3 Proses Terjadinya Gunung Meletus Beserta Contohnya, Menambah Wawasan
Gunung meletus akan mengalami sebuah proses yang berkaitan dan berurutan antara satu tahap dengan tahapan yang lainnya. Proses terjadinya gunung meletus sebenarnya dapat kita pelajari dengan menggunakan ilmu pengetahuan.
Gunung meletus merupakan suatu peristiwa alam yang dapat kita pelajari. Gunung api yang masih berstatus aktif mengalami sebuah siklus memuntahkan material dalam bumi yang disebut dengan erupsi gunung berapi.
Gunung meletus akan mengalami sebuah proses yang berkaitan dan berurutan antara satu tahap dengan tahapan yang lainnya. Proses terjadinya gunung meletus sebenarnya dapat kita pelajari dengan menggunakan ilmu pengetahuan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Dalam proses tahapannya, sebenarnya ada beberapa tahapan yang dapat dijelaskan dan dipahami setiap orangnya jika ingin mempelajari mengenai ilmu pengetahuan alam ini. Selayaknya sebagai umat manusia, namun kita juga tetap waspada agar sewaktu-waktu saat terjadinya aktivitas gunung berapi, kita dapat mengetahui tahapannya dan tetap siaga untuk menyelamatkan diri.
Untuk menjelaskan mengenai hal berikut, kami telah rangkum untuk Anda 3 proses terjadinya gunung meletus beserta contohnya:
1. Terdapat Endapan Magma di Perut Bumi
Melansir dari Ilmugeografi.com, proses terjadinya gunung meletus biasanya diawali dengan adanya endapan magma di perut bumi atau pada inti bumi. Magma merupakan sebuah batuan cair yang berada pada perut bumi. Magma dapat terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.
2. Adanya Gas Bertekanan Tinggi
Proses terjadinya gunung meletus juga tak lepas dari adanya gas yang bertekanan tinggi. Suhu panas yang ada di dalam bumi akan mampu melelehkan batuan penyusun lapisan bumi. Ketika batu-batuan tersebut meleleh maka akan dihasilkan gas yang kemudian bercampur dengan magma. Magma ini akan terbentuk di kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.
3. Magma yang Didorong Gas Bertekanan Tinggi
Proses terjadinya gunung meletus juga tak lepas dari magma yang telah terdorong oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma yang mengandung gas kemudian akan terdorong sedikit demi sedikit ke permukaan bumi karena memiliki massa yang lebih ringan daripada batuan padat yang ada di sekelilingnya.
Magma yang mengandung gas berada dalam kondisi dibawah tekanan batuan- batuan berat yang berada di sekitarnya. Tekanan inilah yang menyebabkan magma meletus atau yang disebut dengan erupsi gunung berapi atau gunung meletus.
Proses tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Gunung meletus juga bukan merupakan hal yang langka terjadi di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara yang berada di Iingkaran cincin api maka gunung api ada banyak jumlahnya di Indonesia dan banyak aktif.
Contoh Gunung Meletus
Gunung api yang masih aktif di Indonesia jumlahnya ada banyak dan sering juga mengalami erupsi. Kita tidak jarang mendengar mengenai berita tentang gunung meletus yang ada di Indonesia. Adapun beberapa contoh peristiwa gunung meletus yang ada di Indonesia.
1. Gunung Sinabung
Peristiwa gunung meletus yang pertama adalah meletusnya gunung Sinabung. Gunung Sinabung adalah salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia. Gunung Sinabung adalah gunung yang berada di wilayah Sumatera Barat. Gunung Sinabung akhir- akhir ini mengalami erupsi yang panjang.
Gunung ini sering mengalami erupsi pada waktu- waktu tertentu. Banyak masyarakat yang berada di sekitar gunung Sinabung mengungsi dalam kurun waktu tertentu
2. Gunung Merapi
Gunung terkenal aktif di Indonesia selanjutnya adalah gunung Merapi. Gunung Merapi adalah gunung yang berada di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini berada di kawasan kompleks gunung di Jawa Tengah dan merupakan gunung yang paling besar di kompleks tersebut. Peristiwa erupsi dahsyat gunung Merapi terjadi di tahun 2010.
3. Gunung Kelud
Gunung Kelud adalah gunung yang berada di wilayah Jawa Timur. Gunung Kelud mengalami letusan yang dahsyat, bahkan material abu vulkanik dari Gunung Kelud ini hingga ke wilayah Jawa Tengah, termasuk Yogyakarta yang tertutup dengan abu tebal.
Memprediksi Peristiwa Gunung Meletus
Di dalam ilmu pengetahuan, sebetulnya kita dapat mengetahui bagaimana aktivitas dari sebuah gunung berapi yang aktif dan diprediksi akan mengalami erupsi. Juga, bagaimana proses terjadinya gunung meletus.
Ahli vulkanologi biasanya menggunakan stasiun seismik, yang mengukur getaran di bumi, dan mendistribusikannya di sekitar gunung berapi untuk mendapatkan informasi terbaik tentang apa yang terjadi di bawahnya.
Alat penting lainnya adalah tiltmeter, yang, seperti namanya, mengukur setiap perubahan kecil di permukaan bumi. Biasanya, sebelum gunung berapi meletus, tanah di sekitarnya sedikit mengembang, yang oleh para ilmuwan disebut deformasi.
Observatorium biasanya juga memantau emisi gas, seperti sulfur dioksida dan karbon dioksida, yang dapat mengindikasikan perubahan yang terjadi lebih dalam di gunung berapi.
Yang terakhir adalah kamera, baik standar maupun thermal yang dapat membantu para ahli vulkanologi mengawasi aktivitas. Alat-alat ini akan dapat membantu dan kamera thermal juga sangat berguna untuk gunung berapi tinggi yang puncaknya sering kali tertutup awan.