Virus Covid-19 Segera Mati, Ini 4 Alasan Tak Perlu Tolak Pemakaman Jenazah
Lebih lanjut Ganjar mengimbau seluruh warga Jawa Tengah dan masyarakat Indonesia untuk berhenti melakukan penolakan pemakaman jenazah. Ganjar menegaskan bahwa virus segera mati setelah jenazah dikuburkan, sehingga masyarakat tak perlu panik.
Pandemi cirus corona atau Covid-19 masih terus dihadapi seluruh masyarakat Indonesia saat ini. Dalam hal ini pemerintah terus melakukan berbagai tindakan untuk menekan penyebaran virus yang semakin meluas di masyarakat.
Sementara itu, para dokter, perawat dan petugas media lainnya, masih terus melakukan usaha terbaik untuk mengobati dan menyembuhkan pasien yang sudah positif terjangkit.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
-
Bagaimana cara membuat bakwan jagung? 1. Blender bahan 1 (bawang putih, temu kunci, daun jeruk, gula pasir, garam, desaku cabe bubuk, air, dan jagung pipil), pindahkan ke dalam bowl. 2. Masukkan telur, terigu, seledri, jagung pipil, dan air. Aduk rata hingga menjadi adonan. 3. Masukkan 1 sendok makan munjung adonan ke dalam wajan dengan minyak cukup panas. Lakukan hingga beberapa adonan di dalam minyak. 4. Goreng adonan hingga bagian bawah dadar jagung kuning keemasan, balik dan lanjutkan menggoreng hingga matang dan kuning kecoklatan merata. 5. Hidangkan selagi hangat.
Meskipun, kasus positif di Indonesia sendiri kian hari semakin meningkat. Pada perkembangan terakhir, seperti yang dilansir dari laman resmi Gugus Tugas Penanganan Covid-29, Covid19.go.id, hingga Selasa (14/4) kemarin, jumlah kasus positif bertambah sebanyak 282 orang sehingga total jumlah pasien positif menjadi 4.839 orang. Kemudian, pasien yang meninggal juga terus bertambah menjadi 459, dan pasien sembuh menjadi 426.
Dari data tersebut, jumlah pasien meninggal yang terus meningkat menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Bahkan akhir-akhir ini juga timbul penolakan pemakaman jenazah Covid-19 di beberapa daerah. Kasus terbaru terjadi di Ungaran Jawa Tengah.
Kasus Penolakan Jenazah Covid-19 di Jawa Tengah
Seperti dilansir dari Liputan6.com, diketahui bahwa terdapat seorang perawat dari Rumah Sakit Kariadi Semarang meninggal dengan status positif virus corona. Saat hendak dimakamkan di daerah Ungaran, diketahui sekelompok masyarakat menolak pemakaman jenazah perawat Covid-19 tersebut.
2020 Merdeka.com
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan konfirmasi melalui akun Instagram pribadinya. Di satu unggahannya, Ganjar mewakili seluruh warga Jawa Tengah memohon maaf kepada semua dokter, perawat, dan petugas medis lainnya terkait peristiwa penolakan tersebut. Lebih lanjut Ganjar mengimbau seluruh warga Jawa Tengah dan masyarakat Indonesia untuk berhenti melakukan penolakan pemakaman jenazah.
Dan seperti yang sudah ditegaskan para ahli kesehatan, ketika jenazah itu dikubur secara otomatis virusna akan mati karena inangnya sudah mati, terang Ganjar di unggahan Instagramnya lima hari yang lalu.
Di samping itu, masih terdapat beberapa alasan lain yang bisa menjadi dasar mengapa penolakan pemakaman jenazah tak perlu lagi dilakukan. Dilansir dari laman Covid19.go.id, berikut kami rangkum penjelasannya untuk Anda:
1. Telah Melalui Prosedur Khusus
2. Dilakukan oleh Petugas Terlatih
Petugas pemakaman yang bertanggung jawab mengubur jenazah, sebelumnya sudah dilatih secara khusus untuk melakukan prosedur pemakaman jenazah Covid-19 dengan benar dan aman.
Selain itu, petugas juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap saat melakukan proses pemakaman. Proses pemakaman dilakukan secara cepat, dengan jumlah pelayat yang sangat dibatasi agar kondisi tetap aman.
3. Virus Tidak Akan Menyebar
Penolakan akan Menambah Duka Keluarga
Timbulnya penolakan pemakaman jenazah di beberapa daerah, menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami betul tentang beberapa hal di atas. Minimnya pemahaman di masyarakat menjadi pemicu munculnya kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Akibatnya sejumlah masyarakat menolak pemakaman jenazah Covid-19 atas dasar kekhawatiran dan ketakutan tersebut. Padahal hal ini sebenarnya tidak perlu.
Menolak pemakaman jenazah pun dirasa tidak mengindahkan asas kemanusiaan dalam kehidupan sosial di masyarakat. Reaksi penolakan tersebut juga bukan menjadi solusi dalam mencegah penularan virus. Justru, adanya aksi penolakan tersebut akan menambah duka yang semakin mendalam bagi pihak keluarga yang ditinggalkan.
Dengan begitu, tidak perlu lagi melakukan aksi penolakan pemakaman jenazah untuk mencegah penyebaran virus. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat diimbau untuk saling membantu dan bersama-sama melakukan penanganan terbaik agar tantangan wabah ini bisa segera terselesaikan.