UGM Usulkan Dieng Jadi Taman Bumi Nasional, Begini Fakta di Baliknya
Selain pariwisata, potensi lain dataran tinggi Dieng adalah energi panas bumi yang cukup besar. Karena inilah kawasan itu diusulkan jadi Taman Bumi Nasional
Dataran tinggi Dieng telah lama dikenal sebagai kawasan wisata dengan berbagai daya tariknya. Potensi wisata dapat ditemui di Dataran Tinggi Dieng mulai dari peninggalan candi, danau, pegunungan, kawah, sampai pemandian air hangat.
Di samping itu, potensi besar lainnya dari dataran tinggi Dieng adalah energi panas bumi yang cukup besar. Hal inilah yang menjadi dasar Universitas Gadjah Mada (UGM) mengusulkan kawasan dataran tinggi Dieng sebagai Taman Bumi Nasional.
-
Apa yang menjadi ciri khas masyarakat di Dataran Tinggi Dieng? Salah satu keunikan masyarakat Dataran Tinggi Dieng adalah anak berambut gimbal yang dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce.
-
Dimana fenomena embun es terjadi di Dataran Tinggi Dieng? Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kembali dilanda hawa dingin ekstrem sehingga terjadi fenomena embun es.
-
Kapan biasanya cuaca ekstrem terjadi di Dataran Tinggi Dieng? Cuaca ekstrem di Dieng biasa terjadi pada Agustus hingga September.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Dataran Tinggi Antartika Timur? DATARAN TINGGI ANTARTIKA TIMUR Para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari punggung bukit di lapisan es Antartika yang sebelumnya mencapai minus 93 derajat Celcius. "Ini tampaknya menjadi batas seberapa dingin di permukaan Bumi."
-
Di mana tempat terdingin di Bumi berada? Tempat Terdingin di Muka Bumi Secara umum, suhu rata-rata Bumi bervariasi mulai dari minus 25 derajat Celcius sampai 45 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu di siang hari di Merkurius bisa mencapai 430 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari merosot menjadi minus 180 derajat Celcius. Suhu di tempat ini bisa mencapai minus 98 derajat Celcius.
-
Apa fenomena alam yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng akibat cuaca ekstrem? Cuaca ekstrem ini biasanya terjadi setiap Agustus-September Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kembali dilanda hawa dingin ekstrem sehingga terjadi fenomena embun es.
"Saya kira pentingnya ilmu geologi untuk mentransformasikan legenda-legenda tentang panas bumi di Dieng menjadi penjelasan ilmiah," ujar Dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM Pri Utami dikutip dari ANTARA pada Senin (9/9).
Berikut selengkapnya:
Lapangan Panas Bumi
Pri Utami menjelaskan bahwa proses bumi yang berlangsung di Dieng terihat begitu nyata sehingga siapapun dapat mempelajarinya. Menurutnya, hal ini bisa dikaitkan dengan konteks sejarah di mana sebelum ilmu dan teknologi panas bumi berkembang, nenek moyang di Dieng telah mengemas nilai-nilai pelestarian lingkungan di wilayah itu. Selain itu, para mahasiswa juga bisa menjadikan kawasan itu sebagai lapangan panas bumi.
“Mahasiswa juga melihat peluang efisiensi pemanfaatan energi panas bumi, dan perlunya pembenahan tata guna lahan di area panas bumi yang juga telah menjadi tujuan wisata dan perkebunan tanaman pangan," kata pakar panas bumi UGM ini.
Jadi Tempat Peringatan Hari Bumi
Pada 22 April lalu, dataran tinggi Dieng dipilih menjadi tempat peringatan Hari Bumi tingkat Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya pada acara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan bahwa Dieng punya potensi besar dalam hal energi panas bumi.
- Pemerintah Bidik Pemanfaatan Gas Bumi di Kawasan Industri, Segini Potensi Jumlahnya
- Banyak Potensi Gas Ditemukan, Menko Luhut: Tinggal Bagaimana Kita Mengelola Bersama-sama
- Masa Tenang Pemilu 2024, Gibran Datangi Lokasi-Lokasi Ini
- Penjelasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Penyebab 'Lautan' Pasir Gunung Bromo
Hal yang sama diyakini Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana. Ia mengatakan kawasan Dieng akan didorong untuk menjadi geopark berskala nasional bahkan internasional.
"Kita sedang mengupayakan status posisi dari dataran tinggi Dieng, dengan terus melakukan proses untuk menaikan status Dieng dari geoheritage menjadi geopark nasional, akan kita perjuangkan go internasional," tegasnya dikutip dari Wonosobokab.go.id.
Kaldera Raksasa
Dikutip dari Wikipedia, pada dasarnya Dieng merupakan sebuah kaldera raksasa yang dikelilingi oleh gunung-gunung sepertu Gunung Prau, Gunung Bismo, Bukit Sikunir, Gunung Pakujawa, serta kompleks Gunung Butak, Dringo, Petarangan. Di permukaan kaldera dataran Dieng banyak ditemukan aktivitas vulkanik pada berbagai kawah yang masih aktif mengeluarkan gas. Selain itu, juga terdapat kawah yang sudah tidak aktif yang sekarang menjadi sebuah telaga seperti Telaga Warna, Telaga Cebong, Telaga Pengilon, Telaga Merdada, dan Telaga Dringo.
Dari sisi demografi, hal ini bisa membahayakan penduduk sekitar karena pernah terjadi bencana letusan kawah Sinila tahun 1979 yang merenggut ratusan nyawa. Dari sisi biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik diteliti karena sumber-sumber air panas di dekat kawah terdapat spesies mikroorganisme termofilik yang berpotensi menyingkap kehidupan awal di muka bumi ini.