SARA yang baru-baru ini ditujukan padanya.
Terkait media sosial yang ia miliki, Gibran mengaku sudah ada petugas khusus yang mengelolanya. Ia mengatakan tujuan memiliki media sosial adalah menampung keluhan warga mulai dari pelayanan hingga berbagai macam fasilitas yang ada di kota Solo.
“Sudah ada admin yang mengurusi. Kalau “haters” tidak pernah saya hiraukan. Ngapain buang-buang waktu untuk hal yang kontra produktif,” kata Gibran.
Tidak Akan Lapor Polisi
©2021 Merdeka.com
Terkait ujaran kebencian yang ditujukan pada dirinya, Gibran mengaku tidak akan melaporkan ke polisi untuk memberikan efek jera kepada pelaku ujaran kebencian itu.
Menurutnya, media sosialnya lebih penting digunakan untuk wadah keluhan warga. Selanjutnya, keluhan-keluhan yang masuk tersebut akan diteruskan dan ditanggapi oleh organisasi perangkat desa (OPD) terkait.
“Saya dari awal nggak pernah lapor kok. Yang jelas kalau admin buka media sosial yang diutamakan itu keluhan warga, banjir, drainase, mampet, dan aspal berlubang,” kata Gibran.
Pesan Gibran Terkait PPKM Mikro
©2021 Merdeka.com
Terkait libur nasional yang jatuh pada 1 Juni 2021, Gibran meminta pada warga Kota Solo tetap membatasi aktivitas pada tanggal tersebut. Selain untuk mencegah penularan COVID-19 di hari libur, imbauan itu juga terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro seluruh Indonesia yang diterapkan dari tanggal 1-14 Juni 2021.
PPKM ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia yang kembali meningkat dalam sepekan terakhir.
“Kita mengikuti arahan dari pemerintah pusat. Ini kan masih berjalan terus. Kami juga setiap dua minggu sekali mengeluarkan surat edaran yang baru. Nanti kita lihat minggu depan seperti apa,” kata Gibran.