Warung Tengah Hutan di Banjarnegara Ini Konon Telah Berusia Satu Abad, Begini Penampakannya
Warung itu bentuknya cukup sederhana. Material bangunannya terbuat dari kayu. Konon usia warung itu telah mencapai 1 abad atau 100 tahun.
Warung itu bentuknya cukup sederhana. Material bangunannya terbuat dari kayu. Konon usia warung itu telah mencapai 1 abad atau 100 tahun.
Foto: YouTube Jejak Bang Ibra
Warung Tengah Hutan di Banjarnegara Ini Konon Telah Berusia Satu Abad, Begini Penampakannya
Walaupun sudah banyak dipadati rumah-rumah penduduk, namun masih ada tempat di Pulau Jawa ini yang merupakan hutan belantara. Hutan-hutan itu ada yang sudah diakuisisi perusahaan, ada yang hutan adat, dan ada pula hutan yang masih alami.
Tak sedikit warga sekitar yang bergantung pada hutan-hutan itu sebagai sumber mata pencaharian. Ada pula dari mereka yang berjualan di tengah hutan walaupun kondisinya sungguh sepi dan menyeramkan.
-
Di mana warung unik di tengah sawah ini berada? Adapun posisi warung tersebut diketahui berada di tengah-tengah area persawahan, Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Persisnya, warung berada di bawah pinggir jalan desa, sehingga siapapun yang ingin membeli dan menikmati jajanan serta pemandangan, ia harus menuruni jalan setapak.
-
Di mana warung Mbah Tukinem berada? Tak jauh dari Pasar Tradisional Ploso, ada lapak jualan milik Mbah Tukinem.
-
Apa yang ditawarkan di warung Abah Unang? Menyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.
-
Apa keunikan dari warung kerek Mantarena? Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai. Para pemilik usaha kemudian menyediakan ember yang ditarik (kerek) dengan tali untuk kegiatan jual belinya. Aktivitas unik ini selanjutnya mulai dikenal luas masyarakat dengan sebutan warung kerek Mantarena.
-
Dimana warung kuliner ini berada? Seribu Rupiah Lontong sayur yang dapur produksi sekaligus warungnya berlokasi di Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan itu dibanderol seharga Rp1.000 per porsi.
-
Bagaimana cara memesan makanan di warung kerek Mantarena? Jika pembeli sudah menemukan warung yang dituju, ia tinggal mengambil ember dan menuliskan pesanan di nota. Kemudian, ember akan ditarik oleh penjual dan menyiapkan makanan yang dipesan. Setelah jadi, pemilik warung akan kembali berteriak untuk membanggil pelanggan. Uang pun biasanya disiapkan pas dan dimasukkan ke dalam ember untuk diambil sang pemilik warung.
Di Desa Kebutuhduwur, Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, terdapat sebuah warung yang lokasinya berada di tengah hutan.
Warung itu bentuknya cukup sederhana. Material bangunannya terbuat dari kayu. Konon usia warung itu telah mencapai 1 abad atau 100 tahun.
Melalui video yang diunggah pada 1 Juli 2024, pemilik kanal YouTube Jejak Bang Ibra berkesempatan mengunjungi warung itu. seperti apa kondisinya?
Pemilik warung tengah hutan itu adalah Ibu Hartini. Ia mengaku sudah membuka warung di tengah hutan itu selama 50 tahun. Walaupun membuka warung di hutan yang sepi, namun Ibu Hartini mengaku tidak takut.
Ibu Hartini berjualan di warung itu bersama suaminya. Saat siang hari, sang suami biasanya mengambil rumput. Setelah itu ia langsung ke warung untuk menemani Hartini.
Jarak antara rumah dengan warung Ibu Hartini adalah 7 km. Di warung itu, ia masih memasak menggunakan kayu bakar. Menu yang dijual pun seperti menu-menu warung kecil kebanyakan.
“Di sini menu gorengan seperti pisang, tempe, tahu. Kalau minumnya kopi ireng,” kata Ibu Hartini dikutip dari kanal YouTube Jejak Bang Ibra.
Waktu kanal YouTube Jejak Bang Ibra tiba di warung itu, hari telah sore. Warung itu tutup jam empat sore. Ibu Hartini mengemas makanan dan minuman jualannya untuk dibawa pulang.
- Zaman Sudah Modern, Warung Ini Tetap Konsisten Jualan Minyak Tanah Sejak Tahun 1970
- Kesaksian Kuli Bangunan di Malam Pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan Makan Sate dan Tidur di Bedeng Proyek
- Ternyata Ibunya Panglima TNI Buka Warung Nasi Menu Sederhana, ini Sosok Ibunda Sang Jenderal
- Dari Beternak Hingga Membuka Warung Makan, Ini 8 Potret Isa 'Bajaj' di Kampung Yang Luput Dari Sorotan
Saat itu, suaminya Ibu Hartini sudah ada di warung. Namanya Bapak Sumaryo, usianya 76 tahun.
Untuk kebutuhan air, Ibu Hartini biasanya mengambil langsung dari rumah. Setiap hari anaknya mengantarkan air ke warung itu. Begitu sampai di warung, air kemudian ditampung di dua ember yang sudah tersedia di sana.
“Luar biasa, ini air gunung ya,” ujar pemilik kanal YouTube Jejak Bang Ibra.
Selain menjual minuman, Ibu Hartini juga menjual rokok kretek. Saat itu, rokok kretek Ibu Hartini sudah habis. Yang tersisa tinggal bungkusannya saja.
Hari telah sore, Ibu Hartini, Pak Sumaryo, dibantu anak laki-lakinya memikul sisa jualan pulang ke rumah. Jarak antara warung dengan rumahnya mencapai 1 kilometer. Mereka pulang ke rumah melintasi jalan menurun, melewati pohon-pohon menjulang di tengah hutan.